Senin, 20 Oktober 2014

Industri Kimia (Chemical Industry)



Ngunandiko. 74



INDUSTRI KIMIA
(Chemical Industry)


Chemical industry may be described simply as the industry that uses chemistry and Manufactures chemicals, this definition is not altogether satisfactory because it leaves open question of what is a chemical (Encyclopedia Britannica).

Pabrik Kimia
Beberapa waktu yang lalu Ngunandiko telah membahas "Industri Ibu", dalam kesempatan ini akan membahas "Industri Kimia (Chemical Industry)". Definisi tentang "Industri Kimia" tidak ada yang dapat memuaskan semua fihak, namun tidaklah salah jika dikatakan bahwa industri kimia adalah kombinasi rumit dari proses, operasi, dan pengorganisasian yang terkait dengan pembuatan bahan-bahan kimia dan turunannya.
Seperti diketahui industri kimia telah dimulai ribuan tahun yang lalu, dimana manusia dalam berbagai kegiatan yang sederhana telah merubah benda satu menjadi benda lain seperti beberapa contoh berikut ini.
  • Pada 7000   BC di Timur Tengah para tukang telah membakar limestone   dengan sejumlah bahan alkali menjadi gelas;
  • Pada 3000 BC di Mesir orang telah memasak (menyamak) kulit binatang dengan potongan kayu dan dan-atau daun-daun tertentu menjadi kulit yang masak;
  • Di reruntuhan Pompeii (reruntuhan kota pada masa Romawi di dekat kota Napoli) terdapat peninggalan, dimana   orang-orang  Yunani dan Gaul membuat sabun;
  • Pada abad   ke-1 Masehi, di Tiongkok telah ditemukan potasium nitrat. Dan pada sekitar abad ke-4 diketahui bahwa jika kalium nitrat itu dibakar menimbulkan nyala api yang berwarna. Peristiwa itu menarik perhatian banyak kalangan al kalangan militer Cina. Ahkirnya pada abad ke-9  militer China berhasil membuat bahan potasium nitrat tersebut menjadi bahan peledak (bubuk mesiu) yang berguna dalam perang.
  • Di masa kejayaan Islam dikenal seorang ilmuwan Iran, Al-Razi (854-935), orang Eropa menyebutnya Rhazes. Ia adalah seorang ahli obat-obatan dan kedokteran. Al-Razi memfokuskan dirinya pada ilmu yang berpangkal   pada uji empiris (eksperimental), penelitian substansi-substansi kimia, dan pemberian definisi-definisi yang berhubungan dengan ilmu kimia (penyulingan, penyaringan dan lain-lain). Al-Razi juga mengusulkan adanya perlengkapan laboratorium penelitian kimia dengan beberapa instrumen penting seperti instrumen kuningan. Instrumen kuningan ini berisi informasi tentang nama-nama logam, yang pada masa modern disempurnakan oleh Dmitry Mendeleev menjadi tabel sistem periodik (Mendeleev periodic table).
Dari peristiwa dan penemuan-penemuan tersebut diatas, serta berjalannya waktu, ditemukannya berbagai bahan dan alat, lebih dikenalnya berbagai bahan di alam, dan tumbuhnya berbagai kebutuhan manusia - dengan pengetahuan dan teknologi yang telah dikuasainya - maka kemudian timbul apa yang disebut sebagai "industri industri kimia ". 
Nicolas Leblanc
Kiranya tidak salah, jika dikatakan bahwa industri kimia modern dimulai dari apa yang dilakukan oleh Nicolas-Leblanc pada tahun 1790 di Perancis.Pada waktu itu Leblanc telah mengubah garam (NaCl) menjadi soda api (Na 2 CO 3.). Cara membuat soda api yang dilakukan oleh Nicolas Leblanc tersebut disebut proses Leblanc. Soda api inilah yang kemudian banyak digunakan pada industri sabun, gelas, dan tekstil. 
Sesungguhnya soda api dapat pula diperoleh dari abu tanaman "Sasiola Soda (Spanish saltwort plant)" atau dari air danau garam (natron lakes) di utara Tanzania, dengan biaya yang tinggi.
Proses Leblanc tersebut di Perancis kurang dimanfaatkan. Pada tahun 1823, di Inggris proses Leblanc tersebut dimanfaatkan oleh James Muspratt dipabriknya di Liverpool. Pabrik tersebut kemudian menjadi inti dari industri kimia di Inggris untuk lebih dari setengah abad, sebelum industri kimia di Inggris berkembang lebih lanjut.
Proses LeBlanc, seperti dijelaskan diatas, dikembangkan oleh ahli kimia Perancis Nicolas LeBlanc (1742-1806). Selain proses Le Blanc,  pembuatan soda abu (natrium karbonat) dapat dilakukan melalui proses    Solvay .. Proses Solvay adalah penyempurnaan proses Leblanc.

