Ngunandiko.177
Cavalry bag ke-2
(Kavaleri, Pasukan
Berkuda)
Seperti telah dikemukakan
dimuka, sebelum berdirinya Republik Indonesia kerajaan-kerajaan di
Indonesia sesungguhnya telah memiliki
pasukan berkuda (cavalry) antara lain seperti Kerajaan Majapahit cq Raden
Wijaya dan Kerajaan Mataram cq Sultan Agung. Bahkan seorang Adipati Jipang
(Jawa Timur) juga memiliki sejumlah pasukan yang berkuda, dan sang Adipati itu
sendiri, Arya Penangsang, memiliki kuda yang sangat terkenal bernama
"Gagak Rimang".
Sementara itu pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945, kendaraan tempur hasil rampasan dari tentara Jepang, Belanda, dan Inggris (tank/kendaraan lapis baja "Panser") sudah digunakan di beberapa daerah antara lain di Sumatra (Palembang dan Medan) ; pada akhir Desember 1949 dan pada awal tahun 1950, hasil rampasan seperti itu juga digunakan di beberapa tempat (kota) di Jawa. Hal itu didorong oleh besarnya semangat ingin memiliki pasukan kavaleri (cavalry), dan sejalan dengan cita-cita untuk merdeka.
Tank Leopard TNI-AD |
Para pemuda-pemuda Indonesia
meng-gabung-kan kendaraan tempur (ranpur) hasil rampasan perang untuk membentuk
organisasi satuan berlapis baja. Selanjutnya
pimpinan “TNI Angkatan Darat” pada saat itu, 9 Pebruari 1950, mengeluarkan
surat keputusan tentang pembentukan organisasi satuan lapisan baja yang kemudian
dikenal dan ditetapkan sebagai hari jadi kavaleri.
Kendaraan tempur hasil rampasan tersebut sudah
digunakan di beberapa daerah antara lain, akhir Desember 1949 di Palembang, dan
awal tahun 1950 di Jawa dan juga Medan. Hal itu didorong oleh semangat dan juga
cita-cita untuk merdeka, meskipun hanya menggunakan alat atau peralatan yang
terbatas
Para pemuda menggabungkan kendaraan tempur (ranpur)
hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan pasukan berlapis baja. Selanjutnya pimpinan “TNI Angkatan Darat”
pada saat itu, 9 Pebruari 1950, mengeluarkan surat keputusan tentang
pembentukan organisasi satuan lapis baja, yang kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kavaleri.
Sebelum tahun 50-an, TNI belum
memiliki satuan yang memiliki tank dan
panser. Pasukan yang memiliki panser adalah polisi istimewa, dikenal sebagai
brigade mobil atau “Brimob”. Sedangkan di Angkatan Laut satuan lapis baja (tank dan panser) adalah sebagai
bagian dari pasukan amfibi korps marinir (KKO). Kendaraan lapisan baja (tank,
panser dll) adalah mahal dan tidak mudah didapatkan.
Kiranya perlu diketahui, bahwa batalyon pasukan
kavaleri TNI (Tentara Nasional Indonesia), berbeda dengan Batalyon Infanteri.
Batalyon kavaleri tidak selalu terdiri dari 600 hingga 1.000 personel, namun
memiliki ukuran batalyon berbeda.
Misalnya saja pada Batalyon kavaleri di lingkungan
Kostrad satu peleton kavaleri terdiri atas 3 tank Scorpion dan 1 tank Stormer
APC
(The Alvis Stormer is a modern military
armoured vehicle manufactured by the British company), lebih jauh 3 peleton
membentuk satu kompi dan akhirnya 3 kompi membentuk satu batalyon.
Pada awalnya kavaleri populer sebagai kendaraan yang menggunakan
kuda di dalam pertempuran. Kavaleri merupakan pasukan berkuda, namun mengikuti
perkembangan zaman kavaleri kemudian dilengkapi
kendaraan tempur seperti halnya tank dan panser.
Bidang persenjataan kavaleri modern milik TNI-AD ;
jika dilihat dari unsur persenjataan
utamanya, maka ada dua battalion kavaleri (yonkav) yakni : battalion tank, dan battalion
panser. Ada “yonkav” yang persenjataan khusus panser saja, dan ada “yonkav” yang
tank saja, namun ada juga beberapa kavaleri yang memegang keduanya.
“YonKav” yang persenjataannya hanya tank adalah a.l
Yonkav-1 atau tank Kostrad. Sedangkan khusus panser saja adalah a.l Yonkav-7
atau panser khusus Kodam Jaya. Kavaleri yang memegang gabungan a.l adalah Yonkav
9 (serbu), Yonkav-4 (serbu), yang terdiri dari Kodam Jaya dan Kodam 3 (Siliwangi).
Kedua yonkav tersebut ditugaskan untuk bisa mengoperasikan kedua alat tempur
tersebut, agar sewaktu-waktu dibutuhkan dalam perang dapat dioperasikan.
Yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank
(dalam TNI AD) adalah bentuk paling umum
dan paling banyak anggotanya. Selain itu masih terdapat juga satuan kavaleri
lain yang tergabung dalam bentuk Kompi kavaleri yang berdiri sendiri atau juga
dalam bentuk Detasemen Kavaleri.
Kemunduran ekonomi India menyebabkan Kavaleri
sebagai tulang punggung tentara kesultanan di India menjadi lumpuh. Kuda perang
yang baik harganya sangat mahal; pada pertengahan abad ke-14 kuda biasa dari
Asia Tengah berharga 100 tangas perak, kuda yang luar biasa (unggul) 500 tangas
perak.
Pada masa yang lebih kurang sama dengan masa awal kerajaan Majapahit
(akhir abad ke-12 atau awal abad ke-13) , di India kavaleri menjadi pasukan andalan
sistem politik dan militer dari para sultan (muslim). India meng-impor kuda
dalam jumlah besar, pada awal abad ke-13. Sebelumnya, pada abad ke-12,
raja-raja Hindu di India memiliki
pasukan dalam jumlah besar termasuk pasukan
Kavaleri.
Kemunduran ekonomi India menyebabkan Kavaleri sebagai tulang punggung
tentara kesultanan menjadi lumpuh. Kuda perang yang baik harganya sangat mahal;
pada pertengahan abad ke-14 kuda biasa dari Asia Tengah berharga 100 tangas
perak, kuda yang luar biasa (unggul) 500 tangas perak, sementara kuda balap
Arab atau Persia yang bagus harganya jauh diatasnya.
Sementara itu di Eropa, kavaleri menjadi tidak berdaya (impoten) menghadapi senjata-senjata baru, terjadi secara tak terduga. Sementara itu pertahanan yang kuat banyak digunakan, misalnya : dinding
tembok yang kuat, pagar kawat berduri, dan penggunaan pesawat terbang (termasuk
untuk pengawasan dan pengintaian) ikut melemahkan peranan kavaleri.
Hanya dalam dua kasus, tercatat ada keterlibatan
kavaleri secara signifikan dalam suatu pertempuran, yaitu : (1) Di Palestina, dimana tiga divisi
kavaleri Inggris mengalahkan Turki ; dan (2) Di front timur, dimana satu divisi
kavaleri Jerman memenangkan “Pertempuran
Tannenber” melawan tentara Rusia awal Perang Dunia I.
Sebagian besar prajurit dalam Perang Dunia I, kecuali prajurit Jerman,
gagal membedakan antara peranan senjata kavaleri dan peranan tank. Di Inggris,
Prancis, dan Amerika Serikat, pasukan kavaleri berjuang untuk mempertahankan peran-nya
dalam beberapa bentuk, misalnya dengan ditambah tank ringan dan mobil lapis baja atau
diangkut dengan alat angkut (van khusus), sambil menurunkan perannya jadi
pendukung infantri saja.
