Minggu, 28 September 2014

PILKADA (Pemilihan Kepala Daerah).



Ngunandiko. 73




PILKADA

(Pemilihan Kepala Daerah)

Abraham Lincoln
Seperti biasa beberapa waktu yang lalu saya menerima SMS dari  cucu saya, dia menanyakan mengapa hasil rapat paripurna DPR-RI tanggal 25 – 9 – 2015 tentang  PILKADA yang tidak dilakukan oleh rakyat secara langsung, tetapi dilakukan oleh DPRD yang menjadi heboh. Seperti diketahui banyak fihak menyatakan hal itu sebagai kemunduran demokrasi.
Dialog, berkaitan dengan pertanyaan itu, antara cucu-saya dan  saya—melalui SMS—seperti   dibawah ini.

  • Cucu                  : Mengapa keputusan DPR tentang  PILKADA yang tidak dilakukan oleh rakyat secara langsung dikatakan mundur ? Dan apa sih demokrasi itu Ki ? (cucu saya memanggil saya Aki)

  • Aki                    : Untuk mudahnya, menurut hemat saya “demokrasi” adalah cara (metode) pengambilan keputusan  dari seluruh elemen suatu organisasi atau negara dalam menetapkan suatu tujuan bersama, dalam hal ini memilih Kepala Daerah !

  • Cucu                  : Bagaimana penjelasannya Ki?

  • Aki                    : PILKADA adalah cara (metode) pengambilan  keputusan untuk memilih Kepala Daerah. Oleh karena itu dalam sistem demokrasi pengambilan  keputusan memilih Kepala Daerah tersebut  harus dilakukan oleh seluruh elemen (rakyat) yang akan dipimpinnya.

  • Cucu                  : Jadi keputusan DPR-RI tentang  PILKADA yang tidak dilakukan oleh rakyat secara langsung itu benar atau tidak Ki ?

  • Aki                    : Jika keputusan DPR tersebut adalah  PILKADA dalam arti Gubernur/Bupati/Walikota dipilih oleh DPRD (tidak dilakukan oleh rakyat secara langsung), maka menurut hemat saya tidak  salah juga (benar). Bukankah DPRD  dipilih oleh seluruh rakyat, jadi mewakili rakyat itu sendiri?

  • Cucu                  : Jadi PILKADA yang benar dan tepat itu bagaimana Ki ?



  • Aki                    : PILKADA dalam arti memilih Bupati/Walikota secara langsung oleh rakyat di daerah yang akan dipimpinnya adalah cara yang benar dan tepat.  Sedangkan Gubernur yang memimpin dan mengkoordinir kerja Bupati/Walikota cukup dipilih oleh DPRD.

  • Cucu                  : Gubernur yang dipilih oleh DPRD itu demokratis Ki ?

  • Aki                    :  Ya ! Gubernur cukup dipilih oleh  DPRD saja.  Sekali lagi, DPRD  itu kan juga dipilih oleh rakyat propinsi yang bersangkutan secara langsung. Cara memilih Gubernur seperti itu juga demokratis walaupun melalui perwakilan.

  • Cucu                  : Bagaimana pemilihan Presiden/Wakil Presiden Ki ?.

  • Aki                    : Pemilihan Presiden/Wakil Presiden menurut saya  sebaiknya tidak langsung oleh rakyat. Pemilihan Presiden/Wakil Presiden langsung selama ini (sejak 2004)—untuk keadaan Indonesia—menurut  hemat saya adalah tidak tepat atau tidak benar. Hal ini kita bicarakan lain waktu saja ya ? Pulsa HP saya habis !

*
Elections belong to the people. It’s their decision. If  they decide to turn their back on the fire and burn their behinds, then they will just have to sit on their blisters
 (Abrakam Lincoln)
*

Jumat, 26 September 2014

Laut Merah (Red Sea)



Ngunandiko.72


Laut Merah
(Red Sea)

Sebagaimana diketahui permukaan bumi terdiri air dan daratan, yang  berupa air adalah lautan dan laut meliputi hampir tiga perempatan permukaan bumi. Lautan ada lima yaitu lautan Atlantik, Pacifik, India, Arctic, dan Antarctic ; sedangkan laut  lebih banyak lagi a.l laut Adriatik, laut Andaman, laut Baltik, laut Bering, laut China Selatan, laut Caribia, laut Jawa, laut Tengah  (Mediterrania), laut Merah dan lain-lain.