Prosess Leblanc tersebut pada dasarnya adalah reaksi antara garam (NaCl) dengan  asam sulfat (H 2 SO 4) untuk menghasilkan natrium sulfat (Na 2 SO 4)  dan asam klorida (HCl), seperti tampak pada persamaan reaksi kimia sbb:

2 NaCl     +      H 2 SO 4 ---->         2HCl + Na 2 SO 4
Na 2 SO 4    +       4C     ---->    Na 2 S   +   4CO
Na 2 S      +    CaCO 3      ---->     Na 2 CO 3  +   CAS

Untuk menghasilkan soda api (Na 2 CO 3), maka n atrium sulfat, batubara, dan batukapur dengan cara tertentu dipanaskan, hasilnya mengandung kalsium karbonat dan natrium karbonat. Kemudian natrium karbonat dipisahkan. Proses Leblanc ini termasuk proses yang memakan biaya tinggi, dan memiliki produk sampingan (by product) yang mengakibatkan polusi. Ernest Solvay (1838-1922) mengembangkan proses pembuatan soda abu (natrium karbonat) yang lebih baik.
Tampak bahwa untuk memproduksi soda api (Na 2 CO 3) melalui proses Leblanc membutuhkan asam sulfat (H 2 SO 4) dalam jumlah yang besar, dan dalam memproduksi H 2 SO 4 (asam sulfat) tersebut terbentuk saltpeter (senyawa nitrat). Proses Leblanc ini memiliki  produk samping (by product) asam chlorida (HCl), suatu bahan yang berbahaya sampai ditemukan proses untuk mengubah-nya menjadi bleaching powder yang berguna dalam industri tekstil.
Sementara itu di Amerika Serikat, industri kimia dengan cepat mendapatkan landasan untuk berkembang. Pada tahun 1635, sekitar 15 tahun setelah para pendatang dari Eropa (Pilgrim Fathers) mendirikan koloni di Teluk Massachusetts, saltpeter untuk mesiu dan alum untuk menyamak kulit sudah diproduksi dan diperdagangkan.
Telah dijelaskan dimuka bahwa industri kimia dimulai dari apa yang dilakukan oleh Nicolas Leblanc di Perancis pada tahun 1790. Industri kimia tersebut pertama utamanya menghasilkan soda api (Na 2 CO 3),  namun kemudian diikuti dengan produk-produk lain seperti: asam sulfat, asam chlorida, berbagai jenis senyawa alkali, berbagai jenis garam, bahan-bahan organik, produk-produk dari batubara, produk-produk dari minyak & gasbumi (petrokimia), produk-produk dari hasil pertanian dan hutan, karet sintetis, serat sintetis, bahan kimia adi dan lain-lain.

Di negara-negara industri khususnya Amerika Serikat, pada tahun 1960-an, industri kimia telah melibatkan ribuan perusahaan dan jutaan   pekerja.   

Seperti diketahui "Industri Kimia (Chemical Industry)" terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kimia industri. "Industri Kimia" tersebut memiliki fungsi merubah bahan mentah (raw material) seperti: hasil tambang (mis: minyak & gas bumi, batubara, garam dll); hasil hutan & kebun (mis: kayu, rotan, buah-buahan dll); dan lain-lain (mis: udara, air laut, sampah dll) menjadi ribuan produk yang berguna bagi manusia. Ribuan produk tersebut pada dasarnya dapat dibagi:
  • produk untuk diolah lebih lanjut oleh industri;
  • produk untuk dikonsumsi langsung.
Disam ping memiliki fungsi merubah bahan mentah (raw material) menjadi ribuan produk yang berguna bagi manusia, "Industri Kimia" memiliki peran sangat penting, yang dalam garis besarnya dapat dibagi tiga yaitu:

1.         1. Menyediakan kebutuhan dasar.

Seperti diketahui kebutuhan dasar manusia utamanya adalah pangan, sandang, papan, pendidikan, dan kesehatan. Dalam memenuhi kebutuan dasar tersebut peran "Industri Kimia" al adalah   menyediakan:
  • Pupuk, obat pembasmi hama, dsbnya bagi produksi pangan;
  • Serat, zat pewarna, dsbnya bagi produksi sandang;
  • Semen, kaca, dsbnya untuk pembuatan papan (perumahan);
  • Kertas, tinta-cetak, dsbnya bagi terselenggaranya pendidikan;
  • Berbagai bahan obat (pharmaceutical product) bagi kesehatan;
Hal itu semua adalah gambaran singkat tentang peran industri kimia dalam menyediakan kebutuhan dasar manusia ..
2.       
              2 .. Melayani industri lain.

Selain menyediakan produk-produk untuk kebutuhan dasar manusia tersebut diatas, industri kimia juga harus menyediakan input bagi industri lain seperti:
  • Soda abu untuk industri gelas;
  • Gas khlor bagi industri pulp & kertas;
  • Oksigen dan asam sulfat untuk industri baja (steel making);
  • Senyawa kimia adi (fine chemicals) bagi industri obat-obatan (pharmaceutical product);
  • Ban (tire) dan pelumas (lubrication) bagi industri kendaraan;
  • Special-grade adhesive dan plastics untuk industri pesawat terbang;
  • Water treatment agent untuk industri air-minum dan pebuatan bahan bakar uranium,
Dan masih banyak lagi produk industri kimia yang merupakan input - sebagai bahan baku maupun bahan pembantu - bagi industri lain.
3.    
       3. Berkontribusi kemajuan teknologi.

Industri kimia   telah terbukti juga memiliki peran  dalam menciptakan kemajuan teknologi seperti:
  • Terciptanya teknologi baru yang bermanfaat, misalnya: (1) dengan ditemukannya "TEL (tetra eathyl lead)", maka dapat dibuat gasoline dengan angka octan yang lebih tinggi; (2) dengan dapat diproduksinya "nitroglicerin", maka dapat dibuat berbagai bahan peledak; (3) dengan dapat diproduksinya plutonium, maka dapat dibuat "bom atom"; dan lain-lain.
  • Terciptanya produk baru yang bermanfaat bagi konsumen maupun masyarakat (pemerintah), misalnya: (1) karet sintetis; (2) serat sintetis; (3) berbagai jenis bahan plastik pengganti logam; dan lain-lain.
  • Tersedianya tenaga kerja yang dapat membantu menangani masalah-masalah tertentu, misalnya: (1) pemberantasan hama dengan racun pembunuh hama (pesitida); (2) pemurnian air; (3) menanggulangi polusi, penangan bahan beracun dan berbahaya (B3),  dan lainnya -lain.

Di negara-negara industri khususnya Amerika Serikat, pada tahun 1960-an, industri kimia telah melibatkan ribuan perusahaan dan jutaan  pekerja. Pada waktu itu perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat   yang tergolong sebagai industri kimia  al adalah Du Pont, Procter & Gamble, Union Carbide, Monsanto, Dow Chemical, Allied Chemical, Olin Mathieson, dan Celanese Corp. Masing-masing perusahaan memiliki nilai penjualan lebih dari   USD 1,000,000,000 per tahun.
Di Amerika Serikat dan juga di Eropa Barat industri kimia telah cukup lama berkembang. Industri kimia yang sangat menguntungkan di Amerika Serikat adalah yang memproduksi obat-obatan (farmasi manufacturing) seperti Merck & Co, Eli Lilly & Co, Chas. Pfizer & Co, Abbott Laboratories, Upjohn & Co, dan Smith Kline & French. Perusahaan-perusahaan itu tergolong sebagai industri kimia Laboratories.
Disamping perusahaan-perusahaan industri kimia tersebut diatas, di Amerika Serikat   terdapat perusahaan-perusahaan besar lain yang memiliki bagian (unit produksi) layaknya industri kimia, mereka itu al adalah   Standar Oil Co, Eastman Kodak Co, dan United State Steel Co.

