Senin, 23 September 2019

Cavalry bag ke-2


Ngunandiko.177





Cavalry bag ke-2
(Kavaleri, Pasukan Berkuda)



Seperti telah dikemukakan dimuka, sebelum  berdirinya Republik Indonesia kerajaan-kerajaan di Indonesia sesungguhnya  telah memiliki pasukan berkuda (cavalry) antara lain seperti Kerajaan Majapahit cq Raden Wijaya dan Kerajaan Mataram cq Sultan Agung. Bahkan seorang Adipati Jipang (Jawa Timur) juga memiliki sejumlah pasukan yang berkuda, dan sang Adipati itu sendiri, Arya Penangsang, memiliki kuda yang sangat terkenal bernama "Gagak Rimang".

Sementara itu pada masa Revolusi Kemerdekaan 1945, kendaraan tempur hasil rampasan dari tentara Jepang, Belanda, dan Inggris (tank/kendaraan lapis baja "Panser")  sudah digunakan di beberapa daerah antara lain di Sumatra (Palembang dan Medan) ; pada akhir Desember 1949 dan pada awal tahun 1950, hasil rampasan seperti itu juga digunakan di beberapa tempat (kota) di Jawa. Hal itu didorong oleh besarnya semangat ingin memiliki pasukan kavaleri (cavalry), dan sejalan dengan cita-cita untuk merdeka.

Tank Leopard TNI-AD
Di Indonesia, sejarah dari kavaleri  sebenarnya beriringan dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Seperti diketahui pertempuran di Surabaya pada bulan November 1945 telah melibatkan para pemuda di Indonesia, yang kemudian membentuk Pusat Kesenjataan Kavaleri dilingkungan TNI-AD. Pada saat itu para pemuda pejuang telah menggunakan beberapa kendaraan tempur (ranpur) panser dll, yang menjadi ciri pasukan Kavaleri modern. Kendaaan tempur tersebut adalah  hasil rampasan dari tentara Jepang, Belanda dan Inggris, pada masa awal kemerdekaan Indonesia.


Para pemuda-pemuda Indonesia meng-gabung-kan kendaraan tempur (ranpur) hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan berlapis  baja. Selanjutnya pimpinan “TNI Angkatan Darat” pada saat itu, 9 Pebruari 1950, mengeluarkan surat keputusan tentang pembentukan organisasi satuan lapisan baja yang kemudian dikenal dan ditetapkan sebagai hari jadi kavaleri.


Kendaraan tempur hasil rampasan tersebut sudah digunakan di beberapa daerah antara lain, akhir Desember 1949 di Palembang, dan awal tahun 1950 di Jawa dan juga Medan. Hal itu didorong oleh semangat dan juga cita-cita untuk merdeka, meskipun hanya menggunakan alat atau peralatan yang terbatas 

Para pemuda menggabungkan kendaraan tempur (ranpur) hasil rampasan perang untuk membentuk organisasi satuan pasukan berlapis  baja. Selanjutnya pimpinan “TNI Angkatan Darat” pada saat itu, 9 Pebruari 1950, mengeluarkan surat keputusan tentang pembentukan organisasi satuan lapis baja, yang kemudian  ditetapkan sebagai hari jadi kavaleri.

Sebelum tahun 50-an, TNI belum memiliki satuan  yang memiliki tank dan panser. Pasukan yang memiliki panser adalah polisi istimewa, dikenal sebagai brigade mobil atau “Brimob”. Sedangkan di Angkatan Laut  satuan lapis baja (tank dan panser) adalah sebagai bagian dari pasukan amfibi korps marinir (KKO). Kendaraan lapisan baja (tank, panser dll) adalah mahal dan tidak mudah didapatkan. 

Kiranya perlu diketahui, bahwa batalyon pasukan kavaleri TNI (Tentara Nasional Indonesia), berbeda dengan Batalyon Infanteri. Batalyon kavaleri tidak selalu terdiri dari 600 hingga 1.000 personel, namun memiliki ukuran batalyon berbeda. 

Misalnya saja pada Batalyon kavaleri di lingkungan Kostrad satu peleton kavaleri terdiri atas 3 tank Scorpion dan 1 tank Stormer APC (The Alvis Stormer is a modern military armoured vehicle manufactured by the British company), lebih jauh 3 peleton membentuk satu kompi dan akhirnya 3 kompi membentuk satu batalyon.

Pada awalnya kavaleri  populer sebagai kendaraan yang menggunakan kuda di dalam pertempuran. Kavaleri merupakan pasukan berkuda, namun mengikuti perkembangan zaman  kavaleri kemudian dilengkapi kendaraan tempur seperti halnya tank dan panser.

Bidang persenjataan kavaleri modern milik TNI-AD ; jika dilihat  dari unsur persenjataan utamanya, maka ada dua battalion kavaleri (yonkav) yakni : battalion tank, dan battalion panser. Ada “yonkav” yang persenjataan khusus panser saja, dan ada “yonkav” yang tank saja, namun ada juga beberapa kavaleri yang memegang keduanya.

“YonKav” yang persenjataannya hanya tank adalah a.l Yonkav-1 atau tank Kostrad. Sedangkan khusus panser saja adalah a.l Yonkav-7 atau panser khusus Kodam Jaya. Kavaleri yang memegang gabungan a.l adalah Yonkav 9 (serbu), Yonkav-4 (serbu), yang terdiri dari Kodam Jaya dan Kodam 3 (Siliwangi). Kedua yonkav tersebut ditugaskan untuk bisa mengoperasikan kedua alat tempur tersebut, agar sewaktu-waktu dibutuhkan dalam perang dapat dioperasikan.

Yonkav yang berunsur gabungan panser dan tank (dalam TNI AD) adalah bentuk  paling umum dan paling banyak anggotanya. Selain itu masih terdapat juga satuan kavaleri lain yang tergabung dalam bentuk Kompi kavaleri yang berdiri sendiri atau juga dalam bentuk Detasemen Kavaleri.


Kemunduran ekonomi India menyebabkan Kavaleri sebagai tulang punggung tentara kesultanan di India menjadi lumpuh. Kuda perang yang baik harganya sangat mahal; pada pertengahan abad ke-14 kuda biasa dari Asia Tengah berharga 100 tangas perak, kuda yang luar biasa (unggul) 500 tangas perak.


Pada masa yang lebih kurang sama dengan masa awal kerajaan Majapahit (akhir abad ke-12 atau awal abad ke-13) , di India kavaleri menjadi pasukan andalan sistem politik dan militer dari para sultan (muslim). India meng-impor kuda dalam jumlah besar, pada awal abad ke-13. Sebelumnya, pada abad ke-12, raja-raja Hindu di India  memiliki pasukan dalam jumlah  besar termasuk pasukan Kavaleri.

Kemunduran ekonomi India menyebabkan Kavaleri sebagai tulang punggung tentara kesultanan menjadi lumpuh. Kuda perang yang baik harganya sangat mahal; pada pertengahan abad ke-14 kuda biasa dari Asia Tengah berharga 100 tangas perak, kuda yang luar biasa (unggul) 500 tangas perak, sementara kuda balap Arab atau Persia yang bagus harganya jauh diatasnya.

Sementara itu di Eropa, kavaleri menjadi  tidak berdaya (impoten)  menghadapi senjata-senjata baru, terjadi secara  tak terduga. Sementara itu   pertahanan yang kuat banyak digunakan, misalnya : dinding tembok yang kuat, pagar kawat berduri, dan penggunaan pesawat terbang (termasuk untuk pengawasan dan pengintaian) ikut melemahkan peranan kavaleri.

Hanya dalam dua kasus, tercatat ada keterlibatan kavaleri secara signifikan dalam suatu pertempuran, yaitu : (1) Di Palestina, dimana tiga divisi kavaleri Inggris mengalahkan Turki ; dan (2) Di front timur, dimana satu divisi kavaleri Jerman  memenangkan “Pertempuran Tannenber” melawan tentara Rusia awal Perang Dunia I.

Sebagian besar prajurit  dalam Perang Dunia I, kecuali prajurit Jerman, gagal membedakan antara peranan senjata kavaleri dan peranan tank. Di Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat, pasukan kavaleri berjuang untuk mempertahankan peran-nya dalam beberapa bentuk, misalnya dengan ditambah tank ringan dan mobil lapis baja atau diangkut dengan alat angkut (van khusus), sambil menurunkan perannya jadi pendukung infantri saja.

