Sabtu, 21 November 2015

Lagu Kebangsaan (National Anthems)

Ngunandiko.95



Lagu Kebangsaan
(National Anthems)

                                                                                                               


Lagu kebangsaan dapat ditetapkan ataupun tanpa ditetapkan oleh konstitusi (undang-undang), dan hanya berdasar pada konsesi masyarakat saja.


Wage Supratman
Lagu kebangsaan (national anthems) adalah lagu resmi dan symbol suatu Negara atau daerah. Lagu kebangsaan merupakan identitas nasional       dari suatu Negara, dan juga digunakan untuk menunjukkan ekspresi nasionalisme dan patriotisme.
Lagu kebangsaan dapat ditetapkan oleh konstitusi (undang-undang) ataupun tanpa ditetapkan, dan hanya berdasar pada konsesi masyarakat saja.

Berikut ini adalah beberapa lagu kebangsaan di dunia, sebagian besar lagu kebangsaan tersebut telah dikenal masyarakat jauh sebelum diadopsi oleh Negara (pemerintah).


Beberapa "Lagu Kebangsaan" di dunia
No.Urut
Negara
Lagu
Adopsi
Lirik
Music
01
Aljasair
Qassaman
1962
Moufdi Zakaria
Mohamed
02
Amerika Serikat
The Star-Spangles Banner
1931
Franzis Scot Key
John Staford Smith
03
Arab Saudi
Aash Al Maleek
1950
Ibrahim Khalaji
Abd Rahman Al Khateeb
04
Argentina
OID Morales
1813
Vicente Lopesy y Planes
Blas Parera
05
Australia
Advance Australia Fair
1984
Peter Dodds McCormich
Peter Dodds McCromich
06
Belanda
Wihelmus va Nassouwe
1932
Tidak diketahui
Andrianus Valerious
07
Brasil
Hino Nacional Brasilero
1822
Joaquim Osario Estrada
Fransesco Manuel da Silva
08
Britania Raya
God Save the Queen
1745
Tidak diketahui
Tidak diketahui
09
India
Jana-Gana-Mana
1950
Rabindranath Tagore
Rabindranath Tagore
10
Indonesia
Indonesia Raya
1945
Rudolf Wage Supratman
Rudolf Wage Supratman
11
Jepang
Kimigayo
1999 de jure

Hiromori Hayashi
12
Jerman
Das Lied der Deutshen
1922
August Hienrich Hofmann von Fallesleben
Joseph Haydn
13
Perancis
La Merseillase
1795
Claude Josheph Rouget de Lisle
Caude Josheph Rouget de Lisle
14
Rusia
Lagu Kebangsaan Rusia
2000
Sergey Mikhalov
Alexander Vasilyevich
15
Thailand
Phleng Cat
1939
Luang Suranuprachan
Pete Feit
16
Vietnam
Tien Quan Ca
1945
Va Cao
Va Cao







Lagu Indonesia Raya dipilih (diadopsi) sebagai Lagu Kebangsaan pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.


Untuk memberi gambaran lebih lanjut tentang lagu kebangsaan (national anthems) suatu negara, maka berikut ini adalah uraian secara singkat hal-hal yang berkaitan dengan lagu kebangsaan tersebut dari beberapa Negara seperti Indonesia, Inggris Raya, Perancis, Amerika Serikat, Belanda, dan Jepang.
  • Indonesia
Lagu kebangsaan Indonesia adalah Indonesia Raya, lagu ini semula diciptakan oleh. Rudolf Wage Soepratman untuk Kongres Pemuda  tahun 1928. Lagu tersebut kemudian dengan cepat popular dikalangan kaum pergerakan, dan menjadi tanda adanya kekuatan pemuda Indonesia yang sedang tumbuh melawan penjajahan Belanda.

