Ngunandiko.72
Laut Merah
(Red Sea)
Sebagaimana diketahui
permukaan bumi terdiri air dan daratan, yang berupa
air adalah lautan dan laut meliputi hampir tiga perempatan permukaan bumi. Lautan ada
lima yaitu lautan Atlantik, Pacifik, India, Arctic, dan Antarctic ; sedangkan laut
lebih banyak lagi a.l laut Adriatik,
laut Andaman, laut Baltik, laut Bering, laut China Selatan, laut Caribia, laut
Jawa, laut Tengah (Mediterrania), laut
Merah dan lain-lain.
Renungan dan bahasan ini
akan menguraikan secara singkat tentang
“Laut Merah
(Red Sea)” dan hal-hal yang berkaitan dengan-nya. Laut Merah secara
geografi adalah bagian Lautan India (Samudra India), di bagian utara Laut Merah adalah
Teluk Aqaba dan Teluk Suez, di timur berbatasan dengan Arab Saudi dan Yaman, serta
di barat berbatasan dengan Mesir, Sudan,
Eritrea, dan Djibuti. Somalia dan Ethiopia juga sering dimasukkan dalam wilayah
Laut Merah.
Wilayah “Laut Merah” beriklim sangat panas. Airnya berkadar garam
tinggi (salty). Disebut “Laut Merah” karena tumbuh lumut berwarna merah dan batu
karang berwarna
kemerahan. Kedua sisi “Laut Merah” – di timur dan di barat – merupakan pantai yang umumnya landai, berpasir
diselingi oleh sejumlah rawa yang bervariasi sepanjang 10 – 30 mil dan tanah (batuan) yang menjulang dengan tinggi 1,000
– 2,000 meter. Kedalaman laut merah pada umumnya lk 80 meter, dibagian pinggir
laut banyak bertebaran pulau-pulau kecil.
|
Laut Merah (Red Sea) |
Dari sisi ekonomi dapat dikemukakan bahwa wilayah “Laut Merah” memiliki sejumlah
sumberdaya alam seperti minyak & gas bumi, gypsum, dolomit, belerang,
fosfat, dan mineral logam berat. Sumberdaya alam minyak & gas bumi telah
di-eksploitir, belerang dan fosfat yang
ada di kedua sisi Laut Merah memiliki kualitas yang relatip rendah, dan mineral
logam berat sampai saat ini belum dieksploitir. Dapat dikemukakan pula bahwa di jazirah Arab
terdapat deposit minyak bumi yang sangat besar.
Dalam
angka-angka “Laut Merah” tersebut dapat digambarkan sbb :
RED SEA
|
|
|
No.
|
ITEM
|
KETERANGAN
|
01
|
Koordinat
|
22 derajat Utara ; 38 derajat Timur
|
02
|
Panjang (maximum)
|
2,250 km
|
03
|
Lebar (maksimum)
|
355 km
|
04
|
Luas permukaan
|
438,000 sqkm
|
05
|
Dalam rata-rata
|
490 m
|
06
|
Dalam maksimum
|
2,211 m
|
07
|
Volume air
|
233,000 cukm
|
|
|
|
Di ujung utara, Laut Merah bercabang ke
Teluk Aqaba yang menembus
arah utara dan timur ke Saudi Arabia sejauh lk 15 km ; sementara yang lain membentuk Teluk Suez – yang memberi fasilitas pelayaran antara Laut Tengah, Laut Merah, dan Lautan India – mengikuti
arah laut menembus lk 200 mil dengan lebar rata-rata 20 mil. Antara dua
cabang tersebut terletak Gunung Sinai
atau Jebel Musa
(gunung Musa).
Pelabuhan-pelabuhan yang ada di Laut Merah adalah Aqaba (Yordan), Asseb (Eritrea), Djibouti
City (Djibouti), Port of Eilat (Israel), Farasan (Saudi Arabia), Harghada
(Egypt), Jeddah (Saudi Arabia), Jizan (Saudi Arabia), Massawa (Eritrea), Port
of Sudan (Sudan), Rabigh (Saudi Arabia), Suez (Egypt), Yanbu (Saudi Arabia).
Pelabuhan-pelabuhan tersebut sampai pada waktu ini terutama digunakan oleh negara-negara
di kedua sisi Laut Merah sebagai fasilitas pelayaran kapal bagi kaum muslim yang
menunaikan ibadah haji ke Saudi Arabia.
Dalam uraian ini
pertama-tama ingin dikemukakan beberapa hal
yang berkaitan dengan agama yang telah terjadi
di sekitar Laut Merah pada masa yang lalu antara lain sbb:
- Bagi yang mempercayai Alkitab, Laut Merah merupakan bagian yang secara ajaib dilalui oleh
nabi Musa dan umat-nya saat
melakukan perjalanan dari Mesir. Tempat di mana mereka menyeberangi
laut adalah Teluk Suez di ujung utara, namun ada pendapat
yang lain yaitu di kota Suez lk 18 mil
di selatan di mulut Wady Tuarik.
- Mekah – kota suci bagi kaum muslimin – terletak di jasirah Arab timur Laut Merah. Kota
suci ini berada di lembah yang tak terlalu luas, dikelilingi oleh bukit-bukit
antara Yaman dan Palestina lk 80 km dari pantai. Lembah itu dihubungkan dengan
dunia luar melalui jalan kafilah menuju Yaman, pelabuhan Jedah di laut Merah,
dan Palestina. Mungkin sekali Ibrahim dan Ismail adalah orang pertama yang mendiami lembah itu.
- Masyarakat
Mekah sebelum Islam diliputi oleh faham tahayul. Pada waktu itu Kabah di Mekah rusak
karena banjir besar, tetai masyarakat (kaum Quraisy) Mekah yang merasa harus
memperbaiki takut melalukannya. Secara kebetulan kapal yang dinaiki Bequm seorang
pedagang Romawi dari Mesir terhempas
dan pecah di laut Merah. Selain pedagang Bequm adalah ahli bangunan yang
terkenal, oleh karena itu sejumlah kaum Quraisy pimpinan al-Walid bin’l-Mughri
ke Jedah membujuk Bequm untuk membantu memperbaiki Kabah, Bequm pun menyetujui
permintaan itu. Pada waktu Bequm memperbaiki Kabah, Muhammad (saat itu
Muhammad belum sebagai Rasullulah) ikut
membantu. Pada saat itu Muhammad masih berumur 25 – 30 tahun.
Selain beberapa
hal yang berkaitan dengan agama seperti yang diterangkan diatas, ingin
pula dikemukakan bahwa sebelum Emperium Islam tumbuh menjadi besar dan kuat,
wilayah Laut Merah dan Laut Tengah telah bertahun-tahun menjadi wilayah
pengaruh kekuatan besar dunia. Kekuatan besar itu antara lain adalah kekuatan Rumawi dan Persia,
hal itu tampak dari keadaan-keadaan sbb :
- Kekuasaan
agama Majusi di Persia
yang mendapat dukungan moril sampai di Timur Jauh dan India, berhadapan
dengan kekuasaan agama Masehi di bawah panji dan pengaruh Imperium Rumawi. Sikap
saling menyesuaikan diri kedua kekuasaan
agama tersebut menyebabkan penyebaran agama Masehi tetap berjalan dan dapat
diteruskan dari Mesir yang berada di bawah Imperium Rumawi sampai ke Ethiopia
yang merdeka dan masih bersahabat dengan Rumawi. Dengan demikian Rumawi masih cukup
mempunyai kedudukan kuat di sepanjang
laut Merah dan di sekitar laut Tengah ;
- Pada abad ke-6,
Abisinia (Ethiopia) dipimpin oleh Najasyi (Negus), sedang berada pada puncak kemegahannya.
Perdagangan melalui laut disertai oleh armada yang kuat Abisinia (Ethiopia) memiliki
pengaruh yang luas dan signifikan. Pada waktu itu Najasyi menjadi sekutu
Imperium Romawi Timur (Romawi Timur
disebut juga sebagai kekaisaran Bizantium yaitu kekaisaran setelah Abad
Pertengahan, pasca keruntuhan kekaisaran Rumawi Barat). Kerajaan Romawi
Timur menguasai di bagian laut Tengah, sedang Najasyi memegang panji Kristen di
bagian laut Merah.
Namun pengaruh
kekuatan kekuatan Rumawi & Persia tersebut kemudian surut seperti terlihat dari keadaan-keadaan sbb :
- Kerajaan
Bizantium (Romawi) dan Sassanidia (Persia) telah menjadi lemah, terus menerus
menyerang satu dengan yang lain, pajak
tinggi untuk membiayai peperangan yang menjadi beban berat bagi rakyat. Semuanya
itu menyurutkan dukungan rakyat terhadap kedua kerajaan tersebut.