Pada Perang Dunia II, di saat kampanye Jerman melawan Polandia (dan Negara-negara setiingkat Polandia) dan Perancis, tampak bahwa kuda sebagai alat perang yang menentukan, tempatnya diambil alih oleh tank, artileri, atau pengeboman udara. Kemudian Rusia dan sekutu Barat (Inggris) menggunakan divisi lapis baja seperti yang dilakukan oleh Jerman, dan dalam banyak kasus dilakukan mekanisasi unit kavaleri dengan tank ringan dan mobil lapis baja. 

Pasukan berkuda Perancis
Pada awal Perang Dunia II, unit kavaleri (pasukan berkuda) yang beroperasi di Eropa  milik Polandia dan Prancis dengan cepat kalah (dimusnahkan) dalam suatu pertempuran. Kavaleri milik Rusia kalah dari pasukan berbaju besi Jerman,  namun Rusia  belajar dari hal itu, dan membajak pasukan Jerman digaris yang  sempit dengan  serangan mendadak terhadap instalasi belakang. 

Pasukan kavaleri tentara China maupun Jepang menggunakan banyak pasukan tambahan, walaupun demikian mereka jarang memperoleh hasil yang menentukan. 

Di saat pertempuran di Bataan, Amerika Serikat telah kehilangan  resimen kavaleri.  Dari dua divisi kavaleri di Angkatan Darat Amerika Serikat pada awal Perang Dunia II, satu divisi dibubarkan dan satu divisi yang lain (Divisi Kavaleri 1) bergabung sebagai infantri  di    perang Pasifik.

Itulah sejumlah contoh,  dari  Perang Dunia I dan Perang Dunia II, yang menunjukkan berkurangnya atau hilangnya peran kuda dalam pasukan kavaleri. Namun tank (dan kendaraan lapis baja lainnya) yang telah menggantikan kuda menunjukkan peningkatan peran dan efektivitasnya antara lain dibuktikan pada “Pertempuran Cambrai”. Jenderal  George S. Patton dari Amerika Serikat mempelajari “Pertempuran Cambrai” itu, dan Patton menjadi figur menonjol dalam strategi perang tank.
Battle of Cambrai
“Pertempuran Cambrai”  adalah kampanye tentara Inggris pada tanggal 20 November s/d 3 Desember 1917, dalam Perang Dunia I.  Tercatat untuk pertama kali-nya penggunaan tank dalam operasi senjata gabungan dan berhasil menghancurkan "Garis Hindenburg", sementara serangan balasan Jerman menunjukkan taktik infanteri baru yang menjadi bagian "Kaiserschlacht". Liddel Hart menyebut pertempuran ini  adalah suatu cara bertempur yang baru dalam sejarah perang. Cambrai adalah sebuah kota di provinsi Nord Prancis (Nord-Pas-de-Calais).
Liddell Hart  (was a British soldier, military historian and military theorist) menyebut “Pertempuran Cambrai” sebagai suatu pertempuran dalam sejarah perang  sebagai dimulainya "zaman baru" dalam cara berperang.

Demikianlah bahasan dan renungan singkat tentang kavaleri (cavalry). Semoga bermanfaat.


*
Epaminondas himself fell in the moment of victory, and in his death contributed not the least of his lessons to subsequent generations-by an exceptionally dramatic and convincing proof that an army and a state succumb quickest to paralysis of the brain 

Epaminondas jatuh pada saat kemenangannya, dan pada saat kejatuhannya itu, ia memberi kontribusi setidak-tidaknya sebagai pelajaran bagi generasi berikutnya - dengan bukti yang sangat dramatis dan meyakinkan bahwa tentara dan negara adalah mereka yang paling cepat menjadi dungu.

- Liddell Hart -

*

1 komentar:

  1. Do you realize there is a 12 word sentence you can tell your man... that will induce deep feelings of love and instinctual appeal to you deep within his chest?

    Because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's instinct to love, idolize and care for you with his entire heart...

    =====> 12 Words Will Trigger A Man's Love Response

    This instinct is so hardwired into a man's genetics that it will drive him to work harder than before to take care of you.

    In fact, triggering this influential instinct is so important to achieving the best possible relationship with your man that as soon as you send your man a "Secret Signal"...

    ...You will soon find him expose his soul and heart for you in such a way he's never experienced before and he'll see you as the one and only woman in the universe who has ever truly tempted him.

    BalasHapus