Renungan dan bahasan ini akan menguraikan secara singkat tentang “Laut Merah (Red Sea)” dan hal-hal yang berkaitan dengan-nya. Laut Merah secara geografi adalah bagian Lautan India (Samudra India), di bagian utara Laut Merah adalah Teluk Aqaba dan Teluk Suez, di timur berbatasan dengan Arab Saudi dan Yaman, serta di  barat berbatasan dengan Mesir, Sudan, Eritrea, dan Djibuti. Somalia dan Ethiopia juga sering dimasukkan dalam wilayah Laut Merah.
Wilayah Laut Merah beriklim sangat panas. Airnya berkadar garam tinggi (salty). Disebut Laut Merah karena tumbuh lumut berwarna merah dan batu karang berwarna kemerahan. Kedua sisi  Laut Merah” –    di timur dan di barat –  merupakan pantai yang umumnya landai, berpasir diselingi oleh sejumlah rawa yang bervariasi sepanjang 10 – 30 mil  dan  tanah (batuan) yang menjulang dengan tinggi 1,000 – 2,000 meter. Kedalaman laut merah pada umumnya lk 80 meter, dibagian pinggir laut banyak bertebaran pulau-pulau kecil.

Laut Merah (Red Sea)
Dari sisi ekonomi dapat dikemukakan bahwa wilayah “Laut Merah” memiliki sejumlah sumberdaya alam seperti minyak & gas bumi, gypsum, dolomit, belerang, fosfat, dan mineral logam berat. Sumberdaya alam minyak & gas bumi telah di-eksploitir,  belerang dan fosfat yang ada di kedua sisi Laut Merah memiliki kualitas yang relatip rendah, dan mineral logam berat sampai saat ini belum dieksploitir. Dapat dikemukakan pula bahwa di jazirah Arab terdapat deposit minyak bumi yang sangat besar.

Dalam angka-angka “Laut Merah” tersebut dapat digambarkan sbb :

RED SEA


No.
ITEM
KETERANGAN
01
Koordinat
22 derajat Utara ; 38 derajat Timur
02
Panjang (maximum)
2,250 km
03
Lebar (maksimum)
355 km
04
Luas permukaan
438,000 sqkm
05
Dalam rata-rata
490 m
06
Dalam maksimum
2,211 m
07
Volume air
233,000 cukm




Di ujung utara, Laut Merah bercabang ke Teluk Aqaba yang  menembus arah utara dan timur ke Saudi Arabia  sejauh lk 15 km ; sementara  yang lain membentuk Teluk Suezyang  memberi fasilitas pelayaran  antara Laut Tengah, Laut Merah,  dan Lautan Indiamengikuti arah laut menembus lk 200 mil dengan lebar rata-rata 20 mil.  Antara dua cabang tersebut terletak Gunung Sinai atau Jebel Musa (gunung Musa).  
Pelabuhan-pelabuhan  yang ada di Laut Merah adalah  Aqaba (Yordan), Asseb (Eritrea), Djibouti City (Djibouti), Port of Eilat (Israel), Farasan (Saudi Arabia), Harghada (Egypt), Jeddah (Saudi Arabia), Jizan (Saudi Arabia), Massawa (Eritrea), Port of Sudan (Sudan), Rabigh (Saudi Arabia), Suez (Egypt), Yanbu (Saudi Arabia). Pelabuhan-pelabuhan tersebut sampai pada waktu ini terutama digunakan oleh negara-negara di kedua sisi Laut Merah sebagai fasilitas pelayaran kapal bagi kaum muslim yang menunaikan ibadah haji ke Saudi Arabia. 
Dalam uraian ini pertama-tama ingin dikemukakan beberapa hal  yang berkaitan dengan agama yang telah terjadi  di sekitar Laut Merah  pada masa yang lalu antara lain sbb:

  • Bagi yang mempercayai Alkitab, Laut Merah merupakan bagian yang secara ajaib  dilalui oleh nabi Musa dan umat-nya  saat melakukan perjalanan dari Mesir. Tempat di mana mereka menyeberangi laut adalah Teluk Suez di ujung utara, namun ada pendapat yang lain yaitu di kota Suez lk 18 mil  di selatan di mulut Wady Tuarik.

