Kamis, 21 Januari 2016

Perang Saudara.

Ngunandiko.98


Perang Saudara
(Civil War)




Civil war, A war between the people of same state or country, (The New GROLIER INTERNATIONAL DICTIONARY).


“Civil war” atau “Perang saudara”   yang banyak diketahui oleh umum adalah perang-saudara yang terjadi di Amerika Serikat tahun 1861 s/d 1865.  Perang itu sering digambarkan  sebagai perang antara rakyat Negara-negara bagian  Amerika Serikat di Selatan (pihak Selatan) dengan rakyat Negara-negara bagian Amerika Serikat di Utara (pihak Utara).  Seperti diketahui pada bulan Januari 1861, sejumlah negara bagian di Selatan ( 7 negara bagian ) masing-masing menyatakan memisahkan diri dari Amerika Serikat (the United States of America) dan membentuk Konfederasi ( the Confederate States of America), hal ini a.l karena perbedaan sikap mengenai masalah perbudakan (issue of slavery) ; dan kemudian terjadilah “perang saudara (civil war)” itu.

Pada kesempatan ini “Ngunandiko” ingin membahas dan merenungkan secara singkat tentang “Perang saudara (civil war)” dalam arti luas, tidak hanya  perang-saudara yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1861 s/d 1865 itu.

Sebelum membahas dan merenungkan lebih lanjut tentang “perang saudara (civil war)”itu, maka kiranya ada baiknya dikemukakan terlebih dahulu secara singkat tentang “perang” dan “jenis-jenis perang”.
"Perang" dalam arti popular adalah konflik antar kelompok politik yang melibatkan permusuhan dalam jangka waktu dan skala yang cukup besar, dan konflik antar kelompok politik itu menggunakan senjata.
Pada kesempatan ini “jenis-jenis perang” hanya dibedakan menjadi dua jenis perang saja, hal ini agar dapat diperoleh perbedaan yang tajam dan tidak saling menutupi. Jenis perang tersebut adalah :

      1.Perang Penindasan (perang jenis A) ; yaitu perang yang dilakukan oleh satu Negara Ceroboh terhadap Negara  lain dengan maksud memeras dan menindas Negara lain itu ; dan 

       2.Perang Kemerdekaan (perang jenis B) ; yaitu perang yang disambut oleh satu Negara yang diserang untuk mengelakkan diri dari serangan atau bagi membebaskan diri dari pemeras dan penindas yang sudah/sedang berlaku.

“1.Perang Penindasan” atau “Perang Jenis A” adalah :
(1)        peperangan, dimana suatu Negara merebut Negara (lain),  yang lazim terjadi pada jaman dahulu (feudal) seperti : Ekspansi sampai India dari  Iskandar Zulkarnain (Iskandar Yang Agung) dari  Macedonia  336 SM – 323 SM ; Ekspansi sampai  Eropa dari Jengis Khan (Mongolia) sekitar abad ke-13 ; Ekspansi keseluruh Nusantara (Indonesia) dari Gajah Mada (Majapahit) sekitar abad ke-14 ; dan aneksasi Kekaisaran Ottoman (King Sulaeman) atas Negara-negara disekitarnya (sekitar Turki) pada abad ke-16 dan 17.
(2)     peperangan   pada masa-masa awal kapitalisme dan imperialism (bahkan sampai sekarang), dimana suatu Negara melakukan perang untuk menguasai Negara lain-nya,  seperti : Peperangan yang dilakukan olehi Kekaisaran Inggris (British Emperium), Perancis, Italia, dan Kerajaan Belanda terhadap Negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika pada abad ke-16 s/d abad ke-18. Peperangan yang dilakukan oleh Negara-negara kapitalis dan imperialis tersebut mempunyai tujuan untuk :

  • menguasai sumber bahan mentah (minyak bumi, batubara, karet, kopi dll);
  • menguasai pasar (hasil industry Negara penjajah dll);
  • menguasai tempat untuk menanamkan modal-nya (pabrik-pabrik khususnya industry hilir, bank, asuransi dll).

Sudah barang tentu ada tujuan-tujuan lain, namun pada hakekatnya semuanya berpangkal pada ketiga tujuan tersebut.  

“2.Perang Kemerdekaan” atau “Perang Jenis B” dapat kita bedakan dalam :
(1)        peperangan, dimana rakyat suatu Negara melawan rakyat Negara lain yang hendak menjajahnya ;
(2)        peperangan, dimana rakyat suatu Negara melawan rakyat Negara itu sendiri (war between the people of same state or country). Perang ini juga disebut  “Perang Saudara” atau “Civil War”  ;



“Perang Saudara” atau “Civil War”  di Amerika berakhir dengan tetap tegaknya Negara Amerika Serikat (the Unites States of America) dan hapusnya perbudakan, namun  banyak korban dan dinodai oleh pembunuhan terhadap Presiden Abraham Lincoln.

Untuk memperoleh gambaran mengenai  “Perang Saudara” atau “Civil War”, maka berikut ini dikemukakan sejumlah peristiwa perang saudara yang pernah terjadi diberbagai tempat sbb :

  • Perang Saudara di Inggris ; Yang dimaksud dengan Perang Saudara di Inggris ini dalam garis besarnya adalah serangkaian konflik bersenjata,  yang terjadi antara pendukung parlemen (Parliamentaria) dan pendukung raja (Royalis) yang berlangsung antara tahun 1642 – 1651. Perang Saudara I, berlangsung tahun 1642 – 1646; Perang Saudara II, berlangsung tahun 1648 – 1649; dan Perang Saudara III, berlangsung tahun 1649 – 1651  merupakan perang antara pendukung Raja Charles dengan pendukung Rump Parliament ( Rump Parliament, The part of the Long Parliament which continued to sit after Pride’s Purge in 1648 and voted for the trial which resulted in the execution of Charles I ). Perang Saudara ini berakhir dengan kemenangan pihak pendukung parlemen pada pertempuran Worcester tanggal 3 September 1651.


  • Perang Saudara di Amerika Serikat ; Perang Saudara (War of Secession), dalam sejarah Amerika Serikat tercatat berlangsung pada tahun 1816 – 1865. Perang itu adalah perang antara negarabagian-negarabagian di Selatan (Konfederasi) dan negarabagian-negarabagian di Utara (Union). Hal-hal yang menyebabkan timbulnya perang tersebut  adalah : (1) persaingan ; (2) gerakan anti-perbudakan ; dan (3) pertentangan mengenai hak-hak negarabagian.

Ketika hal-hal itu tidak berhasil di kompromi-kan, maka setiap saat bisa pecah konflik. Terpilihnya Abraham-Lincoln menjadi presiden dan pemisahan negarabagian-negarabagian di Selatan (1860 – 1861) mempercepat pecahnya perang. Permusuhan-permusuhan dimulai ketika, ketika pihak Selatan (Konfederasi) memerintahkan pasukan-pasukannya menembaki benteng Union, Fort Sumter (12 April 1864).
Pada permulaan perang, pihak Selatan mencapai sejumlah kemenangan, namun di akhir tahun Abraham Lincoln mengeluarkan proklamasi emansipasi, dan keadaanpun berubah terutama sesudah pertempuran di dekat Gettysburg. Sementara itu angkatan laut Utara mengadakan blockade yang berhasil terhadap pantai pihak Konfederasi. Pertempuran laut         pada waktu    itu membuktikan, bahwa masa jaya kapal kayu telah berakhir. Kapal-kapal penjelajah Konfederasi buatan Inggris, telah menimbulkan banyak kerusakkan pada kapal-kapal pihak Union.
Perang Saudara ini berakhir setelah pihak Konfederasi menyerah kepada pihak Union di Appomattiox 9 April 1864. Namun kemenangan ini dinodai oleh pembunuhan atas diri presiden Abraham Lincoln.
Negarabagian-negarabagian (states) yang melepaskan diri dari Union, kemudian diperbolehkan menjadi anggota lagi. Union (the United States     of America) selamat dan perbudakan dihapus.
Dapat pula dikemukakan disini bahwa Perang Saudara di Amerika Serikat   ini adalah salah satu perang pertama yang menunjukkan adanya suatu perang industry persenjataan dalam sejarah manusia. Pembuatan rel kereta api, kapal uap, produksi senjata secara massal, dan berbagai macam alat militer lainnya telah dilakukan di mana-mana.


  • Perang Saudara di Rusia ; Rasa tidak puas terhadap pemerintahan otokrasi Tsar (Kaisar) merata hampir disemua golongan masyarakat seperti : (1) dikalangan petani yang haus tanah ; (2) kaum proletariat industry yang baru ; (3) kaum bawahan angkatan bersenjata ; (4) kaum terpelajar yang tertekan ; (5) minoritas-minoritas kebangsaan dan keagamaan yang tertindas ;  dan (6) sebagian besar kaum borjuis dan kaum ningrat.

