Ngunandiko.150
Burung
(Bird.2)
Burung, melalui fosil-fosilnya, belum banyak menyediakan bahan-bahan
yang cukup untuk dipelajari hasil evolusi-nya. Tetapi kehidupan burung di muka
bumi ini (“keajaiban dan keindahan-nya”) telah
memberikan banyak bahan untuk dipelajari, khususnya perubahan radiasi adaptif-nya”.
Kegemaran (hobby) memelihara
burung menjadi sebuah kegembiraan
bagi sebagian masyarakat. Warna,
jenis, dan bunyi (suara) adalah daya
tarik utamanya.
Seperti halnya
anjing, kuda, sapi dan hewan-hewan peliharaan lainnya; burung sudah sejak
dahulu dipelihara oleh manusia. Seperti
diketahui ada jenis burung yang dapat terbang seperti : merpati, muri, perkutut, gagak dan lain-lain, serta ada pula
burung yang tidak dapat terbang seperti burung onta, ayam, angsa, bebek dan
lain-lain.
Bumi adalah tempat
tinggal bagi ribuan jenis burung ; burung memiliki berbagai ukuran, kemampuan
terbang, dan irama hidup (cara berkembang biak, mencari makan, membuat sarang dan
lain-lain) yang utamanya dipengaruhi oleh iklim di wilayah tempat hidupnya. Irama
hidup itu yang sering diamati oleh manusia antara lain adalah kebiasaan ber-migrasi,
melakukan perkawinan, bertelur, membuat sarang dan lain-lain.
Jenis burung-burung
tertentu memiliki suatu “mitos” ; melambangkan kedudukan dari manusia yang
memeliharanya di masyarakat.
Memelihara burung adalah suatu kegemaran (hobby) yang populer saat
ini, hal itu sesungguhnya telah dilakukan oleh banyak orang selama ratusan
tahun yang lalu.
Kegemaran (hobby) memelihara burung menjadi sebuah
kegembiraan bagi sebagian masyarakat. Warna bulunya, bentuk
badannya, bunyi atau suara-nya adalah
daya tarik utamanya.
Kegemaran (hobby) memelihara burung,
ternyata juga melekat pada orang
nomor satu di negeri ini, Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Di Istana Bogor,
ada banyak hewan peliharaan-nya, burung adalah salah satunya. Dalam menekuni
kegemaran (hobby) ini, Jokowi tidak main-main, beliau merawatnya dengan baik
serta mengikutsertakan burung peliharaannya di sebuah ajang
perlombaan-perlombaan burung. Burung perkutut adalah salah satu burung yang
sering diperlombakan suaranya.
Burung perkutut dimasyarakat Jawa dipercaya bertuah, Jenis burung bertuah lainnya adalah perkutut
putih, perkutut ini dahulunya memiliki sejarah tersendiri pada jaman kerajaan
Majapahit. Pada waktu itu perkutut tipe ini hanya dipelihara oleh sang raja
atau pimpinan bawahan raja.
Dalam pasaran perkutut putih ini termasuk sangat langka,
dan harganya pun tidak semurah perkutut lainnya. Banyak mitos Jawa menyebutkan,
bahwa barang siapa yang memelihara burung “perkutut putih” akan berwibawa dan
sangat kaya hingga burung tersebut meninggal
Seperti diketahui dalam dongeng-dongeng dan dalam catatan
sejarah yang telah terjadi di masa lalu antara
lain dikisahkan bahwa :
- Para “bajak laut”
dijaman dahulu senang memelihara
berbagai jenis burung seperti : burung beo ; burung elang ; merpati dan
lain-lain.
- Bahwa seorang Gubernur dari koloni Prancis di Afrika menghadiahkan burung “nuri”
peliharaan-nya (yang bisa berbahasa Prancis) kepada Ratu Marie Antoinette.
- Alexander Wilson (1766 – 1813), seorang ahli burung
Amerika Serikat telah membawa burung parkit Louisiana sebagai pendamping-nya.
Wilson bahkan membawa burung itu dalam perjalanan panjang menjelajahi wilayah Barat.
Tampaknya burung itu ikut menikmati irama jogging menunggang kuda, atau suasana
malam hari bertengger di samping api unggun.
Burung Kenari (Canary) sejak kira-kira 5 abad yang lalu telah dikenal sebagai hewan peliharaan yang mewah. Seperti
diketahui orang-orang Spanyol menemukan burung Kenari (Canary) ketika menduduki
pulau Canary pada abad ke-15 . Orang
Spanyol menemukan burung Kenari di kepulauan Canary
dan menjualnya dengan harga tinggi kepada keluarga-keluarga kaya di Eropa.
Pada masa dahulu, burung
kenari (canary bird) juga menjadi mode bagi seorang wanita untuk memperkenalkan-nya ke para pengunjung suatu pertunjukan (cabaret) dengan burung kenari yang
bertengger di jari telunjuknya.
Selama
bertahun-tahun manusia melakukan pemuliaan burung kenari dengan hati-hati, dan
telah menghasilkan berbagai tipe burung kenari yang cantik serta berbakat.
Seperti diketahui telah banyak
bermunculan pertanyaan di masyarakat, burung
apa yang terbaik bagi yang memeliharanya ?. Jawabannya adalah bermacam-macam antara lain sbb :
- burung yang bersuara
merdu (mis : burung jalak) ;
- burung yang
berbulu indah (mis : burung merak);
- burung yang pandai
berbicara atau menirukan suara orang berbicara (mis : burung beo) ;
- burung yang dapat
diperlombakan (mis : burung merpati);
- burung yang banyak bertelur dan lain-lain.
Disamping itu orang
memelihara burung, karena manfaat ekonomi yang diperoleh-nya seperti : diambill
telor dan dagingnya (mis : ayam) ; diperdagangkan
; dan lain-lain. Pada masa kiri burung juga menjadi obyek penelitian dan pengembangan (mis : cara-cara pemuliaan, memperbanyak produksi telur, penyakit dan pengobatannya dan lain-lain). Perlu diingat pula penyakit burung seringkali juga berbahaya bagi manusia. Ingat flu-burung !
Berikut ini adalah
gambaran beberapa jenis burung yang kita kenal, serta diantaranya sering dimanfaatkan oleh manusia manfaat ekonomi-nya ; antara lain adalah sebagai berikut :
Burung Beo memiliki nama ilmiah “Gracula religiosa”, memiliki kemampuan
menirukan suara manusia serta berbulu hitam dengan mulut kuning. Wilayah
penyebaran alaminya adalah Sri Lanka, India (termasuk Himalaya), hingga
Philipina, Jawa dan kepulauan Sunda Kecil.
Burung Merpati memilik nama ilmiah “Columbidae”, memiliki kemampuan
terbang jauh dan mengingat rumahnya. Sering diperlombakan kecepatan terbangnya
dan untuk mengirim berita (Merpati Pos).
Burung
Unta memilik nama ilmiah “Stratio camelus”,
memiliki kemampuan berlari sampai 70 km per jam. Tingginya sampai 2,5 m dan
berat badan-nya sampai lebih dari 100 kg, mampu menggendong anak seberat lk 50 kg
Ayam memiliki nama ilmiah “Gallius
domesticus”, ayam biasa dipelihara untuk dimanfaatkan daging dan telurnya. Ayam
jantan sering diadu atau dipajang sebagai hiasan rumah. Ayam jantan tertentu
suaranya (kokoknya) merdu dan disenangi
banyak orang
Burung
Jalak memiliki nama ilmia “Sturndae”. Umumnya berukuran sedang dengan tubuh
yang gagah dengan paruh yang kuat, tajam dan lurus. Berkaki panjang sebanding
dengan tubuhnya. Suaranya (kicauan) disenangi oleh banyak orang.
Burung Perkutut memiliki
nama ilmiah “Geopelia Striata”. Burung ini merupakan pemakan biji-bijian, namun
sering pula memakan serangga di habitat aslinya. Suaranya merdu dan dipercaya
membawa berkah bagi yang memeliharanya..
Angsa Putih
memiliki nama ilmiah “Cygnus Olor”. Angsa Putih adalah salah satu spesies yang dilindungi oleh Agreement on
the Conservation of African-Eurasian Migratory Water-birds dan Konvensi Ramsar
tahun 1972. Keberadaan Angsa Putih di taman-taman dan kolam-kolam memperindah
suasana disekitarnya.