  • Mekah –  kota suci bagi kaum muslimin –  terletak di jasirah Arab timur Laut Merah. Kota suci ini berada di lembah yang tak terlalu luas, dikelilingi oleh bukit-bukit antara Yaman dan Palestina lk 80 km dari pantai. Lembah itu dihubungkan dengan dunia luar melalui jalan kafilah menuju Yaman, pelabuhan Jedah di laut Merah, dan  Palestina. Mungkin sekali Ibrahim dan Ismail adalah orang pertama yang mendiami lembah itu.

  • Masyarakat Mekah sebelum Islam diliputi oleh faham tahayul. Pada waktu itu Kabah di Mekah rusak karena banjir besar, tetai masyarakat (kaum Quraisy) Mekah yang merasa harus memperbaiki takut melalukannya. Secara kebetulan kapal yang dinaiki Bequm seorang pedagang Romawi   dari Mesir terhempas dan pecah di laut Merah. Selain pedagang Bequm adalah ahli bangunan yang terkenal, oleh karena itu sejumlah kaum Quraisy pimpinan al-Walid bin’l-Mughri ke Jedah membujuk Bequm untuk membantu memperbaiki Kabah, Bequm pun menyetujui permintaan itu. Pada waktu Bequm memperbaiki Kabah, Muhammad (saat itu Muhammad  belum sebagai Rasullulah) ikut membantu. Pada saat itu Muhammad masih berumur 25 – 30 tahun.

Selain beberapa hal  yang berkaitan dengan agama seperti yang diterangkan diatas, ingin pula dikemukakan bahwa sebelum Emperium Islam tumbuh menjadi besar dan kuat, wilayah Laut Merah dan Laut Tengah telah bertahun-tahun menjadi wilayah pengaruh kekuatan besar dunia. Kekuatan besar itu antara lain adalah kekuatan Rumawi dan Persia, hal itu  tampak dari keadaan-keadaan sbb :

  • Kekuasaan agama  Majusi  di Persia  yang mendapat dukungan moril sampai di Timur Jauh dan India, berhadapan dengan kekuasaan agama Masehi di bawah panji dan pengaruh Imperium Rumawi. Sikap saling menyesuaikan diri  kedua kekuasaan agama tersebut menyebabkan penyebaran agama Masehi tetap berjalan dan dapat diteruskan dari Mesir yang berada di bawah Imperium Rumawi sampai ke Ethiopia yang merdeka dan masih bersahabat dengan Rumawi. Dengan demikian Rumawi masih cukup mempunyai kedudukan  kuat di sepanjang laut Merah dan di sekitar laut Tengah ;

  • Pada abad ke-6, Abisinia (Ethiopia) dipimpin oleh Najasyi (Negus),  sedang berada pada puncak kemegahannya. Perdagangan melalui laut disertai oleh armada yang kuat Abisinia (Ethiopia) memiliki pengaruh yang luas dan signifikan. Pada waktu itu Najasyi menjadi sekutu Imperium Romawi Timur (Romawi Timur disebut juga sebagai kekaisaran Bizantium yaitu kekaisaran setelah Abad Pertengahan, pasca keruntuhan kekaisaran Rumawi Barat). Kerajaan Romawi Timur menguasai di bagian laut Tengah, sedang Najasyi memegang panji Kristen di bagian laut Merah.

Namun pengaruh kekuatan kekuatan Rumawi & Persia tersebut kemudian surut seperti  terlihat dari keadaan-keadaan sbb :

  • Kerajaan Bizantium (Romawi) dan Sassanidia (Persia) telah menjadi lemah, terus menerus menyerang satu dengan yang lain,  pajak tinggi untuk membiayai peperangan yang menjadi beban berat bagi rakyat. Semuanya itu menyurutkan dukungan rakyat terhadap kedua kerajaan tersebut.

