Sabtu, 11 Februari 2017

Al-Kindi

Ngunandiko.121






Mutiara
(Al Kindi)


Al-Kindi atau lengkapnya Abu Yusuf Ya’qub ibn’ Ishaq As-Sabbah (801 – 873). Al-Kindi adalah Muslim Arab, filsuf, ahli matematika, dokter, musisi dan lain-lain. AL-Kindi adalah Filsuf Muslim Pertama, yang juga dikenal sebagai “Bapak filsafat Islam atau filsafat Arab” karena jasa-jasanya melakukan sintesa, adaptasi, promosi dll filsafat Yunani dan filsafat Helenistik ke dunia Muslim. 

Al-Kindi
Al-Kindi adalah keturunan dari suku Kinda, lahir di Basra dan dididik di Baghdad. Al-Kindi menjadi tokoh terkemuka di khalifah Abbasiyah yang menunjuknya mengawasi terjemahan  teks ilmiah dan filosofis Yunani ke dalam bahasa Arab. 

Kontaknya dengan  filsafat Yunani, seperti yang sering disebut oleh para sarjana Muslim, memiliki dampak mendalam pada pengembangan intelektualnya dan mendorong menulis sendiri ratusan risalah dari beragam ilmu mulai dari etika, logika, psikologi dan metafisika sampai ke matematika, astronomi, astrologi, farmakologi, kedokteran, optik dan lain-lain.

Berikut ini adalah beberapa quotation dari Al-Kindi yang diambil secara acak dari berbagai sumber. Hal ini untuk menggambarkan pandangan-pandangannya, agar kita dapat mengingatnya dan merenungkannya kembali. Beberapa quotation itu adalah sbb :

  • One must not be afraid of new ideas, no matter the source. And we must never fear the truth, even when it pains us (Al-Kindi).

  • We ought not to be embarrassed of appreciating the truth and of obtaining it wherever it comes from, even if it comes from races distant and nations different from us. Nothing should be dearer to the seeker of truth than the truth itself, and there no deterioration of the truth, nor belittling either of one who speaks it or conveys it (Al-Kindi).

  • We should not be ashamed to acknowledge truth from whatever source it comes to us, even if it is brought to us by former generations and foreign peoples. For him who seeks the truth there is nothing of higher value than truth itself (Al-Kindi).

  • To disarm a zealot, teach him truth by precept and mildness by example (Al-Kiindi),

  • Mungkinkah sesuatu menjadi sebab adanya sendiri ataukah hal itu tidak mungkin? Jawabnya : yang demikian itu tidak mungkin. Dengan demikian, alam ini adalah baru, ada permulaan dalam waktu, demikian pula alam ini ada akhirnya, oleh karenanya alam ini harus ada yang menciptakannya (Al_Kindi).

  • Tuhan bukan merupakan genus atau species. Tuhan adalah Pencipta, Tuhan adalah Benar Pertama (al-Haqq al-Awwal) dan Yang Benar Tunggal. Al-Kindi juga menolak pendapat yang menganggap sifat-sifat Tuhan itu berdiri sendiri. Tuhan haruslah merupakan keesaan mutlak. Bukan keesaan metaforis yang hanya berlaku pada obyek-obyek yang dapat ditangkap indera (Al-Kindi)..

Al-Kindi mengumpulkan berbagai karya filsafat a.l filsafat Yunani yang disusunnya dalam bentuk ensiclopedia, kumpulan tersebut diselesaikan oleh Ibnu Sina (Acicenna) seabad kemudian. Al-Kindi juga tokoh pertama yang berhadapan dengan berbagai aksi kejam dan penyiksaan yang dilancarkan oleh para bangsawan religius ortodoks terhadap berbagai pemikiran yang dianggap bid’ah.

Demikianlah beberapa quotation dari Al-Kindi untuk kita ingat dan renungkan, semoga bermanfaat.
*
Darkness cannot drive out darkness; only light can do that. Hate cannot drive out hate; only love can do that (Martin Luther King. Jr).

*

1 komentar:

  1. Bung Yos ! Zealot menurut catatan saya dapat digambarkan seperti ini : In the 1st century A.D., a fanatical sect arose in Judaea to oppose the Roman domination of Palestine. Known as the Zealots, they fought their most famous battle at the great fortress of Masada, where 1,000 defenders took their own lives just as the Romans were about to storm the fort. Over the years, zealot came to mean anyone who is passionately devoted to a cause. The adjective zealous may describe someone who's merely dedicated and energetic ("a zealous investigator", "zealous about combating inflation", etc.). But zealot (like its synonym fanatic) and zealotry (like its synonym fanaticism) are used disapprovingly—even while Jews everywhere still honor the memory of those who died at Masada.

    BalasHapus