Burung Merak terdiri dari tiga spesies burung dalam genus Pavo dan
Afropavo dari familia ayam hutan (Phasianidae). Jantan-nya memiliki bulu ekor
yang indah guna menarik perhatian merak betina.hatian merak betina.
Kelelawar memiliki nama ilmiah “Chiroptera”. Kelelawar adalah satu-satunya mamalia yang
dapat terbang, dan berasal dari ordo Chiroptera dengan kedua kaki depan yang
berkembang menjadi sayap. Mencari makan di malam hari.
Burung selain sering diambil manfaat ekonomi-nya,
juga sering dimanfaatkan sebagai simbul
‘Negara” atau “Organisasi”. Jenis burung yang dipakai simbul antara lain adalah “Burung
Elang” atau “Burung Garuda”. Sebagai gamabaran berikut ini adalah 4 (empat)
Negara yang memanfafatkan “Burung Elang” atau “Burung Garuda” sebagai simbul
dari negaranya.
Amerika Serikat memilili Elang Botak (Bald Eagle) untuk dijadikan
lambang negara atau segel agungnya. Lambang ini pertama kali digunakan pada
tahun 1783, sebagai segel resmi berbagai dokumen yang dikeluarkan pemerintah
federal Amerika Serikat.
Lambang Elang Botak Amerika Serikat menggenggam tiga
belas anak panah di cakar kiri, yang melambangkan jumlah koloni awal pembentuk
Amerika Serikat yaitu tiga belas.
Sedangkan di di cakar kanannya, tiga belas buah ranting
dan buah zaitun bermakna Amerika Serikat digambarkan sebagai negara yang cinta
damai tapi siap sedia untuk perang.
Meski sempat akan mengalami kepunahan, Elang yang berbulu
putih di bagian kepala hingga leher, bebulu cokelat gelap di bagian tubuh, dan
berbulu putih di ekornya, serta mempunyai lengkingan suara yang mampu terdengar
jauh sudah dibuatkan taman konservasi oleh pemerintah Amerika Serikat. Tujuannya
agar Si Elang Botak bebas berburu makanan seperti ikan, tikus air, dan anak
rusa, seperti tempatnya di alam liar.
Burung Elang adalah lambang atau symbol Federasi
Russia yang berasal dari Kekaisaran Russia. Lambang atau symbol itu digunakan
kembali oleh Russia pada tahun 1993.
Sejak pemerintahan kaisar Ivan III (1462 – 1505)
lambang itu sering dimodifikasi. Namun tata warna lambang itu semula perpatokan
pada tata warna abad ke-15 berwarna hitam.
Lambang
burung elang dapat ditelusuri kembali ke masa pemerintahan Peter Agung dari
Rusia (1682 - 1725) berwarna hitam, kini lambang elang itu berwarna emas.
Lambang negara Jerman,
menggambarkan elang hitam dengan paruh dan cakar berwarna merah, di atas latar
berbentuk perisai berwarna kuning emas.
Warna-warna
yang digunakan dalam lambang ini sama dengan warna Bendera Jerman (hitam,
merah, dan kuning emas). Bersama dengan Lambang Austria yang memiliki sejarah
yang sama.
Lambang
ini merupakan salah satu lambang negara tertua di Eropa yang telah ada sejak
abad pertengahan.
Burung
memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan alam ini. Selain sebagai
bagian dari rantai dan jaring makanan, burung juga bagian dari berbagai
ekosistem di bumi ini.
Lambang negara Indonesia adalah Garuda (Garuda
Pancasila) dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Burung Garuda lambang negara
Indonesia kepalanya menoleh ke sebelah
kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai jantung yang
digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika
yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh
Garuda.
Lambang ini dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak,
yang kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, dan diresmikan pemakaiannya
sebagai lambang negara pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia
Serikat tanggal 11 Februari 1950.