Pada Perang Dunia II, di saat kampanye Jerman
melawan Polandia (dan Negara-negara setiingkat Polandia) dan Perancis, tampak bahwa
kuda sebagai alat perang yang menentukan, tempatnya diambil alih oleh tank,
artileri, atau pengeboman udara. Kemudian Rusia dan sekutu Barat (Inggris)
menggunakan divisi lapis baja seperti yang dilakukan oleh Jerman, dan dalam
banyak kasus dilakukan mekanisasi unit kavaleri dengan tank ringan dan mobil
lapis baja.
Pada awal Perang Dunia II, unit kavaleri (pasukan
berkuda) yang beroperasi di Eropa milik Polandia
dan Prancis dengan cepat kalah (dimusnahkan) dalam suatu pertempuran. Kavaleri milik Rusia kalah dari
pasukan berbaju besi Jerman, namun Rusia belajar dari hal itu, dan membajak pasukan
Jerman digaris yang sempit dengan serangan mendadak terhadap instalasi
belakang.
Pasukan kavaleri tentara China maupun Jepang
menggunakan banyak pasukan tambahan, walaupun demikian mereka jarang memperoleh
hasil yang menentukan.
Di saat pertempuran di Bataan, Amerika Serikat telah
kehilangan resimen kavaleri. Dari dua divisi kavaleri di Angkatan Darat Amerika
Serikat pada awal Perang Dunia II, satu divisi dibubarkan dan satu divisi yang lain
(Divisi Kavaleri 1) bergabung sebagai infantri
di perang
Pasifik.
Itulah sejumlah contoh, dari Perang
Dunia I dan Perang Dunia II, yang menunjukkan berkurangnya atau hilangnya peran
kuda dalam pasukan kavaleri. Namun tank (dan kendaraan lapis baja lainnya) yang telah
menggantikan kuda menunjukkan peningkatan peran dan efektivitasnya antara lain
dibuktikan pada “Pertempuran
Cambrai”. Jenderal George S. Patton dari
Amerika Serikat mempelajari “Pertempuran Cambrai” itu, dan Patton menjadi figur
menonjol dalam strategi perang tank.
“Pertempuran Cambrai” adalah kampanye tentara
Inggris pada tanggal 20 November s/d 3 Desember 1917, dalam Perang Dunia I. Tercatat untuk pertama kali-nya penggunaan tank dalam operasi senjata gabungan dan berhasil menghancurkan "Garis Hindenburg", sementara serangan balasan Jerman menunjukkan taktik infanteri baru yang menjadi bagian "Kaiserschlacht". Liddel Hart menyebut pertempuran ini adalah suatu cara bertempur yang baru dalam sejarah perang. Cambrai adalah sebuah kota di provinsi Nord Prancis (Nord-Pas-de-Calais).
Liddell Hart (was a British
soldier, military historian and military theorist) menyebut “Pertempuran
Cambrai” sebagai suatu pertempuran dalam sejarah perang sebagai dimulainya "zaman baru" dalam cara berperang.
Demikianlah bahasan dan renungan singkat tentang
kavaleri (cavalry). Semoga bermanfaat.
*
Epaminondas
himself fell in the moment of victory, and in his death contributed not the
least of his lessons to subsequent generations-by an exceptionally dramatic and
convincing proof that an army and a state succumb quickest to paralysis of the
brain
Epaminondas jatuh pada saat kemenangannya, dan pada saat kejatuhannya itu, ia memberi kontribusi setidak-tidaknya sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya - dengan bukti yang sangat dramatis dan meyakinkan bahwa tentara dan negara adalah mereka yang paling cepat menjadi dungu.
- Liddell Hart -
Epaminondas jatuh pada saat kemenangannya, dan pada saat kejatuhannya itu, ia memberi kontribusi setidak-tidaknya sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya - dengan bukti yang sangat dramatis dan meyakinkan bahwa tentara dan negara adalah mereka yang paling cepat menjadi dungu.
- Liddell Hart -
*