- Kerajaan Romawi ingin pula menguasai Yaman yang kaya dan
subur, oleh karena itu Aelius Galius – Penguasa
Kaisar Rumawi di Mesir – mengadakan persiapan menyerbu Yaman. Pasukannya
dikerahkan menyeberangi laut Merah ke Yaman. namun penyakit menyerang pasukan Aelius Galius tersebut, hal
itu memudahkan orang-orang Yaman untuk mengusir-nya. Pasukan Aelius Galius terpaksa kembali ke Mesir ;
Surut-nya
kekuatan Rumawi & Persia tersebut berakibat Emperium Islam yang segar dan
baru tumbuh dengan mudah dapat menaklukkan sebagian besar wilayah disekitar Laut
Merah, dan Laut Tengah. Pertumbuhan Emperium
Islam tersebut dapat dilihat dari peristiwa-peristiwa sbb :
- Pada akhir abad
ke-7 negeri-negeri Siria, Irak, Parsi (Iran) dan Mesir dapat ditaklukan ;
- Panji-panji
Islam dapat berkibar ke Timur hingga
perbatasan Mongolia, dimana kota-kota
seperti Bukhara, Tasykent, dan Samarkand menyerah ;
- Kearah selatan
melalui Balutsyistan, pasukan Islam pada tahun 712 dapat menaklukkan Sindhu di delta
sungai Indus. Penaklukan dilanjutkan hingga ke Multan di Pendsyab, tempat
berdirinya candi Budha yang termasyhur itu. Dengan demikian propinsi-propinsi
tapal batas dari India tersebut di-Islamkan. Di tempat itu Islam bertemu dengan
kebudayaan Budha yang kemudian menghasilkan negara Pakistan.
- Kearah
barat, pada akhir abad ke-7 pasukan muslimin berhasil menerobos Afrika Utara
sampai ke kota Carthago, kemudian mengusir orang-orang Bizantium di barat
Carthago dan berangsur-angsur meluaskan penaklukan itu sampai pantai Lautan
Atlantik. Dan kemudian meluas sampai ke
Spanyol.
- Di utara,
pasukan Arab terpaksa kandas di benteng Konstantinopel, pada pengepungan ibukota Bizantium Agustus 716
sampai September 717. Armada Arab gagal menerobos masuk ke dalam Tanduk Emas (Golden Horn).
Seperti
diketahui wilayah disekitar Laut Merah sudah sejak lama menjadi tempat
lalu-lintas antara Barat dan Timur. Lingkungan jazirah Arab penuh dengan jalan khafilah seperti :
- jalan khafilah melalui
wilayah berbatasan dengan teluk Persia, Sungai Dijia, bertemu dengan padang
Syam dan Palestina (Jalan Timur) ;
|
Jalan khafilah |
- jalan khafilah
melalui wilayah berbatasan dengan laut Merah (Jalan Barat), dan
- beberapa jalan
khafilah lainnya.
Melalui
jalan-jalan khafilah itulah produk barang-barang di Barat diangkut ke Timur dan
produk barang-barang di Timur diangkut ke Barat. Dengan demikian wilayah di
sekitar jalan-jalan khafilah di daerah pedalaman mendapatkan kemakmurannya.
Setelah jalan laut berkembang (a.l akibat adanya terusan Suez), maka jalan
khafilah tersebut menjadi kurang berarti. Wilayah-wilayah yang semula dilalui
jalan-jalan khafilah menjadi kurang
makmur.
Setelah negara-negara
kolonial Barat (British & Co) menancapkan kekuasaannya di koloni-koloninya
di Asia pada abad ke-17. Koloni-koloni tersebut menjadi sumber bahan baku dan merupakan
pasar bagi industri negara-negara Barat yang terus tumbuh setelah revolusi industri. Lalu-lintas dari Barat ke Timur dan sebaliknya – a.l melalui wilayah disekitar Laut Merah – semakin
bertambah ramai. Produk-produk industri negara-negara Barat di angkut ke
pasar-pasar di Asia, sementara itu hasil tambang dan kebun dari koloni-koloninya di Asia di angkut
ke negara-negara industri di Eropa untuk diolah lebih lanjut. Produk barang-barang
dari Barat ke Timur dan sebaliknya yang
diangkut dengan kapal laut, harus menempuh jalan panjang melalui
ujung selatan benua Afrika.
Bertambah
ramainya lalu-lintas antara Barat dan Timur tersebut menimbulkan usaha untuk membangun
"Terusan Suez" yang menghubungkan Laut Tengah (Mediterrania) dengan Laut
Merah. Laut
Tengah. Semula Laut Tengah dihubungkan dengan
Laut Merah oleh jalan darat dan terusan sempit di muara sungai Nil, kemudian dihubungkan oleh
“Terusan Suez ”. Terusan sepanjang lk 100 mile ini dibuat oleh manusia untuk digunakan sebagai fasilitas
pelayaran.