Dilihat dari sisi lingkungan hidup, maka burung adalah sebagai anggota
penting dari berbagai ekosistem ; burung adalah integralisasi dari rantai
makanan dan jaring makanan. Misalnya dalam ekosistem suatu hutan, beberapa jenis burung
mengambil makanan terutama dari tanaman-tanaman di hutan; kemudian juga memakan hewan kecil seperti
serangga atau cacing tanah di hutan itu; membuang kotoran-nya (faeces dan urine) juga dihutan itu ; dan lain-lain.
Burung dan telur burung, pada gilirannya, berfungsi sebagai makanan bagi
hewan seperti rubah, musang, dan ular. Hubungan antara makan semua hewan dalam
ekosistem adalah membantu mencegah satu spesies menjadi terlalu banyak.
Burung memainkan peran penting dalam menjaga lingkungan dan keseimbangan
alam ini. Selain sebagai bagian dari rantai
dan jaring makanan, burung juga bagian dari banyak ekosistem di bumi ini. Selain itu, burung juga memainkan peran lain
dalam suatu ekosistem.
Bahwa burung secara alami ikut memainkan peranan penting dalam menjaga keseimbangan
alam ini, dan juga memainkan peran lain dalam ekosistem tampak antara lain dari
hal-hal sbb :
- Burung adalah pemakan serangga yang dengan
cara alami ikut mengendalikan hama di kebun : di lading ; dan tempat-tempat
lain. Sekelompok burung yang terbang di udara dengan mudah dapat memakan
ratusan serangga setiap hari. Burung yang memakan serangga termasuk warblers,
Blue Birds dan pelatuk.
- Burung
ikut berperan dalam penyerbukan bunga, yang dengan cara alami burung itu memindahkan serbuk sari dari satu bunga ke
bunga yang lain untuk membantu menyuburkan sel kelamin dan menciptakan tanaman
baru. Kolibri, sunbirds, dan burung pemakan madu adalah penyerbuk yang paling
umum.
- Banyak burung pemakan buah membantu
menyebarkan biji. Setelah makan buah, mereka membawa biji (benih) dalam
usus-nya dan menyimpan biji (benih) itu di tempat-tempat baru. Burung pemakan
buah termasuk mockingbird, kepodang, kutilang dan robin.
·
|
Burung Kokako (hampir punah) |
Kiranya penting pula dicatat bahwa :(1) Burung adalah peramban penting, atau hewan yang makan atau menggigit pada daun, tunas
muda yang lembut, atau vegetasi lainnya, misalnya burung Kereru dan Kokako di Selandia Baru ; (2) Burung laut menambah nutrisi ke tanah dan air dengan kotoran-kotorannya (faeces
dan urine) yang tertimbun menjadi pupuk guano ; dan (3) Burung juga dapat berlaku sebagai hewan pembawa penyakit (disease carrier) yang dapat membahayakan kesehatan manusia.
Sebelum
menutup bahasan dan renungan singkat tentang “Burung” ini ingin kami kemukakan
hal-hal sebagai berikut :
- Dimuka
bumi ini ada lebih kurang 9.000 jenis (species) burung ; ukuran dan karakternya (sifatnya) sangat bervariasi,
Ada burung yang dapat terbang dan ada yang tidak, dan lain-lain.
- Jenis burung-burung
tertentu telah dipelihara oleh manusia
lebih dari 4000 tahun yang lalu guna
berbagai keperluan. Dalam perkembangan-nya, jenis
burung yang dipelihara oleh manusia
tersebut terus bertambah dan dalam garis besarnya dapat dibagi menjadi : (1) Burung yang dipelihara sebagai
kegemaran (hobby) ; (2) Burung yang dipelihara untuk diambil
manfaat ekonomi-nya ; dan (3) Burung yang dipelihara
sebagai obyek penelitian dan ilmu pengetahuan.
- Bahwa sesuai dengan karakternya, maka burung secara alami
ikut memainkan peranan penting dalam menjaga keseimbangan alam di bumi ini.
Oleh karena itu kelestarian kehidupan burung harus senantiasa kita jaga bersama.
Demikianlah
bahasan dan renugan singkat tentang “BURUNG”. Semoga bermanfaat.
*
The desire to fly is an idea handed down to us by our
ancestors who... looked enviously on the birds soaring freely through space...
on the infinite highway of the air. (Wilbur
Wright)
Read more at:
https://www.brainyquote.com/topics/birds
*