Ngunandiko.130
Mutiara
(Ranggawasita)
Raden Ngabehi Rangga Warsita (1802 – 1873) adalah
pujangga besar budaya Jawa yang hidup di Kasunanan Surakarta, beliau dianggap
sebagai pujangga besar terakhir tanah Jawa. Ngunandiko dengan
judul "Mutiara (Ranggawasita)" ini berisikan beberapa "quotation"
dari Rangga Wasita.
"Quotation" ini
diambil secara acak dari berbagai sumber untuk menggambarkan pandangan
pandangan-nya mengenai berbagai masalah falsafah
social dan lain-lain agar kita dapat mengingat dan
merenungkannya. Quotation-quotation tersebut antara lain adalah sbb:
·
Keadaan Negara yang demikian merosot karena
tidak ada lagi yang memberi tauladan (karana
tanpa palupi). Banyak yang meninggalkan norma-norma kehidupan (atilas silastuti). Para cerdik pandai terbawa
arus jaman yang penuh keragu-raguan (sujana sarjana kelu kalulun ing kalatidha).
Suasana mencekam karena dunia sudah penuh masalah—Ranggawasita.
·
Segalanya itu harus dijalankan dengan penuh
kesabaran. Jika bergeser dari hidup yang penuh kebajikan, maka akan menderita
kehancuran karena kemasukan setan yang membawa kendi berisi uang banyak—korupsi
(Lakonana klawan sabaraning ati. Lamun
obah niniwasi. Kasusupan setan gundul. Ambebidung nggawa kendhi. Isine rupiah
kethon)—Ranggawasita.
·
Buat
apa menjadi pemimpin kalau hanya menanam kesalahan yang disiram oleh lupa.
Bunga yang dipetik hanyalah “masalah” (Pinudya
dadi pangarsa, wekasan malah kawuri)—Ranggawasita.
·
Manusia itu seringkali silau matanya dan
gelap hatinya. Yang jauh kelihatan berkilau dan menarik hatinya, sedangkan yang
dekat didepannya dan menjadi tanggung jawabnya disia-siakan seperti tak berguna
(Nanging kadhang menungsa sulap mata lan
peteng atine, sing adoh saka awake katon padhang cemlorot ngawe-awe. Nanging
sing cedhak neng ngarepe lan dadi tanggung jawabe disia-sia kaya ora duwe guna)—Ranggawasita.
Patung Ranggawasita. |
·
Bukan banyaknya, namun berkahnyalah yang
menjadikan cukup dan mencukupi (Dudu
akehe, nanging berkahe kang ndadekake cukup lan mencukupi)—Ranggawasita.
Demikianlah beberapa
kata mutiara (quotaion) dari salah satu tokoh falsafah Jawa yang terkemuka, Raden Ngabehi Rangga Warsita. Beliau banyak berkarya pada akhir kekuasaan raja-raja Jawa diparuh akhir abad ke-19. Semoga
bermanfaat.
*
Ranggawasita adalah filsuf Jawa yang sangat memahami ajaran-ajaran
Nabi Muhammad SAW (ajaran Agama Islam)—Hasyim Darif.
*