Terusan Suez dibangun atas
dasar kesepakatan
antara Ferdinand de Lesseps (Perancis) dengan gubernur Ottoman di Mesir. Pada tahun 1856 Suez Canal
Company dibentuk, perusahaan ini mendapat hak mengoperasikan terusan Suez selama 99 tahun setelah
pembangunan kanal tersebut selesai. Terusan Suez mulai dibangun April
1859 dan direncanakan selesai tahun 1864, tetapi selesainya
terlambat karena adanya perselisihan
perburuhan dan epidemi kolera. Pembangunan “Terusan Suez” empat tahun lebih lama dari jadwal. Pembukaan “Terusan Suez” (17 Nopember 1869) dihadiri oleh
Empress Eugénie, permaisuri kaisar Perancis Napoleon III.
Ketika dibuka,
terusan Suez tersebut memiliki kedalaman 25
kaki, lebar bagian dasar 72 kaki, dan lebar di permukaan 200 sampai 300 kaki. Pada
tahun pertama operasinya kurang dari 500 kapal yang berlayar di terusan itu. Pada tahun 1876 mulai dilakukan perbaikan besar, setelah itu terusan Suez
tumbuh menjadi salah
satu jalur
pelayaran paling padat di dunia.
Pada tahun 1875, Inggris menjadi
pemegang saham mayoritas di Suez Canal Company, hal itu dilakukannya dengan membeli saham gubernur baru Ottoman
di Mesir. Pada tahun 1882, Inggris melakukan
invasi ke Mesir dan menduduki Mesir
untuk waktu yang lama. Pada perjanjian Anglo-Mesir tahun 1936 Inggris mengakui kemerdekaan Mesir, namun kanal Sues tetap berada ditangan
Inggris.
Setelah
Perang Dunia II, sejalan dengan
kebangkitan bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, maka Mesir berusaha mengusir Inggris dari terusan
Suez. Pada bulan Juli
1956 Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser menasionalisasi
Suez Canal Company. Mesir mengharapkan pendapatan dari terusan Suez dapat untuk membiayai pembangunan bendungan besar Aswan di Sungai Nil.
Pada akhir Oktober 1956 Israel melakukan invasi,
dan awal Nopember pasukan Inggris dan Perancis
mendarat dan menduduki wilayah terusan Suez. Dibawah tekanan
internasional (PBB), pada bulan Desember 1956
Inggris dan Perancis terpaksa menarik pasukannya dari terusan Suez, kemudian diikuti oleh Israel pada
Maret 1957. Pada bulan Maret 1957 itu juga Mesir mengambil alih terusan Suez dan
membukanya kembali untuk pelayaran komersial.
Sepuluh tahun
kemudian, Mesir menutup kembali
terusan Suez, setelah “Perang Enam Hari” dan
pendudukan Israel atas semenanjung Sinai. Terusan Suez yang memisahkan Sinai dari Mesir, selama lk 10 tahun menjadi garis pemisah
antara tentara Mesir
dan Israel. Pada tahun 1975, Presiden
Mesir Anwar el-Sadat membuka
kembali
terusan Suez sebagai isyarat perdamaian setelah pembicaraan dengan Israel.
Saat ini rata-rata
50 kapal per hari atau lebih
dari 300 juta ton barang per tahun lewat terusan Suez. Terusan Panama
yang menghubungkan Lautan Atlantik dengan Lautan Pacific di tengah-tengan benua
Amerika lk juga memiliki angka-angka yang lebih kurang sama. Gambaran lalu lintas kapal melalui terusan Suez - dalam jumlah muatan (ton) dan arah-nya tahun 2009 s/d 2013 , serta type
muatan dan arah-nya - pada tahun 2013 adalah sbb:
CARGO TON by DIRECTION
|
|
|
|
DIRECTION
|
2009
|
2010
|
2011
|
2O12
|
2013
|
S/N
|
263,98
|
328,011
|
357,19
|
353,542
|
366,56
|
N/S
|
295,355
|
318,053
|
334,61
|
386,372
|
387,901
|
TOTAL
|
559,335
|
646,064
|
691,8
|
739,914
|
754,461
|
CARGO TON by TYPE 2013
|
|
|
|
TYPE
|
N/S
|
S/N
|
Total
|
OIL PRODUCT (crude oil, diesel oil, naphta etc)
|
64,203
|
89,285
|
153,488
|
NON OIL (cereal, fertilizer, fab metal etc)
|
323,698
|
277,275
|
600,973
|
TOTAL
|
387,901
|
366,56
|
754,461
|
|
|
|
|
|
|
|
Besarnya lalu
lintas kapal melalui terusan Suez tersebut, menunjukan besarnya peran terusan
Suez sekaligus peran Laut Merah dan Laut Tengah dalam ekonomi dunia. Tampak
bahwa barang siapa yang menguasai “Laut
Merah, Terusan Suez dan Laut Tengah”
memiliki peran yang besar dalam menentukan jalannya ekonomi dan politik dunia.
|
Terusan Suez |
Hal itu karena
letak Terusan Suez yang strategis untuk lalu lintas bahan baku dari
koloni-koloni di Asia dan Afrika, serta bahan jadi dari negara-negara industri
di Eropa. Disamping itu wilayah yang tidak terlalu jauh dari Terusan Suez juga terletak deposit minyak bumi seperti di Jazirah Arab (Arab Saudi dll), Irak, Iran dll yang sangat besar jumlahnya dan menjadi kebutuhan utama
negara-negara industri.
Sebelum menutup renungan dan bahasan singkat tentang “Laut Merah (Red Sea)” ini, ingin dikemukakan
hal-hal sbb :
- Laut Merah secara geografi
adalah bagian Lautan India (Samudra India), di bagian utara Laut Merah adalah Teluk Aqaba
dan Teluk Suez, di timur berbatasan dengan Arab Saudi dan Yaman, serta di barat berbatasan dengan Mesir, Sudan,
Eritrea, dan Djibuti. Somalia dan Ethiopia juga sering dimasukkan dalam wilayah
Laut Merah.
- Dari sisi ekonomi wilayah “Laut Merah” memiliki sumberdaya alam antara
lain adalah minyak & gas bumi, gypsum, dolomit, belerang, fosfat, dan
mineral logam berat. Sumberdaya alam minyak & gas bumi, belerang dan fosfat
telah di-eksploitir, sedangkan sumberdaya alam mineral logam berat belum
dieksploitir. Sementara itu dapat dikemukakan bahwa di jazirah Arab memiliki
deposit minyak bumi yang sangat besar.
- Sementara itu
ada beberapa hal berkaitan dengan agama yang berlangsung di wilayah Laut Merah antara lain adalah: (1) Tempat dimana Nabi Musa dan umat-nya menyeberangi Laut Merah waktu
meninggalkan Mesir ; (2) Mekah adalah kota suci bagi kaum muslimin, terletak disuatu
lembah dibagian timur Laut Merah. Dipercaya bahwa Ismail dan Ibrahim adalah
orang pertama yang mendiami lembah itu ; (3) Mekah adalah juga tempat berlansungnya suatu peristiwa dimana Muhammad – sebelum
masa ke-nabian-nya pada abad ke-6 – bersama Bequm, ahli bangunan dari Romawi ikut
memperbaiki Kabah di Mekah.
- Wilayah Laut
Merah – dekat sebelum Emperium Islam
tumbuh – telah menjadi wilayah bertemunya pengaruh kekuatan besar Rumawi & Persia. Disamping itu wilayah
Laut Merah telah lama menjadi tempat lalu intas perdagangan antara Eropa dan
Asia (juga Afrika). Setelah Emperium Islam tumbuh wilayah Laut Merah tersebut
menjadi wilayah pengaruh kekuatan Emperium Islam untuk waktu yang cukup lama.
- Setelah
kekuatan Emperium Islam surut dan negara-negara Barat (British & Co) menancapkan
kekuasaannya dengan mantab di koloni-koloninya di Asia, maka dibangunlah “Terusan
Suez” pada tahun 1856 – 1869, terusan itu menghubungkan Laut Merah dengan Laut
Tengah. “Terusan Suez” dan wilayah di
sekitarnya yang strategis dan kaya minyak & gas bumi telah menjadi incaran kekuasaan
negara-negara industri besar dunia hingga saat ini (abad ke-21). Perbedaan
kepentingan antara negara-negara di wilayah sekeliling Laut Merah dengan negara-negara
industri besar, dan perbedaan kepentingan antar negara-negara industri besar, serta perbedaan kepentingan antar negara-negara di wilayah sekeliling Laut Merah itu sendiri – yang tidak dapat diselesaikan secara adil
– menyebabkan terjadinya konflik yang
berkepanjangan di wilayah itu.
Demikianlah
renungan dan bahasan singkat tentang Laut Merah. Semoga bermanfaat !
*
Some
beautiful paths can't be discovered without getting lost
(Erol Ozan – Associate Professor at East
Carolina University)
*