Diantara golongan-golongan oposisi yang terpenting ialah : (1) kaum Demokrat Konstitusionil yang moderat ; (2) kaum Sosialis Revolusioner (bagian terbesar petani dan intelegensia) ;  serta (3) kaum Sosial Demokrat Marxis (yang pecah menjadi golongan Bolsjewiki dan Mensjewiki).
Dalam tahun 1905 dengan kekalahan perang Rusia lawan Jepang meledaklah rasa tidak puas itu menjadi pemogokkan dan pemberontakan yang kemudian dikenal sebagai Revolusi 1905. Hasilnya berupa pemberian hak-hak sipil dan pembentukan suatu parlemen (DUMA),     tetapi hak-hak itu segera dibatasi oleh perdana menteri STOLYPIN .
Kekalahan-kekalahan Rusia dalam Perang Dunia I dan kebijaksanaan reaksioner Tsar Nicholas II memperuncing keadaan dan dalam bulan Maret 1917 kaum buruh  mogok di Petrograd (ibukota waktu itu), serta merebut kota tersebut. Sedangkan Duma menuntut pemerintah Nicholas bubar dan menegakkan pemerintahan darurat dibawah Pangeran LVOV.
Tsar turun tahta (15 Maret 1917). Keputusan  LVOV untuk meneruskan perang terbentur pada tuntutan damai dengan segera dari kaum sosialis yang diprakarsai kaum buruh, petani dan dewan-dewan prajurit (soviet), khususnya kaum Bolsjewiki dibawah pimpinan Lenin. 
Pemberontakan yang dilancarkan LENIN di Petrograd tidak    berhasil. Juni 1917 LVOV mengundurkan diri, dan KERENSKY menyusun cabinet Sosialis yang moderat. Keragu-raguan Kerensky dan ketidak populerannya baik dikalangan kiri maupun kanan memungkinkan kaum Bolsjewiki merebut kekuasaan di Petrograd 7 Nopember 1917.    

Dewan komisaris-komisaris rakyat di bawah Lenin—disetujui kongres-soviet kedua—memerintahkan penghapusan hak milik perorangan atas tanah, menegakkan “diktatur proletariat” (kaum Bolsjewiki kemudian menjadi Partai Komunis) melalui suatu pemerintahan terror terhadap semua   bentuk oposisi.
Kemudian kaum Bolsjewiki meluaskan kekuasaannya atas Moscow dan sebagian besar wilayah Rusia Eropa, tetapi di tempat-tempat lain  menghadapi perlawanan partai-partai anti-Bolsjewiki, yang mendapat sokongan kaum Sosialis Revolusioner dan pendukung Tsar. Perang saudara yang timbul karenanya berlangsung hingga 1920 dan menjadi lebih kacau karena campur tangan asing.
Daerah pertempuran utama antara orang-orang Merah dan Putih ialah : (1) Rusia Selatan dan Kaukasus, dimana jenderal KORSILOV DENIKIN dan WRANGEL bergantian memimpin angkatan perang Putih ; (2) Ukraina, dimana Jerman, Perancis dan Polandia campur tangan ; (3) di Utara, dimana Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat mempertahankan Murmansk  dan Archangel, 1918 – 1919; (4) Negara-negara Baltik, dimana tentara Putih dan kesatuan sukarelawan Jerman memerangi kaum Merah; dan (5) Siberia dimana Laksamana KOLCHAK mendirikan pemerintahnya dan dimana Jepang menguasai Wladiwostok hingga 1922.
Pemimpin ulung tentara Merah adalah TROTSKY, namun kemenangan Trotsky tercapai lebih karena kerjasama yang buruk antar panglima-panglima Putih. Akhir 1920 pasukan-pasukan Putih  terpaksa meninggalkan daerah Krim.
Kemudian Rusia mengakui Finlandia  dan republik-republik Baltik serta mengadakan perjanjian perdamaian dengan Polandia, tetapi mengambil kembali semua wilayah lain kecuali Besarabia.
Pada tahun 1922 Uni Soviet telah tersusun dengan teratur dan Komunisme Perang diganti dengan POLITIK EKONOMI BARU (NEP, Nowaya Ekonomitsjeckaja Politika) yang dirancangkan untuk menegakkan Negara kembali dari kehancuran dan kelaparan.

  • Perang Saudara di China ; Yang dimaksud dengan “Perang Saudara di China” ini adalah perang antara pasukan Kuomintang (Nationalis) pimpinan Chiang-Kai-shek dengan pasukan Kauchangtan (Komunis) pimpinan Mao-Zedong (Mau Tse Tung). Perang ini terjadi utamanya karena konflik dalam menangani masalah-masalah yang dihadapi oleh China, konflik  itu disebabkan perbedaan padangan dalam menghadapi imperialism (Negara-negara barat dan Jepang) yang telah menjajah Tiongkok di masa yang lalu dan cara membangun Tiongkok di masa yang akan datang. Perang Saudara ini tercatat dimulai Agustus 1927 bersamaan Ekspedisi Utara—Chiang Kai Shek dan berakhir tahun 1950, ketika pertempuran utama berhenti. Perang Saudara di China ini telah menghasilkan berdirinya dua Negara yaitu Republik Rakyat China yang menguasai daratan China, dan Negara China Taiwan yang menguasai pulau Taiwan (Formosa) dan pulau-pulau kecil disekitarnya.

