Ngunandiko.145
Mutiara
(Rabindranath Tagore)
Ngunandiko dengan judul "Mutiara (Rabindranath Tagore)" ini
berisikan beberapa "quotation" dari Rabindranath Tagore (1861 - 1941), hal ini dimaksudkan
untuk mengenangnya. Sebagaimana diketahui Rabindrana Tagore
juga dikenal dengan nama Gundev, lahir di Jorasanko India.
Rabindranath Tagore adalah orang
Asia pertama yang mendapatkan penghargan nobel dalam bidang sastra pada tahun 1913. Karya
sastra pertamanya adalah menggunakan nama samaran “Bhanushingho” yang berarti “Singa Matahari”.
"Quotation"
Tagore ini diambil secara acak dari berbagai sumber, hal ini untuk menggambarkan
pandangan serta pemikirannya tentang berbagai aspek kehidupan yang antara lain
seperti berikut ini.
- Kita tidak akan dapat melintasi samudera, hanya dengan berdiri dan memandangi airnya saja. (Rabindranath Tagore);
- Small wisdom is like water in a glass ; clear, transparent, pure. The great wisdom is like water in the sea ; dark, mysterious, impenetrable. (Rabindranath Tagore).
- Awan akan datang dalam setiap gelombang kehidupan, dan tak lama setelah itu dibawanya hujan dan badai, tetapi semua itu akan memberi warna langit kehidupan sebelum tenggelam (Rabindranath Tagore).
- Beauty is truth's smile when she beholds her own face in a perfect mirror. (Rabindranath Tagore)
- Lagu dari Rabindranath Tagore untuk kita semua sbb :
Where the mind is
without fear
and the head is held high,
where knowledge is free.
Where the world has not been broken up into
fragments by narrow domestic walls.
Where words come out from the depth of truth,
where tireless striving stretches its arms
toward perfection.
Where the clear stream of reason has not lost it's
way
into the dreary desert sand of dead habit.
Where the mind is led forward by thee
into ever widening thought and action.
In to that heaven of freedom, my father,
LET MY COUNTRY AWAKE!”
Demikianlah
beberapa "Quotation" dari Rabindranath
Tagore agar dapat kita ingat dan kita kenang kembali, Tagore adalah seorang Brahmo Samaj, penyair, dramawan, filsuf,
seniman, musikus dan sastrawan Bengali
terkemuka.
Semoga bermanfaat.
*
Pemikiran Ki Hajar Dewantara itu memiliki kedekatan
dengan pemikiran Rabindranat Tagore. Taman Siswa di Yogyakarta yang didirikan
oleh Ki Hajar Dewantara merupakan representasi pemikiran Ki Hajar tentang
pendidikan. Sedangkan representasi pemikiran Tagore dapat dilihat di Shantiniketan
di Bolpour, India. Taman Siswa dan Shantiniketan memiliki hubungan khusus pada
masa kolonial (Prof. DR. Priyono).
*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar