Sabtu, 25 Januari 2014

Kuda

Ngunandiko.62



Kuda
(Horse)

Prajurit-prajurit Muslim (Arab) dengan persenjataan dan kendaraan cepat—yang ditarik kuda, mampu menaklukkan negara-negara tetangganya di Timur Tengah dan Afrika Utara dan mendirikan sebuah imperium.

Kuda adalah hewan menyusui berkuku satu, familia Equidae,dikenal hanya satu genus (Equus), termasuk kuda, keledai, zebra, dan quangga. Quangga liar yang terakhir, kemungkinan telah ditembak pada akhir tahun 1970-an, quangga tersebut merupakan spesimen (bagian dari kelompok) terakhir—yang dipelihara, mati pada 12 Agustus 1883 di kebun binatang Artis Mgistra di Amsterdam. Sedangkan kuda yang pada waktu ini dipelihara orang adalah turunan Equus caballus.
Kuda termasuk hewan yang pertama-tama dipelihara orang (kira-kira 4500 tahun yang lalu), mula-mula untuk berburu, kemudian untuk berperang dan lain-lain. Lebih dari spesies hewan lainnya, kuda telah ikut mengubah sejarah peradaban manusia antara lain karena :
  • Dengan  menunggang kuda, maka orang mampu bergerak cepat. 
  • Dengan kuda, maka orang dapat mengangkut alat berat dan perbekalan.
  • Prajurit yang menunggang kuda dengan cepat bisa menaklukkan musuh-musuhnya yang tidak memiliki kuda atau memiliki kuda yang kurang kuat. 
Prajurit-prajurit Muslim (Arab) dengan persenjataan dan kendaraan cepat—yang ditarik kuda, mampu menaklukkan negara-negara tetangganya di Timur Tengah dan Afrika Utara dan mendirikan sebuah imperium. Kemudian prajurit-prajurit Muslim (Arab) tersebut juga menyerang dan menaklukkan sebagian besar Spanyol.
Pada tahun 732 prajurit-prajurit Muslim menyerbu ke Perancis, dan terjadilah pertempuran di Tours. Pada pertempuran di Tours tersebut, pasukan Perancis dilengkapi dengan senjata berat dengan kuda-kuda yang kuat. Sementara itu pasukan Muslim memiliki persenjatan dengan kuda-kuda yang kurang kuat. Serbuan Muslim tersebut akhirnya terpaksa mundur.
Sementara itu pada abad ke-13, sebagian besar Eropa Timur diserbu dengan sengit oleh penunggang-penunggang kuda dari Timur ; pasukan kavaleri Mongolia di bawah kepemimpinan Jenghis Khan. Para penunggang  kuda tersebut bagai air bah menyapu ke arah barat dari tanah air mereka di Asia. Pasukan berkuda Mongol dengan cepat menaklukkan sebagian besar Rusia dan  tanah-tanah di tetangganya.
Seperti halnya pasukan Arab (Muslim), pasukan Mongol menjadi kuat bersama dengan kudanya. Bersama kudanya para prajurit Mongol bertempur dan melakukan berbagai petualangan ; kuda adalah teman sekaligus senjata yang sangat ampuh. Bangsa Mongol yang mencintai kuda adalah pejuang yang lebih baik daripada penguasa wilayah-wilayah yang diserbunya. Kerajaan luas itu telah dibangun oleh Jenghis Khan bersama para penunggang kuda Mongol. Namun sayang kerajaan luas yang dibangun tersebut kemudian runtuh.  Metode bangsa Mongol menaklukkan wilayah yang luas dengan mengandalkan pasukan kavaleri tersebut masih tetap dipelajari orang hingga saat  ini.
Tampak bahwa peranan kuda dalam usaha bangsa Arab (muslim) dan Mongol membangun imporium yang besar dan luas tersebut adalah sangat besar. Oleh karena itu kiranya ada baiknya jika kita mencoba  merenungkan dan membahas nenek moyang kuda tersebut. Sudah pasti ada perbedaan yang sangat besar antara kuda, yang membantu usaha bangsa Arab (muslim) dan Mongol membangun imporium, dengan nenek moyang-nya. 
Seperti diketahui “kuda fajar” (little Eohippus atau dawn horse) dipercaya sebagai nenek moyang kuda, “kuda fajar” (dawn horse) tersebut hidup berkeliaran di Eropa dan Amerika Utara lk 50 juta sampai 60 juta tahun yang lalu. “Kuda fajar” (dawn horse) ini sangat berbeda dengan kuda bangsa Arab dan kuda bangsa Mongol.  “Kuda fajar” berada di Dunia Lama,  telah mati dan musnah. Namun kemudian ada “kuda fajar” di benua Amerika yang berkembang dan menimbulkan kuda modern. 

Sejarah menunjukkan bahwa para penakluk (conquistadores) Spanyol membawa kuda kembali ke Amerika ; pada 1519 Hernando Cortes menggunakan kuda sewaktu menaklukkan Meksiko. Para missionaris dan para pemukim mengikuti jejak para penakluk, juga mendatang kuda ke Amerika.

“Kuda fajar” tersebut (nenek moyang kuda)  memiliki sejumlah spesies, spesies- spesies tersebut memiliki ciri-ciri diantaranya sbb :
  • tidak ada yang lebih besar dari anjing kecil ;
  • tidak memiliki kuku ; memiliki empat jari pada setiap kaki depan, dan tiga jari pada setiap kaki belakang ;
  • punggungnya bungkuk (melengkung) ;
  • hidup di daerah yang berhutan, dan mencari makan daun-daunan. 

Namun kemudian ternyata ada “kuda fajar” di benua Amerika tersebut yang mengalami perubahan dan berkembang menjadi kuda modern. Pada waktu itu (lk 50 juta sampai 60 juta tahun yang lalu) sebagian besar Amerika Utara  adalah hutan tropis dan rawa-rawa.
Selama jutaan tahun,  iklim yang hangat Amerika Utara tersebut perlahan-lahan berubah menjadi dingin. Hutan tropis dan rawa- rawa menjadi pegunungan dan padang rumput. “Kuda fajar” juga berubah ciri-cirinya dengan cara hidup yang baru—cara hidup di  pegunungan dan padang rumput antara lain :
  • ukuran dan kekuatan tubuhnya terus meningkat ;
  • kakinya beradaptasi menjadi  lebih baik untuk berjalan lama dan cepat ;
  • berat badanya bertumpu pada bagian tengah kaki ;
  • jari-jari kaki samping menjadi lebih kecil dan lebih kecil, akhirnya menghilang sama sekal ;
  • lehernya makin lama makin melengkung ;
  • giginya menjadi diadaptasi untuk tanam rumput, bukan dedaunan.

Pada awal zaman Pleistosen (antara 1,808,000 hingga 11,500 tahun yang lalu), kuda telah tampak seperti seperti sekarang ini.
Dalam waktu yang sangat panjang, kuda-kuda itu telah pindah dari satu tempat ke tempat lain yang sangat jauh dari  Amerika Utara, menyebar ke Amerika Selatan, Asia, Eropa, dan Afrika sambil ber-evolusi menjadi sejumlah spesies yang berbeda-beda. Pada awal “sejarah yang tercatat”, kuda hanya tinggal di Eropa, Asia, dan Afrika.
Namun kemudian tercatat bahwa para penakluk (conquistadores) Spanyol membawa kuda kembali ke Amerika ; hal itu antara lain tampak   sewaktu  Hernando Cortes menaklukkan Meksiko pada tahun 1519. Para missionaris dan para pemukim kemudian mengikuti jejak para penakluk tersebut, juga mendatang kuda ke Amerika.
Orang-orang Indian yang melihat kuda-kuda tersebut, binatang yang sebelumnya belum pernah dilihatnya, pada awalnya hanya ter kagum-kagum.  Namun dalam waktu singkat orang-orang Indian tersebut sadar bahwa kuda tersebut adalah binatang yang sangat berguna.
Sampai abad ke-19 banyak kuda yang dipekerjakan di lahan-lahan pertanian di berbagai tempat seperti halnya sapi, disamping itu sampai saat ini masih banyak pula kuda yang digunakan untuk keperluan militer, transport, pacuan dan lain-lain. 

Dalam kesempatan ini dapat dikemukakan  beberapa jenis kuda yang terkenal sbb :

Kuda Arab
  • Kuda Mustang ; Mustang  berasal dari kuda yang dibawa oleh orang-orang Spanyol dari Eropa ke benua Amerika a.l digunakan oleh tentara sewaktu menaklukan Meksiko seperti telah diterangkan di muka;
  • Kuda Arab memiliki sejarah panjang dan sangat terkenal, terutama karena bentuk tubuhnya yang bagus, dipakai sebagai kuda pacuan atau kuda tunggang ;
  • Kuda Shire (Inggris), sangat cocok untuk kuda tarik (mis : untuk menarik gerobak dan bajak di sawah atau ladang), kuda shire memiliki  puncak bahu lk 1.70 meter ;
  • Kuda Akhal-Teke, jenis kuda keturunan (breeding) dari Turkmenistan. Kuda jenis ini mempunyai penampilan kemilau seperti emas, tangguh dan cepat, serta memiliki daya tahan yang hebat di medan yang berat ;
  • Kuda Sandel (Indonesia dari pulau Sumbawa) ; Kuda Sandel, atau lebih lengkap kuda Sandalwood, adalah kuda pacu asli Indonesia yang dikembangkkan di Pulau Sumbawa. Konon kuda ini memiliki moyang kuda Arab yang di silangkan dengan kuda lokal (grading up) untuk memperbaiki sejumlah penampilannya. 
Selain digunakan oleh manusia sebagai alat untuk membantu kerja-nya dan sebagai teman, maka kuda juga diambil manfaatnya dari air-susu nya, kulitnya, dan rambutnya. Air susu kuda dipercaya meningkatkan kesehatan.