Industri kimia dan bagian (unit produksi) perusahaan-perusahaan besar tersebut, yang dibangun setelah Perang Dunia II, pada umumnya berlokasi  sesuai dengan karakteristik dari hasil produksinya, yaitu:
  • di wilayah pesisir Texas dan Louisiana, dekat deposit minyak dan gas bumi, garam, dan bahan kimia lainnya serta dekat fasilitas transport darat dan laut;
  • di wilayah aliran sungai Ohio, lembah sungai Tennessee, dan air terjun Niagara dimana cukup tersedia tenaga listrik dengan harga murah;
  • di New Jersey, sekitar Chicago dan bagian utara Ohio dimana banyak pabrik-pabrik yang menjadi konsumen produk industri kimia, serta tersedianya akses ke laut dan ke Great Lake.
Setelah  Perang Dunia II selain di Amerika Serikat, industri kimia juga berkembang pesat di berbagai belahan bumi lainnya. Di lihat dari   kemampuan produksi dan teknologi-nya, maka diperkirakan industri kimia   Amerika Serikat menempati posisi tertinggi di dunia, diikuti oleh  Jerman,   Jepang, Britania, Rusia (d / h Uni Soviet), Perancis, dan Italia.
Pada waktu ini banyak perusahaan industri kimia di dunia yang memiliki nilai penjualan per tahun lebih dari USD 10 milyar. Sebagai gambaran berikut ini adalah nilai penjualan per tahun (dalam USD) dari sepuluh perusahaan industri kimia besar di dunia pada tahun 2007 sbb:

Nilai penjualan (dalam USD) tahun 2007
sepuluh perusahaan industri kimia besar.

nO.
perusahaan
perjualan per tahun (usd)
01
BASF se, jerman
65,300,000.000
02
dow chemical, usa
53,500,000,000
03
INEOS, inggris
43,600,000,000
04
lyondell basel, usa
42,800,000,000
05
formosa plastics, taiwan
31,900,000,000
06
du pont, usa
28,500,000,000
07
saudi basics industries corp, saudi arabia
26,400,000,000
08
bayer ag, jerman
24,200,000,000
09
mitsubishi chemical, jepang
22,200,000.000
10
Akzo Nobel - ici, inggris
19,900,000,000

Di dunia modern, industri kimia merupakan salah satu pusat kegiaan ekonomi.   Industri kimia berfungsi mengubah bahan mentah (minyak & gas bumi, batubara, batu kapur, tanah-liat, kayu, limbah dll) menjadi lebih dari 70.000 jenis produk. Dengan fungsi tersebut serta peran seperti yang telah dijelaskan dimuka, maka industri kimia menempati posisi yang penting bagi kehidupan manusia.

Dalam membangun industri kimia, Indonesia selalu mengkaitkan dengan peran "Industri Kimia" dalam menyediakan kebutuhan dasar. Seperti diketahui pembangunan industri kimia (mis: pabrik pupuk dan pestisida) di Indonesia, dimaksudkan untuk meningkatkan produksi pangan (padi, sayur-mayur dan lain-lain ), yang berarti membantu menyediakan kebutuhan dasar.

Tak dapat dipungkiri bahwa industri kimia di Indonesia masih berada di posisi rendah, jika dibandingkan dengan industri kimia di negara-negara maju. Di tahun 1970-an, Indonesia hanya memiliki sekitar 30 pabrik,  yang dapat digolongkan sebagai industri kimia, dengan skala sangat kecil sbb:
  • pabrik semen dan gelas (mis: Pabrik Semen di Indarung, Pabrik Semen di Gresik, Pabrik Gelas / botol Iglas di Surabaya, dan lain lain ) ;
  • pabrik pulp dan kertas (mis: Pabrik Kertas Leces, Pabrik Kertas Blabak, Pabrik Kertas Padalarang, dan lain lain);