Lagu Indonesia Raya dipilih (diadopsi) sebagai Lagu Kebangsaan pada waktu proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta. Sedangkan yang sering kita dengar sekarang adalah  hasil rekaman dari suatu orkestra pada tahun 1950, yang liriknya adalah sbb : 

            Indonesia, tanah airku
        Tanah tumpah darahku
        Di sanalah aku berdiri
        Jadi pandu ibuku

                Indonesia, kebangsaanku
                Bangsa dan tanah airku
                Marilah kita berseru
                "Indonesia bersatu"

                        Hiduplah tanahku, hiduplah negeriku
                        Bangsaku, rakyatku, semuanya
                        Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya
                        Untuk Indonesia Raya

          Refrain

        Indonesia Raya, merdeka!, Merdeka!
        Tanahku, negeriku yang kucinta
        Indonesia Raya, merdeka!, Merdeka!
        Hiduplah Indonesia Raya
        Indonesia Raya, merdeka!, Merdeka!
        Tanahku negeriku yang kucinta
        Indonesia Raya, medeka!, Merdeka!
        Hiduplah Indonesia Raya

  • Inggris Raya.

Lagu kebangsaan Inggris Raya (the United Kingdom of Great Britain and Northern Island) adalah "God Save the Queen" Lagu ini muncul dalam bentuk cetak pada tahun 1744, dan diadopsi pada tahun 1745. Pencipta asli dari lagu tersebut tidak diketahui. Versi awal lagu kebangsaan Inggris Raya ini pertama kali terdengar dari keyboard seorang komponis Inggris John Bull (1565 - 1628), pada tahun 1619. Sedangkan penampilan pertama dihadapan umum terjadi pada tanggal 28 September 1745 di Theatre Royal, Drury Lane, London. Versi lagu kebangsaan Inggris Raya ini merupakan doa bagi King George II yang bertahta 1727 - 1760, dan dimulai dengan kata-kata:

                God bless our noble King
                God save George our King

Dapat dikemukakan disini bahwa lagu kebangsaan Inggris sering  pula disebut sebagai “Ibu lagu kebangsaan (mother of national anthems)”, a.l karena telah ditiru dan digunakan di banyak Negara, seperti misalnya selama Revolusi Amerika sering terdengar lagu dengan kata-kata “God save America” atau “God save George Washington”.


.Perancis


Lagu kebangsaan Perancis adalah “La Marseillaise”, berasal dari lagu perjuangan pada masa Revolusi Perancis 1789 – 1815 ; lagu ini diadopsi tahun 1789. Lirik dan musik diciptakan oleh Claude Joseph Rouget de Lisle (1760 – 1836)— seorang Kapten Angkatan Darat— untuk suatu acara di Starsbourg  sbb :

            Ye sons of France awake to glory
            Hark, hark what myriads bid you rise
            Your children, wives and grandsires hoarly
            See their tears and hear their cries
            See their tears and hear their cries!

                        Shall hateful tyrants mischief breeding
                        With hireling hosts, a ruffian band
                        Affright and desolate the land
                        Sementara peace and liberty lie bleeding!

            To arms, to arms, ye brave!
            The avenging sword unsheathe!
            March on, march on
            All hearts resolved on victory or death!

  • Amerika Serikat.

Star-Spangled Banner
Lagu kebangsaan Amerika Serikat ditulis selama perang tahun 1812 (perang tahun 1812 adalah konflik militer antara Amerika Serikat dan Britania Raya dari tahun 1812 - 1815). Pada tahun 1814, Francis Scott Key (1779 – 1843), seorang lawyer dari Baltimore, menjalankan suatu misi ke kapal perang Inggris yang sedang membuang jangkar di dekat Fort McHenry, Baltimore. Tugas dari misi Francis Scott Key tersebut adalah membebaskan dokter Amerika yang ditahan di kapal perang Inggris tersebut.
Pada suatu malam tanggal 13 September 1814, pada saat Franzis Scott Key masih berada di kapal perang, Inggris menyerang Fort McHenry.
Sepanjang malam Franzis Scott Key menyaksikan peristiwa penyerangan tersebut. Dan disaksikannya pula bahwa  bendera Amerika masih tetap berkibar  diatas  benteng Fort McHenry, kemudian Key menulis kalimat "The Star Spangled Banner" di suatu ampelop.
Berdasar ingatan dan kalimat “The Star-Spangled Banner” tersebut, Key menyusun suatu lirik lagu, dan dengan irama musik “Anacreon in Heaven” karya John Stafford Smith, tercipta suatu lagu baru. Lagu baru ini dengan cepat menjadi popular, kemudian diadopsi (act of Congress on March 3, 1931) menjadi lagu kebangsaan Amerika Serikat.
Lirik lagu kebangsaan Amerika Serikat “The Star-Spangled Banner” tersebut dimulai dengan :

        Oh, say can you see by the dawn’s early light

        What so proudly we hailed at the twilight’s last gleaming?

  • Belanda.
“William of Nassau (Wihelmus va Nassouwe)” adalah lagu kebangsaan negeri Belanda, merupakan lagu kebangsaan tertua di dunia. Diperkirakan lagu tersebut telah terdengar pada abad ke-16, ketika negeri Belanda ingin merdeka dari penjajahan Spanyol. Pada waktu itu pemimpin para bangsawan yang menentang Spanyol adalah William of Nassau (Prince of Orange). Yang pertama kali menyusun kata-kata lagu kebangsaan Belanda tersebut tidak diketahui, walaupun lagu itu telah terkenal diseantero Eropa. Lirik dan music-nya yang tertua telah dikenal sejak tahun 1626. Lagu kebangsaan ini diadopsi pada tahu 1932 dengan menggunakan irama music yang diciptakan oleh Adrianus Valerious.
  • Jepang
Lagu kebangsaan Jepang adalah "Kimigayo", kata "kimigayo" diambil dari suatu syair kuno yang penulisnya tidak diketahui. Komponis lagu Kimigayo "adalah Hironomi Hayashi, dan untuk pertama kali diperdengarkan tahun 1880, pada saat ulang tahun Kaisar Meiji. Lagu tersebut dimainkan dengan instrumen tradisional Jepang. Seorang musisi Jerman yang bekerja pada angkatan laut Jepang, Franz von Ekert, melakukan harmonisasi lagu tersebut sehingga dapat dimainkan oleh band. Pada tahun 1893 "Kimigayo" versi Franz von Ekbert ini diapdosi menjadi lagu kebangsaan. Sakuzo Takada menerjemahkan lirik "Kimigayo" kedalam bahasa Inggris sbb:

                Ten thousand years of happy reign be thine
        Rule on, my lord, till what are Pebbles now
        By ages united to mights rocks still grow
        Whose Venerable the moss doth line

Mendengarkan Kimigayo


Seperti diketahui selama Perang Dunia II, Hindia Belanda (Indonesia) diduduki oleh tentara Jepang (1942 – 1945). Pada saat itu setiap hari di kantor-kantor, sekolah-sekolah dan lain-lain diperdengarkan lagu “Kimigayo”, rakyat harus mendengarkannya dengan hikmat dan penuh rasa hormat.
Kiranya patut pula dikemukakan disini, bahwa pada umumnya lagu kebangsaan dimainkan pada suatu upacara atau peristiwa-peristiwa penting tertentu antara lain:
  • dimulainya dan selesainya pidato Kepala Negara, misalnya pada waktu Presiden berpidato mengantarkan RAPBN di  Parlemen;
  • pada pengibaran dan penurunan bendera pusaka, misalnya pada waktu memperingati Proklamasi 17 Agustus di halaman istana;
  • saat  upacara pemberian medali emas di Olimpiade, Asian Games, SEA Games dan lain-lain;
  • dimulainya suatu pertandingan olah raga antar negara, misalnya pada kejuaraan dunia sepak bola (FIFA) dan lain-lain;
  • dimulainya dan selesainya acara siaran Televisi; dan lain-lain.

Sejumlah negara menerapkan suatu protocol serta hal-hal yang harus dilakukan, jika suatu lagu kebangsaan diperdengarkan; seperti misalnya audience harus berdiri, membuka topi, menunjukan rasa hormat dan lain-lain.


"Lagu Perjuangan" (Patriot Song), pada masa Revolusi Amerika (1775 - 1783) adalah sebagai suatu sarana para penghuni koloni di Amerika (colonist) melampiaskan emosinya.


Dapat pula dikemukakan disini bahwa disamping "Lagu Kebangsaan" (National Anthems) dikenal pula "Lagu Perjuangan" (Patriot Song), yang juga menggambarkan semangat nationalism dan patriotism.
"Lagu Perjuangan" Patriot Song (Patriot Song) ini di Amerika muncul pada masa Revolusi (1775 - 1783). Para penghuni koloni di Amerika (colonist) melampiaskan emosinya (misalnya: diberlakukannya pajak yang dianggapnya tidak adil) dalam bentuk lagu, misalnya lagu "Liberty Song", karya seorang lawyer dari New England, John Dickinson (1732 - 1808). Sebagian lirik lagu itu adalah sbb:

Come join hand in hand, brave Americans all,
And rouse your bold hearts at fair Liberty s call.
No tyrannous acts shall suppress your just claim '
Or stain with dishonor American s name.


Untuk memberi gambaran tentang "Lagu Perjuangan" (Patriot Song), berikut ini disajikan beberapa "Lagu Perjuangan" (Patriot Song) dari Indonesia dan Malaysia sbb:
  • "Lagu Perjuangan" (Patriot Song) dari Indonesia a.l adalah seperti lagu "Halo-halo Bandung" karya Ismail Marzuki, lagu"Tanah Airku" karya Ibu Sud, lagu "Bangun Pemuda-Pemudi" karya A. Simanjuntak, dan lain-lain. Sebagai contoh berikut ini adalah lirik lagu "Bangun Pemudi Pemuda".

Bangun pemudi pemuda Indonesia
Tangan bajumu singsingkan untuk Negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa

Sudi tetap berusaha jujur ​​dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri

  • "Lagu Perjuangan" (Patriot Song) dari Malaysia a.l adalah seperti lagu "Pahlawanku" karya Siti Nurhaliza, lagu "Tegakkan Bendera Kita" karya Sudirman Arshad, lagu "Perwira" karya Saloma, dan lain-lain. Sebagai contoh berikut ini adalah lirik lagu "Perwira".

Perwira
Janganlah kekanda kawatir
Untuk pergi berjuang
Andainya kau gugur
Jasamu dikenang.

Dengar lagu kucipta
Gubahan mesra nan manja
Sebagai ganti diri
Bersama kau berbakti
Untuk ibu pertiwi
Kakanda di medan perang
Adinda di bidang seni
Sama sama berjuang
Sama sama berbakti
Semoga tabah hati

Semoga kekanda maju jangan undur
Dinda mohon doa restu
Rela hidup mati bersama mu
Perwiraku

Demikianlah bahasan dan renungan singkat tentang Lagu Kebangsaan (National Anthems), semoga bermanfaat.

*
War is an ugly thing, but not the ugliest of things: the decayed and degraded state of moral and patriotic feeling which thinks that nothing is worth a war, is much worse. When a people are used as mere human instruments for firing cannon or thrusting bayonets, in the service and for the selfish purposes of a master, seperti war degrades a people. A war to protect other human beings against tyrannical injustice; a war to give victory to their own ideas of right and good, and which is their own war, carried on for an honest purpose by their free choice, - is often the means of their regeneration. A man who has nothing which he is willing to fight for, nothing which he cares more about than he does about his personal safety, is a miserable creature who has no chance of being free, unless made ​​and kept so by the exertions of better men than himself. As long as justice and injustice have not terminated their ever-renewing fight for ascendancy in the affairs of mankind, human beings must be willing, when need is, to do battle for the one against the other (John Stuart Mill 1806 - 1873, Principles of Political Economy) .

*