Dalam Perang Saudara di Spanyol ini telah digunakan taktik-taktik militer seperti terror terhadap orang sipil—mendahului apa yang digunakan pada Perang Dunia II.

  • Perang Saudara di Spanyol ; Yang dimaksud dengan Perang Saudara di Spanyol ini adalah konflik antara kaum Nasionalis pimpinan Jenderal Franco dengan kaum Loyalis pimpinan Presiden Manuel Azana dari Republik Spanyol ke-2. Perang ini berlangsung dari 17 Juli 1936 s/d 1 April 1939, dan dimenangkan oleh kaum Nasionalis pimpinan Jenderal Franco.

Kaum Loyalis mendapatkan senjata dan relawan dari Uni Soviet serta gerakan Komunis International, sementara itu kaum Nasionalis (Francois) didukung oleh Negara-negara Fasis (Italia, Jerman dll).
Disamping pihak-pihak yang secara diametral bertentangan itu, ada pula : (1) kaum Republikan yang terdiri dari kaum sentries (tengah) pendukung demokrasi liberal kapitalis hingga komunis dan kaum revolusioner anarkis. Basis kekuatan itu adalah kaum secular dan kaum urban (termasuk buruh tani—petani tanpa memiliki tanah), khususnya di wilayah-wilayah industry seperti di Asturias dan Catalunya ; (2). Negeri Basque yang konservatif juga memihak Republik, karena bersama-sama tetangganya Catalunya berusaha mendapatkan otonomi ; dan (3) Kaum Francois yang memiliki basis dukungan di pedesaan, masyarakat  kaya, dan masyarakat konservatif.
Mereka pada umumnya penganut Katolik Roma dan pendukung sentralisasi kekuasaan.
Dalam Perang Saudara di Spanyol ini telah digunakan taktik-taktik militer seperti terror terhadap orang sipil—mendahului apa yang digunakan pada Perang Dunia II.
Disamping itu kaum Nasionalis (maupun Republikan) sangat mengandalkan pasukan infantry daripada penggunaan taktik perang kilat (Blitzkrieg) dengan pesawat terbang dan tank.


  • Perang Saudara di Kamboja ; Yang dimaksud dengan Perang Saudara di Kamboja ini adalah konflik yang terjadi tahun 1967 – 1975 antara tentara Khmer Merah yang didukung oleh Republik Demokratik Vietnam dan Front National Pembebasan Vietnam Selatan (NLF) dengan tentara Republik Khmer yang didukung oleh Amerika Serikat dan Republik Vietnam. Tentara Khmer Merah a.l dipimpin oleh Pol-Pot,  sedangkan tentara Republik Khmer a.l dipimpin oleh Lon_Nol


  • Perang Saudara di Angola ; Yang dimaksud dengan Perang Saudara di Angola ini adalah konflik yang terjadi tahun 1975 - 2000 (perang dimulai setelah merdeka dari Portugal tahun 1975) antara pasukan MPLA (People’s Movement fo the Liberation of Angola) yang didukung oleh Kuba, AAF, Mozambik, dan Uni Soviet dengan pasukan UNITA (National Union for the Total Independence of Angola) yang didukung oleh FNLA, Afrika Selatan, Republik Zaire, dan Amerika Serikat. Pasukan MPLA a.l dipimpin oleh Agostinho-Neto, sedangkan pasukan UNITA a.l dipimpin oleh Jonas-Savimbi.
Selain perang saudara yang berlangsung di Negara-negara tersebut diatas, perang saudara banyak pula yang berlangsung di Negara-negara lain di muka bumi ini seperti : di Yunani, Lebanon, Somalia dan lain-lain.
Perang saudara  telah memakan banyak korban jiwa dan harta, serta suatu Negara menjadi pecah dan tercerai berai. Namun perang saudara juga telah membawa perubahan yang menyebabkan semakin kokohnya suatu Negara dan masyarakatnya, serta membawa perubahan cara-cara perang (mis :penggunaan terror, perang industry) dan lain-lain.
Demikianlah pembahasan dan renungan singkat tentang Perang Saudara (Civil War) , semoga barmanfaat.
*
From whence shall we expect the approach of danger? Shall some trans-Atlantic military giant step the earth and crush us at a blow? Never. All the armies of Europe and Asia...could not by force take a drink from the Ohio River or make a track on the Blue Ridge in the trial of a thousand years. No, if destruction be our lot we must ourselves be its author and finisher. As a nation of free men we will live forever or die by suicide.” 
 
Abraham Lincoln
*