  • Kerajaan Romawi ingin pula menguasai Yaman yang kaya dan subur, oleh karena itu Aelius GaliusPenguasa Kaisar Rumawi di Mesir mengadakan persiapan menyerbu Yaman. Pasukannya dikerahkan menyeberangi laut Merah ke Yaman. namun penyakit menyerang pasukan Aelius Galius tersebut, hal itu memudahkan orang-orang Yaman untuk mengusir-nya. Pasukan Aelius Galius terpaksa kembali ke Mesir ;

Surut-nya kekuatan Rumawi & Persia tersebut berakibat Emperium Islam yang segar dan baru tumbuh dengan mudah dapat menaklukkan sebagian besar wilayah disekitar Laut Merah, dan Laut Tengah. Pertumbuhan  Emperium Islam tersebut dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa sbb :

  • Pada akhir abad ke-7 negeri-negeri Siria, Irak, Parsi (Iran) dan Mesir dapat ditaklukan ;

  • Panji-panji Islam  dapat berkibar ke Timur hingga perbatasan Mongolia, dimana kota-kota  seperti Bukhara, Tasykent, dan Samarkand menyerah ;

  • Kearah selatan melalui Balutsyistan, pasukan Islam pada tahun 712 dapat menaklukkan Sindhu di delta sungai Indus. Penaklukan dilanjutkan hingga ke Multan di Pendsyab, tempat berdirinya candi Budha yang termasyhur itu. Dengan demikian propinsi-propinsi tapal batas dari India tersebut di-Islamkan. Di tempat itu Islam bertemu dengan kebudayaan Budha yang kemudian menghasilkan negara Pakistan.

  • Kearah barat, pada akhir abad ke-7 pasukan muslimin berhasil menerobos Afrika Utara sampai ke kota Carthago, kemudian  mengusir orang-orang Bizantium di barat Carthago dan berangsur-angsur meluaskan penaklukan itu sampai pantai Lautan Atlantik.  Dan kemudian meluas sampai ke Spanyol.

  • Di utara, pasukan Arab terpaksa kandas di benteng Konstantinopel, pada  pengepungan ibukota Bizantium Agustus 716 sampai September 717. Armada Arab gagal menerobos masuk ke dalam Tanduk Emas (Golden Horn).

Seperti diketahui wilayah disekitar Laut Merah sudah sejak lama menjadi tempat lalu-lintas antara Barat dan Timur. Lingkungan jazirah Arab  penuh dengan jalan khafilah seperti :

  • jalan khafilah melalui wilayah berbatasan dengan teluk Persia, Sungai Dijia, bertemu dengan padang Syam dan Palestina   (Jalan Timur) ;
Jalan khafilah

  • jalan khafilah melalui wilayah berbatasan dengan laut Merah (Jalan Barat), dan

  • beberapa jalan khafilah lainnya.

