Jumat, 18 November 2016

A-Hok setelah 4 Nopember.

Ngunandiko.114




A-HOK
setelah
PERISTIWA 4 NOPEMBER 2016

Belum lama ini saya menerima SMS dari  cucu saya, dia menanyakan pendapat saya (Ak) ; apa yang harus dilakukan oleh A-Hok setelah ditetapkan sebagai tersangka “Penistaan Agama” dalam gelar perkara di MABES-POLRI 15 Nov 2016.

·             Cucu                :  KI !  Apa yang harus dilakukan oleh A-Hok setelah ditetapkan sebagai tersangka “Penistaan Agama” ?

·                     Aki                          :  Wah wah . . . . sukar jawabnya. Tapi dari kabar yang Aki dengar ;  A-hok malah berkoar-koar akan memenangkan PILKADA-DKI 2017 dalam satu putaran. Menurut Aki itu salah !.

·                     Cucu                     :  Mengapa salah Ki ! Kan itu sepertinya melaksanakan semboyan Bung Karno  (Ayahnya ibu Mega) : “Mana dadamu, ini dadaku”

·                     Aki                        :  Ya ya . . . . .tapi menurut saya A-hok harus bersikap seperti orang Jawa : “Wani ngalah duwur wekasane’ (berani mengalah, akhirnya menang)”..

·                     Cucu                     : Jadi A-hok harus bagaimana ?

·            Aki                     :  A-hok cukup bersemadi dan mohon ampun ke Tuhan YME di “Rumah Lembang” sembari membesarkan hati para pendukungnya yang masih berduyun-duyun mengunjunginya.  A-Hok tidak usah kampanye dan orasi ke kampung-kampung, cukup diserahkan ke pak Jariot.saja.

·                     Cucu                  :: Lha kalau begitui A-Hok pasti akan kalah dalam PILKADA DKI Jakarta tahun 2017 nanti.

·                Aki                       : Saya kira belum tentu ! Menang dan kalah ditentukan oleh suara Tuhan..
  
·         Cucu                              : Lalu kemungkinannya bagaimana Ki ?

·         Aki                            : Kemungkinannya setahu saya hanya ada dua A-Hok kalah atau A-hok menang.

·         Cucu               : Jika A-Hok menang ?

·         Aki               : Jika A-Hok menang, dia malah harus sangat hati-hati memerintah Jakarta, karena benih kebencian sudah terlanjur tertanam.

·         Cucu             : Jika A-hok Kalah ?

·         Aki             : 

     Jika A-Hok kalah, dan yang menang  dapat memerintah Jakarta jauh lebih baik dari pemerintahan A-Hok sekarang ini, maka A-Hok harus bersyukur karena cita-citanya memperbaiki Jakarta dapat terlaksana, walaupun bukan dia yang memerintah ;

    Jika A-Hok kalah dan yang menang  memerintah Jakarta dengan buruk, maka kebencian ke A-Hok akan berangsur-angsur hilang, dan dikemudian hari A-Hok dapat maju kembali sebagai calon gubernur DKI dan pasti menang.

Jokowi silaturahmi di KOSTRAD

·              Cucu         :   Apa sikap A-Hok seperti pendapat Aki itu juga menguntungkan Presiden Jokowi,

·             Aki                  : Tentu saja, karena  Jokowi tidak perlu bersilaturahmi kesana kemari seperti pada masa hari raya Lebaran saja.

·              Cucu               : Wah wah . . . . itu sih pendapat Manula !

*
“Wani ngalah duwur wekasanne, ngalah terus ilang Negarane” (Anonim).

*