  • pabrik pupuk / petrokimia (mis: Pabrik Pupuk Sriwijaya, Pabrik Petrokimia Gresik dan lain lain);
  • pabrik aneka kimia (mis: Pabrik Soda Waru, Pabrik Ban Goodyear, Pabrik Oksigen dan lain lain).
Hartarto
Dalam mengembangkan industri kimia, Indonesia menggolong-golongkan dalam   inti (nucleus), inti tersebut berbasis pada bahan baku utama yang ada di Indonesia. Nucleus tersebut yaitu: (1) nucleus silika, mis: semen, kaca; (2) nucleus kayu & hasil hutan, mis: pulp, kertas; (3) nucleus minyak & gas bumi, mis: pupuk, produk petro- kimia; (4) nucleus hasil getah karet, mis: ban kendaran bermotor, produk karet lain-nya; (5) nucleus garam, mis: soda api, gas chlor; (6) nucleus buah kelapa sawit, mis: minyak kelapa sawit (palm oil) dan turunan-nya; dan nucleus yang lain-lain. 
Kiranya tidak dapat disangkal bahwa dalam pengembangan nucleus industri kimia tersebut peran ir. Hartarto Sastrosunarto sangat besar. Disamping itu Hartarto Sastrosunarto (ex Menteri Perindustrian RI) juga memiliki peran yang besar dalam pelaksanaan pembangunan pabrik pupuk ASEAN dan pabrik kertas kraft di Aceh;   pabrik Semen di Cibinong dan lain-lain, serta berdirinya Rekayasa Industri. Rekayasa Industri adalah salah satu pilar dari "Industri Ibu"    di Indonesia.

Pada waktu ini (abad ke-21) pabrik-pabrik industri kimia di Indonesia tersebut telah bertambah jumlah pabriknya dan jumlah jenis produksinya, sebagian telah memiliki skala produksi yang besar (mencapai economies of scale), sebanding, bahkan lebih besar dari skala produksi industri negara maju; misalnya pabrik semen dan pabrik pupuk. Beberapa produk industri kimia di Indonesia,   pada awal abad ke-21 jumlah produksi per tahun sekitar seperti pada daftar berikut ini.

produk industri kimia DI INDONESIA
Pada awal abad ke-21 PER TAHUN

nO.
JENIS PRODUK
PRODUKSI per tahun
01
BAN mobil
20,000.000   BAN
02
BUBUR KERTAS
 7.000.000 ton
03
GARAM (NaCl)
1.500.000   ton
04
kaca
2,500,000   TON
05
KERTAS TULIS
12,000,000 ton
06
POLYPROPILINE (PP)
600.000 ton
07
Polyvenilchloride (PVC)
600.000 ton
08
Pupuk fosfat
3.000.000 ton
09
PUPUK UREA
8,000.000 ton
10
SEMEN
45,000,000 ton





Beberapa jenis produk tersebut seperti semen, pupuk urea, ban mobil, ban motor, bubur kertas, kertas tulis, dan kaca lembaran telah diekspor ke sejumlah negara.



Seperti telah dijelaskan dimuka peran peran industri kimia adalah: (1) menyediakan kebutuhan dasar; (2) melayani industri lain; dan (3) memberikan kontribusi kemajuan teknologi. Hal itu antara lain tampak pada pengembangan industri kimia di Indonesia. Seperti diketahui pembangunan industri kimia (mis: pabrik pupuk dan pestisida) di Indonesia, dimaksudkan untuk meningkatkan produksi pangan (padi, sayur-mayur dan lain-lain), yang berarti membantu menyediakan kebutuhan dasar. Selain itu industri kimia dalam kapasitasnya melayani industri lain (mis: pabrik pulp & kertas, petrokimia, dll-nya) adalah merupakan industri dasar seperti halnya industri besi & baja.


Teknik kimia berbeda dari ilmu kimia, teknik kimia terutama memiliki fokus pada skala yang besar atau skala produksi komersial yang berguna. Teknik kimia telah lama dipraktekkan dalam bentuk kebijakan, setidaknya pada pembangunan jalan besar di masa Romawi.

