Ngunandiko.117
Sains
(Ilmu Pengetahuan)
Bagian
ke-5
a. Teori
Evolusi (The Theory of Evolution)
Jean-Baptiste-Lamarck percaya bahwa ada
satu garis utama (suatu deret ber-skala) dari kehidupan organisme-hidup, yang
membentang dari yang paling sederhana sampai yang paling kompleks. Lamarck
percaya bahwa setiap hewan memiliki sifat yang cenderung
bergerak terus menerus ke arah yang lebih baik. Kecenderungan itu adalah
kekuatan internal yang menyebabkan evolusi berjalan dari suatu bentuk ke bentuk
baru.
Untuk menjelaskan adanya organisme
yang menyimpang dari garis utama evolusi, Lamarck mendefinisikan mekanisme
kedua yaitu dampak dari lingkungan yang menciptakan berbagai perubahan
dalam organisme. Perubahan melalui mekanisme
kedua ini disebut sebagai sifat-turunan (the inheritance of acquired
characteristics). Hal ini oleh para ahli biologi sesudahnya dianggap sebagai
kunci dari evolusi Lamarck.
Sedikit ilmuwan yang dapat menerima teori evolusi Lamarck ini, para ilmuwan umumnya lebih menerima teori yang diusulkan oleh ilmuwan Inggris Charles-Darwin. Teori Darwin ini dipublikasikan pada tahun 1859 dalam sebuah buku “The Origin of Species”. Sesungguhnya pada saat yang sama, sebuah teori yang sangat mirip dikemukakan oleh ahli biologi Inggris Alferd R. Wallace (1823 - 1913), namun pada umumnya teori Darwin yang lebih memperoleh perhatian.
Teori Darwin menekankan
pentingnya seleksi alam dalam suatu evolusi ke spesies baru organisme. Menurut
teori Darwin, ada sedikit perbedaan – dalam
hal mempertahankan keberadaan – pada setiap
jenis organisme. Perbedaan itu adalah dalam hal kemampuan mempertahankan keberadaan ; ada organisme yang dapat menghasilkan lebih banyak, dan organisme yang lebih baik dalam hal bertahan hidup.
Alam akan memilih
organisme yang dirinya dilengkapi dengan lebih baik untuk melanjutkan keberadaannya (keberadaan spesies itu) -- kemampuan menyesuaikan terhadap perubahan. Secara bertahap suatu spesies yang teripilih akan berkembang
karakteristiknya sebagai spesies baru.
Darwin mengajukan sejumlah besar bukti untuk membuktikan teorinya. Bukti-bukti Itu
dan argumen-nya menyebabkan teorinya diterima oleh sebagian besar ahli biologi
pada akhir abad ke-19.
b. Teori
baru tentang materi (New Theories of Matter).
Dengan diperkenalkannya ilmu
kimia yang baru, para ilmuwan mulai mempelajari secara detail bagaimana senyawa
kimia itu terbentuk. Para ilmuwan menemukan bahwa setiap kali membuat “senyawa
kimia” yang sama, diperlukan “elemen kimia” dengan porsi yang sama pula.
Misalnya, air selalu mengandung porsi hidrogen dan oksigen yang sama. Pengamatan-pengamatan
(observations) seperti itu telah membawa ilmuwan kimia Inggris, John Dalton,
mengusulkan teori tentang struktur materi.
Teori Dalton tersebut menyatakan
bahwa semua materi terdiri dari partikel- partikel kecil, yang disebut atom. Setiap
unsur memiliki satu jenis atom yang sama. Tiap-tiap atom suatu unsur berbeda satu
dengan yang lain dalam :
- ukuran ;
- berat ; dan
- cara bergabung dengan atom unsur lain.
Seperti diketahui setiap atom
unsur, dengan suatu cara tertentu, dapat bergabung dengan atom unsur lainnya.
Teori atom Dalton tersebut,
kemudian ditambah dan diubah oleh banyak ilmuwan lain. Meskipun berbeda dalam
banyak hal dari teori Dalton yang asli, namun teori baru tersebut dimulai dari ide-ide John Dalton tahun 1803.
c. Tabel
Periodik (The Periodic Table).
Pada abad ke-19, ilmu
kimia membuat langkah besar. Studi tentang gas telah jauh maju, dan sejumlah
teori baru dikembangkan ; semuanya itu membantu menjelaskan seluk beluk reaksi
kimia.
Sekitar pertengahan abad ke-19 seorang ahli kimia dari Rusia, Dimitri I. Mendeleev (1834-1907), menyusun daftar(table) elemen berdasar urutan berat atom-nya, dari yang paling ringan sampai ke yang paling berat. Dalam daftar itu, Mendeleev melihat bahwa karakteristik dari elemen (unsur) diulangi secara reguler dalam periode tertentu. Misalnya : jika setiap unsur kedelapan (dalam daftar) dikombinasikan dengan cara yang sama dengan unsur lain tertentu dan membentuk senyawa, maka senyawa yang terbentuk akan mirip satu dengan yang lain.
Mendeleev menyusun daftar (table) semua unsur yang dikenal pada waktu itu. Mendeleev menempatkan unsur-unsur yang memiliki banyak karakteristik yang sama dalam kolom yang sama berdasar urutan berat atom-nya. Tampak ada kekosongan dalam tabel itu, namun menurut Mendeleev akan ada unsur yang mengisi kekosongan itu, dan diramalkan unsur itu akan ditemukan. Mendeleev juga mampu memperkirakan seperti apa unsur baru itu. Ternyata beberapa tahun kemudian beberapa unsur memang ditemukan.
Daftar Mendeleev itu disebut
sebagai “Tabel Periodik Unsur (Periodic Table of Elements)”. Beberapa perubahan telah dibuat, namun para ahli
kimia masih menggunakannya sampai hari ini.
d. Kimia
Organik (Organic Chemistry)
Studi mengenai senyawa
dari organisme hidup menjadi cabang penting dari ilmu kimia di abad ke-19.
Bidang ini disebut sebagai bidang “kimia organik”. Pada awalnya lingkup bidang
“kimia organik” hanya zat kimia yang ditemukan dalam makhluk hidup saja. Namun kemudian para ahli
kimia menemukan, bahwa lingkup bidang “kimia
organik” meliputi pula zat kimia kompleks yang atom- atomnya juga ditemukan
dalam bahan anorganik, atau bahan yang tak ditemukan dalam mahluk hidup.
Dua ahli kimia Jerman,
Friedrich Wohler (1800 - 1882) dan Justus von Liebig (1803 - 1873), menguraikan
susunan zat organik dengan jelas, Wohler menunjukkan bahwa beberapa bahan kimia
organik dapat dibentuk di laboratorium. Eksperimen semacam ini merupakan
sumbangan yang sangat besar bagi ilmu kedokteran dan fisiologi, dan juga bagi
bidang pertanian (argiculture) a.l dengan ditemukannya pupuk baru. Semuanya itu
merupakan sebuah awal dari pemahaman terhadap bahan kimia pada makhluk hidup.
e. Cahaya
(The Nature of Light)
Pada saat yang sama (yaitu
abad ke-18 dan ke-19) para ahli kimia juga memperoleh kemajuan besar dalam
memahami sifat materi atom, sedangkan ilmuwan lain mempelajari sifat cahaya.
Pada masa Isaac Newton,
para ilmuwan berpikir bahwa cahaya terdiri dari partikel-partikel kecil. Namun
kemudian para ilmuwan berpendapat bahwa cahaya adalah sejenis gelombang. Seorang
ilmuwan Inggris, Thomas Young (1773 - 1829), dan seorang ilmuwan Perancis,
Agustin Jean Fresnel (1788 - 1827), yang bekerja secara independen, menunjukkan
bahwa jalannya cahaya adalah seperti jalannya gelombang.
Teori gelombang cahaya seperti
itu menimbulkan persoalan yang serius, karena “gelombang” harus berjalan melalui materi.
Sebagai contoh, ketika kerikil jatuh ke dalam kolam air, maka gelombang berjalan
melalui air. Jika cahaya adalah gelombang yang berjalan, maka gelombang itu berjalan
melalui materi apa?
Para ilmuwan abad ke-19
menjawab pertanyaan itu dengan mengatakan bahwa ruang itu berisi zat ringan,
zat seperti gas (gaslike), yang disebutnya sebagai “ether”. Mereka mengatakan
bahwa gelombang cahaya berjalan lewat ruang ether tersebut, hal itu dipercaya
sampai abad ke-20.
f. Elektricity
dan Gelombang Elektomagnetik (Electricity and Electromagnetic Waves).
Teori gelombang cahaya
segera memiliki efek pada aspek lain seperti pada ilmu fisika, sifat listrik
dan magnet
Pada tahun 1831 ilmuwan
Inggris Michael Faraday menemukan cara menghasilkan arus listrik dari kumparan
kawat (coil of wire) dan magnet. Faraday menunjukkan bahwa suatu arus listrik
bisa menghasilkan arus listrik lain, fenomena ini disebut induksi electromagnetic.
Penemuan induksi electromagnetic ini membawa Faraday ke penemuan generator
listrik, generator listrik itu (a generator is a
device that converts mechanical energy to electrical energy for use in an external circuit. Sources of mechanical energy
include steam turbines, gas turbines, water turbines, internal combustion engines and even hand cranks. The first electromagnetic generator, the Faraday disk, was built in 1831) kemudian pada tahun 1832 dikembangkan
oleh Hippolyte Pixil (1808–1835), seorang pembuat peralatan dari Perancis dan dapat menghasilkan
arus listrik dalam jumlah besar dan murah.
Dalam mencoba menjelaskan daya tarik magnet dan induksi elektromagnetik, Faraday mengajukan teori medan gaya (theory of a field of force). Faraday mengatakan bahwa ether itu terdiri dari "medan kekuatan”, yang kekuatannya bekerja sampai pada jarak tertentu, seperti daya tarik magnet.
Kemudian ilmuwan Inggris James
Clerk Maxwell (1831-1879), mengambil ide-ide Faraday tentang teori medan gaya
itu, dan mengembangkannya menjadi teori gelombang electromanetic. Maxwell mempersatukan
beberapa ide tentang cahaya dengan teori gelombang electromagmetic. Teori baru ini
menyatakan bahwa cahaya adalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik.
Semua gelombang elektromagnetik berjalan pada kecepatan yang sama sekitar
186.000 mil (300.000 km) per detik. Perbedaan antara jenis-jenis gelombang
elektromagnetik adalah dalam hal panjang gelombang.
g. Hukum
ketetapan energi ( The Law of Conservation of Energy)
Selama bertahun-tahun para
ilmuwan merasa bahwa ada hubungan antara berbagai bentuk (jenis) energi ;
antara energi panas, cahaya, listrik, magnet, mekanik dan energi kimia. Tapi para
ilmuwan itu belum dapat menemukan bagaimana hubungan secara pasti antar
energi-energi tersebut.
Para ilmuwan mencoba
menjelaskan bagaimana panas (energi panas) menghasilkan energi mekanik. Pengembangan “mesin uap” di akhir tahun 1700-an
menunjukkan bahwa panas dapat diubah menjadi energi mekanik.
Studi mengenai perubahan energi
ini, pada 1840 menghasilkan hukum yang disebut sebagai “hukum kekekalan energi”.
Hukum ini menyatakan bahwa : “energi dapat berubah dari satu bentuk ke
bentuk lain, tetapi energi tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan”. Jumlah energi adalah tetap sama..
7. SAINS ABAD KE-20
Abad ke-19 telah ditutup
dengan penemuan-penemuan penting antara lain sebagai berikut :
- Pada tahun 1896 fisikawan Perancis Henri Becquerel (1852-1908) menemukan uranium yang memancarkan gelombang energi atau radiasi ;
- Pada tahun 1898 ilmuwan suami dan istri Marie Curie (1867-1934) dan Pierre Curie (1850-1906)—Polish-born French physicist menemukan dua unsur lain yaitu radium dan polonium, yang juga memancarkan gelombang energi atau radiasi.
Aktivitas memancarkan
gelombang energi atau radiasi oleh Curie dinamakan radioaktivitas (radioactivity) ;
radioactivity is the process by which the nucleus of an unstable atom loses energy by emitting radiation.
a. Ilmu
fisika dan kimia (Physics and Chemistry).
Ilmuwan fisika Amerika
kelahiran Jerman Albert Einstein (1879 - 1955) menunjukkan bahwa materi itu
dapat dianggap sebagai suatu bentuk energi. Materi dapat diubah menjadi energi
oleh fisi nuklir (nuclear fision) atau fusi nuklir (nuclear fusion) . Fisi nuklir,
atau membelah atom, telah dibuktikan oleh ledakan bom atom dan operasi reaktor nuklir.
Panas dipancarkan oleh
atom selama fisi di ruang reaktor nuklir untuk menghasilkan sejumlah energi
listrik. Fusi (fusion), atau bergabungnya dua inti atom, menghasilkan energi yang
sangat kuat seperti yang dilepaskan oleh bom termonuklir (hidrogen).
Para ilmuwan terus
berusaha menemukan cara untuk menggunakan fusi nuklir yang terkendali untuk
menyediakan listrik yang sangat dibutuhkan. Energi fisi tidak seperti energi fusi,
energi fisi (fision) akan menghasilkan sejumlah besar limbah radioaktif yang
berbahaya.
Pada tahun 1900 ilmuwan
Jerman Max Planck (1858-1947) mengemukakan teori “kuantum energi”. Teori ini
menyatakan bahwa energi, atau radiasi elektromagnetik, terpancar (given off)
dan diserap dalam bentuk bundel-bundel yang sangat kecil. Planck menggunakan
nama "quanta" (kuanta) untuk bundel-bundel tersebut "Quanta" adalah bentuk
jamak dari "kuantum". Beberapa tahun kemudian, Albert Einstein meverifikasi
teori Planck tersebut bahwa cahaya adalah semacam energi, yang berjalan sebagai
kuanta (yang sekarang disebut foton).
Pada tahun 1911 ilmuwan
Inggris Ernest Robert Rutherford (1871-1937) menunjukkan bahwa atom bukanlah
partikel terkecil dari materi. Atom terdiri dari inti dengan muatan listrik
positif dan elektron dengan muatan listrik negatif yang mengelilingi inti.
Fisikawan Denmark Niels
Bohr (1885 - 1962) memberi informasi lebih lanjut. Menurut Bohr energi atom hanya
dapat dilepaskan sebagai quanta, dan Bohr menggambarkan bahwa inti atom dilingkari oleh
elektron yang menempati tempat (shell) tetap
tertentu, atau orbit. Energi dari sumber di luar atom dapat membuat elektron bergeser
dari satu shell ke shell yang lain. Ketika elektron bergeser ke shell yang
lain, maka akan melepas atau menyerap energi.
Para ilmuwan menemukan
bahwa partikel atom bergerak dalam gerakan seperti gelombang. Studi tentang
gerakan ini, disebut sebagai “mekanika kuantum”, mekanika kuantum ini membantu memahami
adanya energi dalam atom. Akibat pemahaman seperti itu, maka mulai abad ke-20 ilmu fisika berubah secara drastis
Sama pentingnya dengan ilmu
fisika modern adalah perkembangan teori relativitas Albert Einstein. Karya Albert
Einstein tersebut mengemukakan ide-ide
baru tentang bagaimana cahaya, waktu, ruang, massa, gerak dan gravitasi
terkait.
- Bagian pertama ; Teori khusus (yang dapat diringkas dalam rumus matematika) ; bahwa energi dan massa dapat diubah satu dengan yang lain.
- Bagian kedua ; Teori umum yang menyatakan bahwa kehadiran massa menyebabkan distorsi (kurva) terhadap ruang (space), distorsi ini menghasilkan kekuatan yang dikenal sebagai gravitasi.
Bagian kedua dari teori relativitas
Einstein (Teori umum) ini memiliki dampak signifikan terhadap astronomy
astrofisika (astronomy astrophysics) yaitu studi tentang benda di ruang
angkasa. Studi ini memberi dasar untuk mempelajari lebih lanjut tentang bintang
dan planet dengan melakukan analisa atas energi yang dipancarkan oleh bintang dan
planet yang ada di ruang angkasa.
Sejak tahun 1931 telah diketahui bahwa berbagai jenis benda alam di ruang
angkasa (space) menghasilkan sinyal radio. Studi tentang gelombang radio (radio
astronomi) telah menambah pengetahuan tentang alam semesta itu, terutama karena
gelombang radio dapat dideteksi dari jarak yang lebih jauh daripada gelombang
cahaya.
Teleskop radio telah dapat mengungkapkan berbagai objek seperti “quasar”
(a compact region surrounding a supermassive
black hole and emitting enormous amounts of electromagnetic energy) dan “pulsar” (a
highly magnetized, rotating neutron star that emits a beam of electromagnetic
radiation).
Dengan menggunakan instrumen khusus tersebut, para astronom dapat
menyelidiki adanya “black holes” di ruang angkasa, black hole diyakini adalah bintang
yang terbakar.
Peristiwa-peristiwa tersebut semuanya dapat dijelaskan oleh teori
Einstein tentang hubungan energi dan materi.
Sebuah cabang baru dari
ilmu fisika adalah fisika benda padat (solid state of physics) yang menitik-beratkan
studinya pada sifat-sifat benda padat. Pemahaman baru tentang bagaimana benda
padat mengirimkan energi memiliki andil pada pengembangan berbagai jenis
perangkat seperti komputer, radio transitor, sel-surya, dan laser.
Sementara itu, ilmu kimia juga
memperoleh keuntungan dari pengetahuan baru tentang materi dan energi itu a.l
sbb :
- Pengembangan metode untuk menemukan struktur molekul, terutama struktur molekul senyawa pada materi hidup ;
- Pengembangan bahan baru terutama plastik dan serat sintetis,
- Penemuan metode untuk menghasilkan obat dan obat-obatan baru ;
Pengembangan dan
penemuan-penemuan tersebut telah mengubah kehidupan kita dalam banyak hal.
b. Biologi
(biology).
Hukum tentang keturunan (the
Laws of Heredity) ditemukan oleh seorang Austria, Gregor Mendel pada
pertengahan 1800-an, dan ditemukan kembali pada tahun 1900. Hukum Mendel itu
menjelaskan bagaimana karakteristik yang diturunkan oleh orang ke keturunannya. Karya ilmuwan lain
menjelaskan bagaimana karakteristik yang berbeda bisa muncul pada
pribadi-pribadi dan bagaimana perbedaan tersebut diturunkan.
Mikroskop elektron,
dikembangkan di tahun 1930-an, alat itu memiliki kemampuan yang kuat untuk
memperbesar pengelihatan terhadap sel dan benda-benda mikroskopis lainnya.
Pada tahun 1952 ahli kimia
Amerika, Linus Pauling (1901 - 1994) menemukan bahwa molekul protein memiliki bentuk
spiral (helix) ; pada tahun 1953 ahli biokimia Amerika, James Watson (1928 -
....) dan ahli biokimia Inggris, Francis Crick (1916 - 2004) menemukan bahwa
materi genetik yang membentuk kromosom adalah organisme hidup dalam bentuk helix
ganda. Zat kimia ini disebut sebagai asam dioxyribonucleic (DNA), lewat DNA perpindahan
karakteristik dari orang ke keturunannya dikontrol. Molekul-molekul seperti
rantai panjang DNA yang membawa "kode genetik" adalah sebagai urutan
empat senyawa kimia. Urutan itu dapat dipandang sebagai "surat" di
mana informasi genetik dikodekan. Bentuk helix ganda berfungsi sebagai semacam
patern kimia yang mengontrol pembuatan gen. Gen, pada gilirannya, mengendalikan
karakteristik tertentu seperti warna mata pada hewan atau bentuk daun pada
tanaman.
Para ilmuwan telah
menemukan cara untuk mengubah informasi genetik yang tersimpan dalam molekul
DNA. Bidang ini merupakan bidang baru dari kegiatan penelitian (researh), dan
disebut sebagai rekayasa genetika, atau splicing gen.
Untuk sementara Ngunandiko akan mengakhiri bahasan dan renungan mengenai Sains sampai disini. Bahasan dan renungan mengenai Sains abad ke-20, Sains abad ke--21, dan lain-lain akan dilanjutkan pada kesempatan lain. Semoga bermanfaat.
*
Modern science says: 'The sun is the past, the earth is
the present, the moon is the future.' From an incandescent mass we have
originated, and into a frozen mass we shall turn. Merciless is the law of
nature, and rapidly and irresistibly we are drawn to our doom. (Nikola-Tesla)
*