Ngunandiko.62
Kuda
(Horse)
Prajurit-prajurit
Muslim (Arab) dengan persenjataan dan kendaraan cepat—yang ditarik kuda,
mampu menaklukkan negara-negara tetangganya di Timur Tengah dan Afrika Utara
dan mendirikan sebuah imperium.
Kuda adalah hewan menyusui
berkuku satu, familia Equidae,dikenal
hanya satu genus (Equus), termasuk
kuda, keledai, zebra, dan quangga. Quangga liar yang terakhir, kemungkinan telah
ditembak pada akhir tahun 1970-an, quangga tersebut merupakan spesimen (bagian dari kelompok) terakhir—yang dipelihara, mati pada 12 Agustus
1883 di kebun binatang Artis Mgistra di Amsterdam. Sedangkan kuda yang pada
waktu ini dipelihara orang adalah turunan Equus
caballus.
Kuda termasuk hewan yang
pertama-tama dipelihara orang (kira-kira
4500 tahun yang lalu), mula-mula untuk berburu, kemudian untuk berperang
dan lain-lain. Lebih dari spesies hewan lainnya,
kuda telah ikut mengubah sejarah peradaban manusia antara lain karena :
- Dengan menunggang kuda, maka orang mampu bergerak cepat.
- Dengan kuda, maka orang dapat mengangkut alat berat dan perbekalan.
- Prajurit yang menunggang kuda dengan cepat bisa menaklukkan musuh-musuhnya yang tidak memiliki kuda atau memiliki kuda yang kurang kuat.
Pada tahun 732 prajurit-prajurit Muslim menyerbu ke Perancis, dan terjadilah pertempuran di Tours. Pada pertempuran di Tours tersebut, pasukan Perancis dilengkapi dengan senjata berat dengan kuda-kuda yang kuat. Sementara itu pasukan Muslim memiliki persenjatan dengan kuda-kuda yang kurang kuat. Serbuan Muslim tersebut akhirnya terpaksa mundur.
Sementara
itu pada abad ke-13, sebagian besar Eropa Timur diserbu dengan sengit oleh
penunggang-penunggang kuda dari Timur ; pasukan
kavaleri Mongolia di bawah kepemimpinan Jenghis Khan. Para
penunggang kuda tersebut bagai air bah menyapu
ke arah barat dari tanah air mereka di Asia. Pasukan berkuda Mongol dengan
cepat menaklukkan sebagian besar Rusia dan
tanah-tanah di tetangganya.
Seperti halnya
pasukan Arab (Muslim), pasukan Mongol menjadi kuat bersama dengan kudanya. Bersama kudanya para prajurit Mongol bertempur dan
melakukan berbagai petualangan ; kuda adalah teman sekaligus senjata yang
sangat ampuh. Bangsa Mongol yang mencintai
kuda adalah pejuang yang lebih baik daripada penguasa wilayah-wilayah yang
diserbunya. Kerajaan luas itu telah dibangun
oleh Jenghis
Khan bersama para penunggang kuda Mongol. Namun sayang kerajaan
luas yang dibangun tersebut kemudian runtuh. Metode
bangsa Mongol menaklukkan wilayah yang luas dengan mengandalkan pasukan
kavaleri tersebut masih tetap dipelajari orang hingga saat ini.
Tampak
bahwa peranan kuda dalam usaha bangsa Arab (muslim) dan Mongol membangun imporium
yang besar dan luas tersebut adalah sangat besar. Oleh karena itu kiranya ada
baiknya jika kita mencoba merenungkan
dan membahas nenek moyang kuda tersebut. Sudah pasti ada perbedaan yang sangat
besar antara kuda, yang membantu usaha bangsa Arab (muslim) dan Mongol
membangun imporium, dengan nenek moyang-nya.
Seperti
diketahui “kuda fajar” (little Eohippus atau dawn horse) dipercaya sebagai nenek moyang kuda, “kuda fajar” (dawn horse)
tersebut hidup berkeliaran di Eropa dan Amerika
Utara lk 50 juta sampai 60 juta tahun yang lalu. “Kuda fajar” (dawn horse) ini sangat
berbeda dengan kuda bangsa Arab dan
kuda bangsa Mongol. “Kuda
fajar” berada di Dunia Lama, telah
mati dan musnah. Namun kemudian ada “kuda
fajar” di benua Amerika yang berkembang dan menimbulkan kuda
modern.
Sejarah
menunjukkan bahwa para penakluk (conquistadores) Spanyol membawa kuda kembali
ke Amerika ; pada 1519 Hernando Cortes menggunakan kuda sewaktu menaklukkan
Meksiko. Para missionaris dan para pemukim mengikuti jejak para penakluk, juga
mendatang kuda ke Amerika.
“Kuda
fajar” tersebut (nenek moyang kuda) memiliki sejumlah spesies, spesies- spesies tersebut
memiliki ciri-ciri diantaranya sbb :
- tidak ada yang lebih besar dari anjing kecil ;
- tidak memiliki kuku ; memiliki empat jari pada setiap kaki depan, dan tiga jari pada setiap kaki belakang ;
- punggungnya bungkuk (melengkung) ;
- hidup di daerah yang berhutan, dan mencari makan daun-daunan.