Membangun industri kimia tidak terlepas dari apa yang disebut teknik kimia (chemical engineering is engineering dealing with the industrial application of chemistry). Teknik kimia adalah studi dan praktek mengubah zat pada skala besar untuk perbaikan nyata dari kondisi manusia. Perubahan atau t ransformasi tersebut dilakukan untuk menghasilkan zat lain  atau energi yang berguna, dan umumnya dilingkup bahan kimia utama seperti minyak & gas bumi, obat-obatan dan lain-lain.
Teknik kimia berbeda dari ilmu kimia, karena teknik kimia memiliki fokus pada skala yang besar atau skala produksi komersial yang berguna. Teknik kimia telah lama dipraktekkan dalam bentuk dasar seperti telah dijelaskan dimuka, namun dalam bentuk yang lebih ilmiah setidaknya seperti pada pembangunan jalan-jalan besar di masa Romawi. Hal itu terlihat dari penggunaan semen untuk perkerasan jalan-jalan di masa Romawi (sekitar tahun 300 SM) .. Bahan perkerasan jalan tersebut dibuat dari batukapur yang dikalsinasi (dipanaskan) - dengan komposisi menurut rumus tertentu - menjadi bubuk kalsium karbonat. Di Amerika Serikat, program akademik "teknik kimia" secara resmi dimulai sekitar awal abad ke-20.

Pabrik Petrokimia
Selama bertahun-tahun, sebagian besar sarjana teknik kimia (insinyur) mengambil pekerjaan di industri minyak atau petrokimia. Pekerjaannya biasanya terkait pengembangan, operasi, proses konversi bahan baku berbasis minyak & gas bumi menjadi energi atau produk kimia lainnya seperti pupuk, pelumas, dan serat pakaian. Namun beberapa dekade terakhir perkerjaan tersebut menjadi jauh beragam. Sarjana teknik kimia sering mengembangkan atau mengoperasikan proses untuk membuat produk (mis: obat) untuk membasmi penyakit. Beberapa lulusan baru menggunakan gelar sarjana teknik kimia sebagai landasan karirnya sebagai pengacara paten, bahkan sebagai dokter.

Sebelum menutup renungan dan bahasan ini ingin dikemukakan secara singkat hal-hal sbb:
  • Industri kimia telah dimulai ribuan tahun yang lalu dimana manusia dalam berbagai kegiatan yang sederhana telah merubah benda satu menjadi benda lain untuk perbaikan nyata dari kondisi manusia.
  • Kiranya tidak salah, jika dikatakan bahwa industri kimia modern dimulai dari apa yang dilakukan oleh Nicolas Leblanc pada tahun 1790 di Perancis, dimana Leblanc dapat merubah garam (NaCl) menjadi soda api (Na 2 CO 3).      
  • "Industri Kimia (Chemical Industry)" modern terdiri dari perusahaan-perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kimia industri. "Industri Kimia" berfungsi mengubah bahan mentah (minyak & gas bumi, batubara, batu kapur, tanah-liat, kayu, limbah dll) menjadi lebih dari 70.000 jenis produk. Industri kimia menempati posisi yang penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
  • Di dunia modern, industri kimia merupakan salah satu pusat kegiatan ekonomi yang penting.   Seperti telah dijelaskan, industri kimia memiliki peran (1) menyediakan kebutuhan dasar; (2) melayani industri lain; dan (3) memberikan kontribusi kemajuan teknologi.
  • Di lihat dari   kemampuan produksi dan teknologi, pada saat ini diperkirakan industri kimia di Amerika Serikat menempati posisi tertinggi di dunia. Tahap itu kemudian diikuti oleh  Jerman,   Jepang, Britania, Uni Soviet, Perancis, dan Italia. Hal itu juga tercermin dari 10 perusahaan industri kimia yang memiliki nilai penjualan terbesar di dunia, 3 perusahaan adalah perusahaan   Amerika Serikat (total penjualan per tahun Rp 124,800,000,000), dan 2 perusahaan adalah perusahaan   Jerman (total penjualan per tahun Rp 85,500,000,000).
  • Industri kimia di Indonesia sampai saat ini   masih berada di posisi rendah, namun pada waktu ini (abad ke-21) pabrik-pabrik industri kimia di Indonesia telah bertambah jumlah dan jenis produksinya, industri kimia di Indonesia saat ini sebagian telah memiliki skala produksi yang besar (mencapai economies of scale), sebanding dengan skala produksi industri negara maju. Sudah seharusnya dalam mengembangkan industri kimia - agar memiliki akar yang kuat di bumi Indonesia - menggolong-golongkan pengembangan industri kimia-nya dalam inti (nucleus), inti (nucleus) tersebut harus berbasis pada bahan baku utama yang ada di Indonesia.
Demikianlah semoga bermanfaat!
*
Hubungan industri kimia dengan teknik kimia adalah seperti hubungan ayam dengan telur  (anonym)
*