Melalui jalan-jalan khafilah itulah produk barang-barang di Barat diangkut ke Timur dan produk barang-barang di Timur diangkut ke Barat. Dengan demikian wilayah di sekitar jalan-jalan khafilah di daerah pedalaman mendapatkan kemakmurannya. Setelah jalan laut berkembang (a.l akibat adanya terusan Suez), maka jalan khafilah tersebut menjadi kurang berarti. Wilayah-wilayah yang semula dilalui jalan-jalan khafilah   menjadi kurang makmur.
Setelah negara-negara kolonial Barat (British & Co) menancapkan kekuasaannya di koloni-koloninya di Asia pada abad ke-17. Koloni-koloni tersebut menjadi sumber bahan baku dan merupakan pasar bagi industri negara-negara Barat yang terus tumbuh setelah revolusi industri. Lalu-lintas dari Barat ke Timur dan sebaliknya –  a.l melalui wilayah disekitar Laut Merah – semakin bertambah ramai. Produk-produk industri negara-negara Barat di angkut ke pasar-pasar di Asia, sementara itu hasil tambang dan kebun dari koloni-koloninya di Asia di angkut ke negara-negara industri di Eropa untuk diolah lebih lanjut. Produk barang-barang dari  Barat ke Timur dan sebaliknya yang diangkut dengan kapal laut, harus menempuh jalan panjang melalui ujung selatan benua Afrika.
Bertambah ramainya lalu-lintas antara Barat dan Timur tersebut  menimbulkan usaha untuk membangun "Terusan Suez" yang menghubungkan Laut Tengah (Mediterrania) dengan Laut Merah. Laut Tengah. Semula Laut Tengah dihubungkan dengan Laut Merah oleh jalan darat dan terusan sempit di muara sungai Nil, kemudian dihubungkan oleh “Terusan Suez . Terusan sepanjang lk 100 mile ini dibuat oleh manusia untuk digunakan sebagai fasilitas pelayaran.
Terusan Suez dibangun atas dasar kesepakatan antara Ferdinand de Lesseps (Perancis) dengan gubernur Ottoman di Mesir.  Pada tahun 1856 Suez Canal Company  dibentuk, perusahaan ini mendapat  hak  mengoperasikan terusan Suez selama 99 tahun setelah pembangunan kanal tersebut selesai. Terusan Suez mulai dibangun April 1859 dan direncanakan selesai tahun 1864, tetapi selesainya terlambat karena adanya perselisihan perburuhan dan epidemi kolera. Pembangunan “Terusan Suez empat tahun lebih lama dari jadwal. Pembukaan “Terusan Suez (17 Nopember 1869) dihadiri oleh  Empress Eugénie, permaisuri kaisar Perancis Napoleon III.
Ketika dibuka, terusan Suez tersebut memiliki kedalaman 25 kaki, lebar bagian dasar 72 kaki, dan lebar di permukaan 200 sampai 300 kaki. Pada tahun pertama operasinya kurang dari 500 kapal yang berlayar di terusan itu. Pada tahun 1876 mulai dilakukan perbaikan besar, setelah itu terusan Suez tumbuh menjadi salah satu  jalur pelayaran paling padat di dunia.
Pada tahun 1875, Inggris menjadi pemegang saham mayoritas di Suez Canal Company, hal itu dilakukannya dengan membeli saham gubernur baru Ottoman di  Mesir. Pada tahun 1882, Inggris melakukan invasi  ke Mesir dan menduduki Mesir untuk waktu yang lama. Pada perjanjian Anglo-Mesir tahun 1936  Inggris mengakui kemerdekaan Mesir,  namun kanal Sues tetap berada ditangan Inggris.
Setelah Perang Dunia II, sejalan dengan kebangkitan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, maka Mesir  berusaha mengusir Inggris dari terusan Suez.  Pada bulan Juli 1956 Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi Suez Canal Company.  Mesir mengharapkan pendapatan dari terusan Suez  dapat untuk  membiayai pembangunan bendungan besar Aswan di Sungai Nil.
Pada akhir Oktober 1956 Israel melakukan invasi, dan awal Nopember pasukan Inggris dan Perancis  mendarat dan menduduki wilayah terusan Suez. Dibawah tekanan internasional (PBB), pada bulan Desember 1956  Inggris dan Perancis terpaksa menarik pasukannya dari terusan Suez, kemudian diikuti oleh Israel pada Maret 1957. Pada bulan Maret 1957 itu juga  Mesir mengambil alih terusan Suez dan membukanya kembali untuk pelayaran komersial.
Sepuluh tahun kemudian, Mesir menutup kembali terusan Suez,  setelahPerang Enam Hari” dan pendudukan Israel atas semenanjung Sinai.  Terusan Suez yang memisahkan Sinai dari Mesir, selama lk 10 tahun menjadi  garis pemisah  antara tentara Mesir dan Israel. Pada tahun 1975, Presiden Mesir Anwar el-Sadat membuka kembali terusan Suez sebagai isyarat perdamaian setelah pembicaraan dengan Israel.
Saat ini rata-rata 50 kapal per hari atau lebih dari 300 juta ton barang per tahun lewat terusan Suez. Terusan Panama yang menghubungkan Lautan Atlantik dengan Lautan Pacific di tengah-tengan benua Amerika lk juga memiliki angka-angka yang lebih kurang sama. Gambaran lalu lintas kapal melalui terusan Suez - dalam jumlah muatan (ton) dan arah-nya  tahun 2009 s/d 2013 , serta type muatan dan arah-nya - pada tahun 2013 adalah sbb:

CARGO TON by DIRECTION



DIRECTION
2009
2010
2011
2O12
2013
S/N
263,98
328,011
357,19
353,542
366,56
N/S
295,355
318,053
334,61
386,372
387,901
TOTAL
559,335
646,064
691,8
739,914
754,461

CARGO TON by TYPE 2013



TYPE
N/S
S/N
Total
OIL PRODUCT (crude oil, diesel oil, naphta  etc)
64,203
89,285
153,488
NON OIL (cereal, fertilizer, fab metal etc)
323,698
277,275
600,973
TOTAL
387,901
366,56
754,461








Besarnya lalu lintas kapal melalui terusan Suez tersebut, menunjukan besarnya peran terusan Suez sekaligus peran Laut Merah dan Laut Tengah dalam ekonomi dunia. Tampak bahwa barang siapa yang menguasai “Laut Merah,  Terusan Suez dan Laut Tengah” memiliki peran yang besar dalam menentukan jalannya ekonomi dan politik dunia. 

Terusan Suez
Hal itu karena letak  Terusan Suez yang strategis untuk lalu lintas bahan baku dari koloni-koloni di Asia dan Afrika, serta bahan jadi dari negara-negara industri di Eropa. Disamping itu wilayah yang tidak terlalu jauh dari Terusan Suez  juga terletak deposit minyak bumi seperti di Jazirah Arab (Arab Saudi dll), Irak, Iran dll yang sangat besar jumlahnya dan menjadi kebutuhan utama negara-negara industri.
Sebelum menutup renungan dan bahasan singkat  tentang “Laut Merah (Red Sea)” ini, ingin dikemukakan hal-hal sbb :
  • Laut Merah secara geografi adalah bagian Lautan India (Samudra India), di bagian utara Laut Merah adalah Teluk Aqaba dan Teluk Suez, di timur berbatasan dengan Arab Saudi dan Yaman, serta di  barat berbatasan dengan Mesir, Sudan, Eritrea, dan Djibuti. Somalia dan Ethiopia juga sering dimasukkan dalam wilayah Laut Merah.
  • Dari sisi ekonomi wilayah “Laut Merah” memiliki sumberdaya alam antara lain adalah minyak & gas bumi, gypsum, dolomit, belerang, fosfat, dan mineral logam berat. Sumberdaya alam minyak & gas bumi, belerang dan fosfat telah di-eksploitir, sedangkan sumberdaya alam mineral logam berat belum dieksploitir. Sementara itu dapat dikemukakan bahwa di jazirah Arab memiliki deposit minyak bumi yang sangat besar.
  • Sementara itu ada beberapa hal berkaitan dengan agama yang berlangsung di wilayah Laut Merah  antara lain adalah: (1) Tempat dimana Nabi Musa dan umat-nya  menyeberangi  Laut Merah waktu meninggalkan Mesir ; (2) Mekah adalah kota suci bagi kaum muslimin, terletak disuatu lembah dibagian timur Laut Merah. Dipercaya bahwa Ismail dan Ibrahim adalah orang pertama yang mendiami lembah itu ; (3) Mekah adalah juga tempat berlansungnya suatu peristiwa dimana Muhammad – sebelum masa ke-nabian-nya pada abad ke-6 – bersama Bequm, ahli bangunan dari Romawi ikut memperbaiki Kabah di Mekah.
  • Wilayah Laut Merah –  dekat sebelum Emperium Islam tumbuh – telah menjadi wilayah bertemunya pengaruh kekuatan besar  Rumawi & Persia. Disamping itu wilayah Laut Merah telah lama menjadi tempat lalu intas perdagangan antara Eropa dan Asia (juga Afrika). Setelah Emperium Islam tumbuh wilayah Laut Merah tersebut menjadi wilayah pengaruh kekuatan Emperium Islam untuk waktu yang cukup lama.
  • Setelah kekuatan Emperium Islam surut dan negara-negara Barat (British & Co) menancapkan kekuasaannya dengan mantab di koloni-koloninya di Asia, maka dibangunlah “Terusan Suez” pada tahun 1856 – 1869, terusan itu menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah. “Terusan Suez”  dan wilayah di sekitarnya yang strategis dan kaya minyak & gas bumi telah menjadi incaran kekuasaan negara-negara industri besar dunia hingga saat ini (abad ke-21). Perbedaan kepentingan antara negara-negara di wilayah sekeliling Laut Merah dengan negara-negara industri besar, dan perbedaan kepentingan antar negara-negara industri besar, serta perbedaan kepentingan antar negara-negara di wilayah sekeliling Laut Merah itu sendiri – yang tidak dapat diselesaikan secara adil menyebabkan terjadinya konflik yang berkepanjangan di wilayah itu.
Demikianlah renungan dan bahasan singkat tentang Laut Merah. Semoga bermanfaat !

*
Some beautiful paths can't be discovered without getting lost 

(Erol Ozan – Associate Professor at East Carolina University)


*