Namun kemudian ternyata
ada “kuda fajar” di benua Amerika
tersebut yang mengalami perubahan dan berkembang menjadi kuda modern. Pada waktu
itu (lk 50
juta sampai 60 juta tahun yang lalu) sebagian besar Amerika Utara adalah hutan tropis dan rawa-rawa.
Selama jutaan tahun, iklim yang
hangat Amerika Utara tersebut perlahan-lahan berubah menjadi dingin. Hutan tropis dan rawa- rawa menjadi pegunungan dan
padang rumput. “Kuda fajar” juga
berubah ciri-cirinya dengan cara hidup yang baru—cara hidup di pegunungan
dan padang rumput antara lain :
- ukuran dan kekuatan tubuhnya terus meningkat ;
- kakinya beradaptasi menjadi lebih baik untuk berjalan lama dan cepat ;
- berat badanya bertumpu pada bagian tengah kaki ;
- jari-jari kaki samping menjadi lebih kecil dan lebih kecil, akhirnya menghilang sama sekal ;
- lehernya makin lama makin melengkung ;
- giginya menjadi diadaptasi untuk tanam rumput, bukan dedaunan.
Pada awal
zaman Pleistosen (antara 1,808,000 hingga 11,500 tahun yang lalu), kuda telah tampak
seperti seperti sekarang ini.
Dalam
waktu yang sangat panjang, kuda-kuda itu telah pindah dari satu tempat ke
tempat lain yang sangat jauh dari
Amerika Utara, menyebar ke Amerika
Selatan, Asia, Eropa, dan Afrika sambil ber-evolusi menjadi sejumlah spesies
yang berbeda-beda. Pada awal “sejarah yang tercatat”, kuda hanya tinggal di
Eropa, Asia, dan Afrika.
Namun kemudian tercatat
bahwa para penakluk (conquistadores) Spanyol membawa kuda kembali ke Amerika ; hal
itu antara lain tampak sewaktu Hernando Cortes menaklukkan Meksiko pada tahun
1519. Para missionaris dan para pemukim kemudian mengikuti jejak para penakluk
tersebut, juga mendatang kuda ke Amerika.
Orang-orang Indian yang melihat
kuda-kuda tersebut, binatang yang sebelumnya belum pernah dilihatnya, pada
awalnya hanya ter kagum-kagum. Namun
dalam waktu singkat orang-orang Indian tersebut sadar bahwa kuda tersebut adalah
binatang yang sangat berguna.
Sampai abad ke-19 banyak kuda
yang dipekerjakan di lahan-lahan pertanian di berbagai tempat seperti halnya
sapi, disamping itu sampai saat ini masih banyak pula kuda yang digunakan untuk
keperluan militer, transport, pacuan dan lain-lain.
Dalam kesempatan ini dapat dikemukakan beberapa jenis kuda yang terkenal sbb :
Dalam kesempatan ini dapat dikemukakan beberapa jenis kuda yang terkenal sbb :
Kuda Arab |
- Kuda Mustang ; Mustang berasal dari kuda yang dibawa oleh orang-orang Spanyol dari Eropa ke benua Amerika a.l digunakan oleh tentara sewaktu menaklukan Meksiko seperti telah diterangkan di muka;
- Kuda Arab memiliki sejarah panjang dan sangat terkenal, terutama karena bentuk tubuhnya yang bagus, dipakai sebagai kuda pacuan atau kuda tunggang ;
- Kuda Shire (Inggris), sangat cocok untuk kuda tarik (mis : untuk menarik gerobak dan bajak di sawah atau ladang), kuda shire memiliki puncak bahu lk 1.70 meter ;
- Kuda Akhal-Teke, jenis kuda keturunan (breeding) dari Turkmenistan. Kuda jenis ini mempunyai penampilan kemilau seperti emas, tangguh dan cepat, serta memiliki daya tahan yang hebat di medan yang berat ;
- Kuda Sandel (Indonesia dari pulau Sumbawa) ; Kuda Sandel, atau lebih lengkap kuda Sandalwood, adalah kuda pacu asli Indonesia yang dikembangkkan di Pulau Sumbawa. Konon kuda ini memiliki moyang kuda Arab yang di silangkan dengan kuda lokal (grading up) untuk memperbaiki sejumlah penampilannya.
Selain digunakan oleh manusia sebagai alat untuk membantu kerja-nya dan sebagai teman, maka kuda juga diambil manfaatnya dari air-susu nya, kulitnya, dan rambutnya. Air susu kuda dipercaya meningkatkan kesehatan.
Seperti diketahui sudah sejak lama kuda adalah merupakan teman, alat (misalnya sebagai kuda penarik, kuda tunggang dan lain-lain) dan bahkan kuda sebagai sumber bahan makanan dan minuman manusia seperti antara lain tampak dari hal-hal sbb :
Delman di Yogya. |
- Di Indonesia dikenal alat angkutan umum dengan nama “Delman” . Delman adalah kendaraan beroda 2, 3, atau 4 yang ditarik oleh kuda sebagai penggerak (bukan mesin). Nama “Delman” berasal dari nama penemu-nya Charles Teodore Deeleman (seorang Belanda). Delman ini sering pula disebut “dokar”, “andong”, “kahar” atau “bendi”.
- Ketangkasan berkuda sering dipertandingkan seperti misalnya dalam Olimpiade, Asean Games, SEA Games dan lain-lain. Negara-negara yang mengikuti pertandingan ketangkasan berkuda di Olimpiade antara lain adalah Australia, Amerika Serikat, China, Inggris, Perancis dan lain-lain. Indonesia juga pernah ikut serta dalam pertandingan ketangkasan berkuda di SEA Games ;
- Pertandingan (lomba) pacuan kuda juga masih bisa dinikmati di berbagai tempat di dunia, sedangkan di Indonesia terutama di sejumlah kota di Jawa, Sumatra, Madura, dan Sumba.
- Kuda merupakan salah satu unsur dari peralatan tentara dan polisi suatu negara. Hampir semua negara memiliki pasukan berkuda (tentara dan polisi) seperti Jepang, Turki (dibentuk tahun 1898) termasuk Indonesia, salah satu pasukan polisi berkuda yang terkenal adalah kepolisian Metropolitan London, Inggris.
- Ratu Inggris (Ratu Elizabeth II) juga memiliki sejumlah kuda pilihan yang digunakan untuk menarik kereta “Queen Alexandra’s State Coach” yang biasa digunakan dalam rangka menyambut tamu negara. Misalnya sewaktu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Inggris 31/10/2013).
- Keraton Yogyakarta juga memiliki sejumlah kuda tunggang dan kuda penarik kereta, misalnya sewaktu (2013) Sri Sultan Hamengku Buwono X merayakan pernikahan putrinya, Sultan beserta Permaisuri naik “Kereta Kanjeng Kyai Wimono Putro” yang ditarik 8 kuda pilihan menuju tempat upacara dan dikawal oleh sejumlah prajurit yang menaiki kuda tunggang.
- Arya_Penangsang yang pada abad ke-16 memerintah wilayah kabupaten Jipang di Jawa Timur. Dalam perang melawan pasukan Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Raden Hadiwijaya, Arya Penangsang maju ke medan perang dengan menunggang kuda tangguh andalannya yang bernama “Gagak Rimang”. Raden Hadiwijaya dengan suatu tipu daya berhasil memaksa Arya Penangsang dan kudanya “Gagak Rimang” menyeberangi sungai, sehingga menjadi lemah dan dapat dikalahkan-nya.
- Nabi Muhammad SAW memiliki 3 ekor kuda ; pertama bernama “As Sakaf” (di tunggangi sewaktu Perang Ubud), kedua bernama “Sabaha” (pernah memenangkan suatu pacuan), dan ketiga bernama “al-Murtajis” ;
- Raja Kekaisaran Macedonia, Aleksander Yang Agung (338 – 323 SM), diberi hadiah oleh Filipus (ayahnya) seekor kuda, karena keberanian dan ambisinya yang luar biasa. Kuda tersebut diberi nama Bukephalas (kepala lembu). Bukephalas menjadi teman perjalanan Aleksander_Agung dalam menaklukan wilayah-wilayah yang luas sampai India.
Selain digunakan oleh manusia sebagai alat untuk membantu
kerja manusia dan sebagai teman, maka kuda juga seringkali diambil manfaatnya
dari air susu nya, kulitnya, rambutnya, dan lain-lain. Susu kuda juga dipercaya
dapat meningkatkan kesehatan.
Sebelum menutup renungan
dan bahasan singkat tentang kuda ini, maka ingin dikemukakan hal-hal sbb :
- Kuda telah ikut mengubah sejarah peradaban manusia. Kuda telah digunakan oleh manusia sebagai kendaraan, penarik kereta, pengangkut beban, dan berbagai pekerjaan berat lainnya (dalam keadaan damai maupun dalam perang) atau hanya untuk menghibur dalam suatu pacuan ataupun pertunjukan ;
- Kesetiaan, keberanian, kecepatan, dan ketangkasan kuda telah tercatat dalam berbagai cerita lisan dan tulisan, serta keindahan tubuhnya telah banyak diabadikan dalam berbagai patung maupun lukisan ;
- Kepemilikan kuda disamping merupakan benda yang sangat berharga bagi pemiliknya, juga sering dianggap sebagai lambang tingginya kedudukan orang tersebut di mata masyarakat.
Demikianlah, semoga bermanfaat !
*
He knows when you're happy
He knows when you're comfortable
He knows when you're confident
And he always knows when you have carrots.
~Author Unknown
He knows when you're comfortable
He knows when you're confident
And he always knows when you have carrots.
~Author Unknown
*