Seperti diketahui sudah sejak lama kuda adalah merupakan teman, alat (misalnya sebagai kuda penarik, kuda tunggang dan lain-lain) dan bahkan kuda sebagai sumber bahan makanan dan minuman manusia seperti antara lain tampak dari hal-hal sbb :



Delman di Yogya.
  • Di Indonesia dikenal alat angkutan umum dengan nama “Delman” . Delman adalah kendaraan beroda 2, 3, atau 4 yang ditarik oleh kuda sebagai penggerak (bukan mesin). Nama “Delman” berasal dari nama penemu-nya Charles Teodore Deeleman (seorang Belanda). Delman ini sering pula disebut “dokar”, “andong”, “kahar” atau “bendi”.
  • Ketangkasan berkuda sering dipertandingkan seperti misalnya dalam Olimpiade, Asean Games, SEA Games dan lain-lain. Negara-negara yang mengikuti pertandingan ketangkasan berkuda di Olimpiade antara lain adalah Australia, Amerika Serikat, China, Inggris, Perancis dan lain-lain. Indonesia juga pernah ikut serta dalam pertandingan ketangkasan berkuda  di SEA Games ;
  • Pertandingan (lomba) pacuan kuda juga masih bisa dinikmati di berbagai tempat di dunia, sedangkan di Indonesia terutama di sejumlah kota di Jawa, Sumatra, Madura, dan Sumba.
  • Kuda merupakan salah satu unsur dari peralatan tentara dan  polisi  suatu negara. Hampir semua negara memiliki pasukan berkuda (tentara dan polisi) seperti Jepang, Turki (dibentuk tahun 1898) termasuk Indonesia, salah satu pasukan polisi berkuda yang terkenal adalah kepolisian Metropolitan London, Inggris.
  • Ratu Inggris (Ratu Elizabeth II) juga memiliki sejumlah kuda pilihan yang digunakan untuk menarik kereta  “Queen Alexandra’s State Coach” yang biasa digunakan dalam rangka menyambut tamu negara. Misalnya sewaktu Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono berkunjung ke Inggris 31/10/2013).
  • Keraton Yogyakarta juga memiliki sejumlah kuda tunggang dan kuda penarik kereta, misalnya sewaktu (2013) Sri Sultan Hamengku Buwono X merayakan pernikahan putrinya, Sultan beserta Permaisuri naik “Kereta Kanjeng Kyai Wimono Putro” yang ditarik 8 kuda pilihan menuju tempat upacara dan dikawal oleh sejumlah prajurit yang menaiki kuda tunggang.
  • Arya_Penangsang yang pada abad ke-16 memerintah wilayah kabupaten Jipang di Jawa Timur. Dalam perang melawan pasukan Kerajaan Pajang yang dipimpin oleh Raden Hadiwijaya, Arya Penangsang maju ke medan perang dengan menunggang kuda tangguh andalannya yang  bernama “Gagak Rimang”.  Raden Hadiwijaya dengan suatu tipu daya berhasil memaksa  Arya Penangsang dan kudanya  “Gagak Rimang”  menyeberangi sungai, sehingga menjadi lemah  dan dapat dikalahkan-nya.
  • Nabi Muhammad SAW memiliki 3 ekor kuda ; pertama bernama “As Sakaf” (di tunggangi sewaktu Perang Ubud), kedua bernama “Sabaha” (pernah memenangkan  suatu pacuan), dan ketiga bernama “al-Murtajis” ;
  • Raja Kekaisaran Macedonia, Aleksander Yang Agung (338 – 323 SM), diberi hadiah oleh Filipus (ayahnya) seekor kuda, karena keberanian dan ambisinya yang luar biasa. Kuda tersebut diberi nama Bukephalas (kepala lembu). Bukephalas menjadi teman perjalanan Aleksander_Agung dalam menaklukan wilayah-wilayah yang luas sampai India.

Selain digunakan oleh manusia sebagai alat untuk membantu kerja manusia dan sebagai teman, maka kuda juga seringkali diambil manfaatnya dari air susu nya, kulitnya, rambutnya, dan lain-lain. Susu kuda juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan.

Sebelum menutup renungan dan bahasan singkat tentang kuda ini, maka ingin dikemukakan hal-hal  sbb :
  • Kuda telah ikut mengubah sejarah peradaban manusia. Kuda telah digunakan oleh manusia sebagai kendaraan, penarik kereta, pengangkut beban, dan berbagai pekerjaan berat lainnya (dalam keadaan damai maupun dalam perang) atau hanya untuk menghibur dalam suatu pacuan ataupun pertunjukan ;
  • Kesetiaan, keberanian, kecepatan, dan ketangkasan kuda telah tercatat dalam berbagai cerita lisan dan tulisan,  serta keindahan tubuhnya telah banyak diabadikan dalam berbagai patung maupun lukisan ;
  • Kepemilikan kuda disamping merupakan benda yang sangat berharga bagi pemiliknya, juga sering dianggap sebagai lambang tingginya kedudukan orang tersebut di mata masyarakat.

Demikianlah, semoga bermanfaat !
*
He knows when you're happy
He knows when you're comfortable
He knows when you're confident
And he always knows when you have carrots.
~Author Unknown

*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar